Annyeong!Yuk follow authornya guys.
Follow juga Instagram:
@d_andw
@Itsmedarra3
✯✯✯
"Ada degup yang berpacu diatas normal. lahirkan senyum tinggalkan semu."
__________________________________
Sebagian persepsi orang berkata, kemenangan adalah salah satu bahan bakar manusia untuk hidup. Begitu pula bagi Lionkings. Namun, kemenangan tak akan didapat tanpa solidaritas.
Seperti yang dikatakan Publilius Syrus: "di mana ada persatuan, selalu ada kemenangan." Dengan begitu kamu akan merasakan gembiranya kemenangan.
✯✯✯
Pizza, martabak, Colla, Fanta dan berbagai minuman kaleng serta cemilan lainnya memenuhi ruang tengah markas Lionkings. Hiruk pikuk dalam ruangan yang cukup luas Menciptakan atmosfer tersendiri. Ya, mereka sedang merayakan kemenangan Alta. Bukannya tak mampu membeli wine, wiski atau sejenisnya. Tapi Lionkings adalah geng motor yang bersih. Alta tidak menginginkan siapapun anggotanya menyentuh minuman haram dan obat terlarang. Seberandal apapun mereka tetap memiliki aturan yang wajib dipatuhi.
"Woy, kenapa lo?" pertanyaan Andre membuat orang-orang disekitar menoleh ke sumber suara.
"Gue dikeroyok anak Cygnus pas otw sini," jawab Aldi yang baru saja mendaratkan tubuhnya di atas sofa dengan wajah setengah babak belur.
"Bangsatt!!" umpat Juned kesal.
"Brengsek!! Tuh anak kayak bocah, kalah dikit main keroyokan," timpal Indra tak kalah kesal.
"Ini gak bisa di biarin Ta. Harga diri Lionkings!" geram Juned.
Alta mengeraskan rahang dengan tangan yang terkepal kuat. Mata tajamnya menampakkan kemurkaan.
"Andre. Kita atur strategi. Buat mereka merasakan dua kali lipat atau bahkan sepuluh kali lipat!" suara berat itu terdengar penuh penekanan.
Andre mengangguk paham. Ia paham betul Alta bukanlah orang yang gegabah dalam mengambil tindakan. Seperti sekarang, bukannya ia tidak marah melihat anggotanya di sentuh. Tapi menurutnya pembalasan harus lebih kejam setidaknya dua kali lipat dari apa yang mereka dapat. Siapapun yang menyentuh anggotanya sama saja menyerahkan nyawa.
✯✯✯
Mungkin bagi sebagain murid Senin adalah hari menyebalkan. Harus berangkat pagi dan memakai atribut lengkap. Tapi itu tidak berlaku bagi Alta dan kawan-kawan.
"Wey Dra. Makan mulu lo. ditanyain noh," Juned duduk sambil menepuk pundak Indra.
"Anying!" Indra hampir tersedak risol yang ia makan. "Siapa?"
"Tiang Bendera."
"Bilangin gue absen dulu," jawab Indra sambil memasukkan sepotong risol ke mulutnya.
"Absen kok tiap minggu," cibir Andre.
"Dih nyinyir lo udah kayak cew—"
"KALIAN! DASAR ANAK-ANAK NAKAL!!" ucapan Indra terpotong oleh toa yang bersumber dari pria paruh baya lengkap dengan kumis baplangnya. Siapa lagi kalau bukan Pak Bagus.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAQILA [END]
Teen Fiction⚠️HARAP FOLLOW DULU SEBELUM BACA! #BELUM REVISI "Bahkan aku sudah jatuh terperangkap di labirin hatimu. Menolak beranjak, memilih menetap."-Alta "Gak ada yang boleh ambil senyum kamu, atau dia akan celaka di tangan aku," ujarnya menegaskan bahwa tid...