Happy Reading ❤🍅
Dani menyesap sebatang rokok yang ada di tangannya. Posisinya saat ini sedang duduk diteras rumahnya melihat orang lalu lalang masuk ke rumah Shakilla yang terlihat ramai. Ramai karena besok gadis itu akan menikah dengan pujaan hatinya, Ben.
Seharusnya Dani senang karena sahabatnya sebentar lagi akan menikah tapi ia malah terlihat tidak suka dengan pemandangan di depannya foto prewedding Shakilla dan Ben terpampang jelas di depannya.
"Enek banget gue liat foto prewedding mereka." Dani berdiri dari duduknya ia melangkah kerumah Shakilla.
"Busetdah foto mereka ngalahin baliho caleg." Dani menggelengkan kepalanya kemudian menunduk laki-laki itu menatap foto Shakilla dan calon suaminya dengan mata tajam.
"Sok ganteng banget, gue santet lu jadi tokek Afrika." Dani menunjuk foto Ben dan tangannya sangat gatal ingin merusak foto yang ada didepannya.
"Mas, mau ngapain?" Seseorang menepuk pundak Dani.
"Saya lagi liatin foto ini." Laki-laki disamping Dani tersenyum.
"Tempatnya bagus kan Mas?" Tanya laki-laki itu.
"Iya bagus." Jawab Dani dengan jawaban tersingkat.
"Siapa dulu dong yang ngerjain, saya." Ujarnya dengan bangga.
"Kamu yang naruh foto ini disini?" Laki-laki itu mengangguk.
"Saran saya nggak usah naro fotonya dipintu masuk entar ada yang nyenggol, jatuh deh fotonya. Emang nggak cocok sih kamu naruh fotonya disini nanti tamu-tamu ngiranya Shakilla foto prewedding sama tukang kebun." Laki-laki itu menunduk mendengar ucapan Dani.
"Tapi ini sesuai permintaan mbak Shakilla."
"Udah nggak usah didengerin, dengerin saya aja pasti jalan kamu lurus." Saat laki-laki itu hendak memindahkan fotonya tiba-tiba Shakilla datang.
"Ini ada apa, kenapa fotonya mau dipindahin?" Tanya Shakilla.
"Masnya bilang kalo fotonya menghalangi tamu undangan mbak, jadi saya mau mindahin ketempat lain." Mendengar itu Shakilla langsung menatap kearah Dani yang sedang mengupil memperlihatkan watadosnya pada Shakilla.
"Apa? Mau upil gue." Dani menyodorkan jari telunjuknya.
"Dih, ganteng-ganteng suka ngupil." Celetukan itu berasal dari laki-laki yang ada di sampingnya.
Dani tidak terlalu ambil pusing dengan ucapan laki-laki yang ada disebelahnya, kini tatapannya hanya fokus pada Shakilla yang terlihat marah, keduanya saling menatap dengan tatapan tajam.
"Apa? Mau marah lo?! "
Shakilla mendengus kesal. "Ya jelaslah gue marah itukan permintaan gue lo nggak ada hak buat ngatur apa yang udah gue buat."
"Suka-suka gue lah, namanya juga manusia punya mulut sama otak yang bisa kritik apapun yang jelek dimatanya." Wah parah nih, sepertinya Dani minta mulutnya di geprek.
"Jadi lo pikir itu jelek hah?! " Suara Shakilla naik satu oktaf.
"Menurut lo." Ucap Dani mengambil posisi berkacak pinggang.
"Heh dengerin gue lo nggak berhak komentarin semua yang ada disini,satupun lo nggak punya hak untuk judge semuanya karena apa? Karena semua ini tema pernikahan impian gue, dan sebentar lagi gue akan wujudkan semua impian gue bersama orang yang gue cintai." Shakilla mengucapkannya dengan penuh amarah sementara itu Dani terlihat santai tapi ia menatap Shakilla dengan tatapan meremehkan.
"Sebegitu bangganya lo pamerin kalo lo mau nikah sama orang yang lo cintai, coba lo tanya dia cinta nggak sama lo?"
"Ya jelas dia cinta sama gue karena dia mau nikahin gue, nggak kayak lo jangankan nikah pacar aja nggak ada." Ucap Shakilla ia tertawa renyah seperti berhasil membuat Dani mati kutu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Crush (On Going)
RandomMenikah dengan orang yang kita cintai adalah keinginan setiap insan manusia. Namun, bagaimana jadinya jika impian itu tidak terwujudkan, sakit ? Tentu saja. Seperti yang dialami oleh Shakilla, pernikahan impiannya dengan sang kekasih kandas begitu s...