27. Cemburu

149 13 0
                                    

Happy Reading!!

Karena kemarin nggak up, jd aku double up! Yeay!!

✯✯✯


"Aku kangen kamu, Ta.." ucap meli lirih.

"Mel, lo tahu kan sejak awal juga gue nggak pernah ada rasa lebih buat lo. Rasa sayang gue ke lo sama kayak rasa sayang gue ke Allena." Alta terlihat hati-hati dalam memilih kata-katanya.

Melly tersenyum getir. "Apa gak bisa lo naikin sedikiiit aja rasa sayang lo sama gue, Ta?" ucap Melly sendu.

Alta menunduk dan menatap iba perempuan di depannya. "Mel, gue tahu lo gak bener-bener cinta sama gue. Gue juga tahu di hati lo bukan terisi nama gue."

Alta mencoba memberi pengertian pada Melly bahwa rasa yang selalu dia utarakan padanya itu hanya pengisi hampa semata. Bukan cinta.

Alta memegang kedua bahu Melly seolah memberikan dukungan. "Gue cuma kebetulan yang Tuhan kirim buat cegah lo ngelakuin hal bodoh. Gue bahkan gak akan pernah bisa nyembuhin luka lo. Buka mata hati lo Mel, lo berharga buat dia. Dan gue yakin lo tahu itu. Jangan buat dia ngerasa bersalah karena harus ngeliat lo larut dalam kesedihan kayak gini."

Tangis Melly pecah saat itu juga. Semua yang dikatakan Alta benar. Bahkan Alex masih memegang tahta tertinggi di hatinya. Segala sesak yang menyeruak membuncah begitu saja. Rasa kehilangan dan ketidakrelaan seolah menggerogoti dirinya. Selama satu tahun lebih Melly hidup dalam bayangan menyakitkan itu.

"Lo harus ikhlas, Mel. Lo nggak perlu buang coretan tinta hitam di kertas putih hidup lo. Cukup lo simpen pada tempatnya, dan buka lembaran baru. Lo harus hidup bahagia, lo nggak mau kan buat dia kecewa?"

"Belajar mencintai diri sendiri, Mel. Dan.. maaf.. gue gak bisa ngasih lebih dari ini." Alta memeluk Melly yang sudah terisak sejak tadi.

Sebenarnya Alta sudah tahu Melly sejak dirinya duduk di bangku SMP. Karena Melly adalah teman dekat Allena, maka tak jarang Melly sering mampir ke rumahnya. Saat itu Allena dan Melly masih duduk di bangku SMA.

Dan disaat Alex mengalami kecelakaan, di situlah Alta baru mengetahui bahwa keduanya telah menjalin hubungan sejak lama. Saat itu Alta menemuka Melly yang berdiri di ujung pembatas jembatan. Saat Melly hendak melompat Alta lebih dulu menariknya dan membawa gadis itu ke rumahnya.

Awalnya, Melly seperti manusia hidup tapi mati. Yang lebih menyedihkan, saat itu kedua orang tuanya tidak memperdulikan keadaannya. Sibuk dengan dunia mereka sendiri. Perlahan Alta dan Allena mulai menghiburnya. Sampai Melly merasa telah menemukan sosok Alex di diri Alta. Mungkin karena itulah Melly selalu berusaha keras mendekati Alta. Namun, lama kelamaan Alta malah merasa risih dan mulai menjaga jarak dengan Melly.

✯✯✯


Aakkhh!!

Suara menggeliat terdengar setelah bunyi suara jam weker. Perlahan Qila membuka kelopak matanya saat sinar mentari mulai masuk. Di samping itu ia melihat bayangan yang mulai mendekat ke arahnya. Itu Bi Ima, yang selalu sabar membangunkan anak dari majikannya.

"Astaghfirullah, Allah, eh Allah!"

Bi Ima terperanjat saat melihat Qila tiba-tiba duduk dengan rambut singa juga mata yang sembab.

"Non, ihh, ngagetin Bibi aja! Itu matanya kenapa atuh neng? Abis nangis? Kunaon atuh?" tanya Bi Ima.

"Ssttt.." Qila hanya menempelkan telunjuk di bibirnya lalu melangkah gontai menuju kamar mandi.

ALTAQILA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang