Happy Reading ❤🍅
Helaan nafas terdengar dari mulut Shakilla perempuan yang memakai dress berwarna pink dan bando mutiara dikepalanya sedang duduk manis diruangan Ben, ia sedang menunggu pacarnya yang sedang meeting bersama kliennya dari Singapore dan membuat Shakilla harus menunggu lama.
"Ni orang kalo lagi kerja nggak inget gue yang udah nunggu lama disini duduk berjam-jam demi ngasih dia kue. " Shakilla merogoh ponselnya ia lantas mengirimkan Ben sebuah pesan.
"Bosan banget tinggal disini. " Ia lantas berdiri mengelilingi seluruh sudut ruangan milik Ben.
Ada satu benda yang membuat perhatian Shakilla teralihkan ia lantas berjalan menuju meja didepannya ada sebuah amplop berwarna coklat dan ada logo rumah sakit ternama yang ia tahu.
"Ini apa? " Baru saja ingin membuka amplop itu tiba-tiba sebuah suara mengagetkannya.
"Kamu lagi ngapain? " Ternyata itu Ben ia melihat Shakilla dengan penuh selidik.
"Ternyata kamu udah dateng, aku nungguin kamu hampir sejam loh disini." Ben menghampiri Shakilla.
"Kamu lagi ngapain di meja aku? Inikan punya aku ngapain ada ditangan kamu?" Ben merebutnya dengan kasar membuat Shakilla terkejut.
"Eh itu anu.... " Shakilla menggaruk lehernya. "aku nggak sengaja liat amplopnya tergeletak gitu aja di meja kamu, aku penasaran isinya apa soalnya itu ada logo rumah sakit."
"Aku kan udah bilang sama kamu sebelumnya jangan pernah sentuh apapun yang ada disini karena aku nggak suka barang-barang aku berantakan." Nada suara Ben sedikit meninggi membuat Shakilla ketakutan.
"Maaf aku nggak sengaja." Perempuan itu menundukkan kepalanya.
"Aku janji nggak akan ngulangin lagi. " Ben melempar amplop itu ke meja.
"Terserah kamu lah, abis minta maaf paling diulang lagi." Shakilla memanyungkan bibirnya.
"Kamu ngapain sih, ada disini? "
"Ini." Shakilla menyodorkan paper bag berwarna hitam didepan Ben.
"Apa nih? "
"Kue brownies kemarin kan kamu mau makan brownies jadi aku buatin kamu kue." Bukannya mengambil paper bag yang Shakilla berikan, Ben malah tertawa terbahak bahak.
"Kok ketawa sih? "
"Kamu yang buat? " Ujarnya setelah itu ia kembali tertawa.
"Aku sama Mama." Ben kembali tertawa.
"Aku kira kamu yang buat kuenya. " Kali ini Ben langsung mengambil paper bag yang ada di tangan Shakilla.
"Emang kenapa kalo aku yang buat kuenya? Kamu nggak mau makan? "
"Ya enggak lah, kalo kamu yang buat kue ini langsung aku buang soalnya kamu nggak pinter masak nanti aku sakit perut beda lagi kalo tante Susi yang buat rasanya enak. " Tidak taukah Ben apa yang dia ucapkan membuat Shakilla sakit hati.
"Kamu kok jahat banget sih sama aku. " Ben meredakan tawanya dan menatap Shakilla.
"Aku nggak jahat emang faktanya kayak gitu, kamu nggak pinter masak. " Tanpa basa basi lagi Shakilla meninggalkan Ben yang meneriaki namanya.
"Killa tunggu." Teriakan Ben tidak dipedulikan oleh Shakilla, perempuan itu terus berjalan keluar dari kantor Ben dengan mata yang berkaca kaca.
****
"Jadi gitu ceritanya. " Dengan mata yang sembab karena menangis Shakilla menceritakan kejadian yang terjadi tadi siang dikantor Ben kepada Dani.
"Gue ngerasa kayak nggak ada apa-apanya dimata dia kesannya kayak cewek bodoh." Srooottt Shakilla membuka ingusnya dan kembali menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Crush (On Going)
RandomMenikah dengan orang yang kita cintai adalah keinginan setiap insan manusia. Namun, bagaimana jadinya jika impian itu tidak terwujudkan, sakit ? Tentu saja. Seperti yang dialami oleh Shakilla, pernikahan impiannya dengan sang kekasih kandas begitu s...