MwC 3

86 16 0
                                    

Yang baca udah banyak, tapi vote-nya masih dikit 😒 tau dirilah klean ✌

Happy Reading❤

Hari ini mungkin menjadi hari tersial bagi Shakilla, bagaimana tidak? Hari ini dan dua bulan yang akan datang ia harus menjalani masa hukumannya. Bukan dipenjara, tetapi ia harus menjadi asisten pribadi dari Dani.

Yups, setelah insiden itu, Dani mencabut laporannya. Dengan satu syarat, Shakilla harus menjadi asisten pribadinya. Terpaksa, demi memenuhi tanggung jawabnya dan rasa bersalahnya kepada Dani.

Dan saat ini shakilla sedang berperang dengan alat-alat dapur, sebuah hal yang bertolak belakang dari kepribadian yang sama sekali tidak ahli dalam hal masak - memasak itu.

"Andai, bukan permintaan bos besar. Gue nggak bakalan nyentuh alat dapur." Shakilla bergumam sembari memasukkan ayam yang sudah di potong itu kedalam wajan.

"Ih, minyaknya nyiprat. " Shakilla mundur saat cipratan minyak mengenai tangannya.

"Eh, gosong. " Shakilla bingung antara ingin menggiling ayamnya atau membiarkan gosong begitu saja.

"Heh, ngapain lo joget kayak gitu? " Datanglah Dani yang melihat aksi shakilla yang sedang maju mundur cantik itu.

"Gue nggak joget, itu minyak ayamnya nyiprat. " Mata Dani membulat, Laki-laki itu melihat nyala api kompor yang begitu besar, dengan minyak yang sedikit.

"Loh, kok dimatiin?!  " Tanya shakilla.

"Cantik-cantik geblek. "

"Salah gue apa lagi, sih? " Tanya shakilla.

"Banyak." Ucap Dani, kemudian ia menuangkan minyak lalu menyalakan kembali kompor dengan api yang sedang.

"Kok, lo yang masak? "

"Kalo nungguin lo, gue bisa mati karena kelaparan. " Mendengar hal itu shakilla menjadi cemberut.

"Namanya juga belajar. " Dani hanya menggeleng tak percaya, wanita disampingnya itu benar-benar membuatnya harus mengelus dada dengan sabar.

"Lo, anak tante Susi nggak sih? "

"Anaknya lah. " Shakilla menjawab dengan nada sewot.

"Seharusnya, lo itu belajar masak. Jangan bucin terus. " Shakilla sedikit tersinggung.

"Udah selesai? " Tanya Shakilla.

"Yang lo liat apa? " Ucap Dani dengan nada bicara yang sewot.

"Nggak usah marah dong, namanya juga manusia nggak ada yang sempurna. " Dani tidak memperdulikan ucapan Shakilla, Laki-laki itu memilih untuk duduk di meja makan menikmati makanannya.

"Lepas apron nya. "

"Hah?! " Memang dasarnya telmi. Dani lantas berdiri berjalan menuju Shakilla.

"Eh, mau ngapain lo? " Shakilla menahan napasnya saat jaraknya dan Dani tinggal lima centi lagi. Bahkan Shakilla dapat merasakan hembusan napas laki-laki itu. Rupanya Dani sedang membuka apron milik gadis itu.

"Udah selesai. " Ujar Dani.

"Ayo makan bareng gue. " Setelah itu Dani kembali ke meja makan. Sementara Shakilla mengatur jantungnya yang berdetak lebih kencang.

Padahal, Dani hanya melepaskan apronnya  tapi kenapa Shakilla merasa sangat deg-degan.

"Heh, makan! " Titah Dani.

"Tante Silvi mana? " Shakilla celingak celinguk mencari keberadaan wanita paru baya itu.

"Mami gue, lagi keluar arisan. " Shakilla diam tidak menjawab.

Married with Crush (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang