Happy Reading ❤
_________________________________________"Shakilla mau ayam?" Selvi menawarkan paha ayam untuk Shakilla.
Dengan senang hati Shakilla menyodorkan piringnya. "Mau, Mi." Ucap Shakilla dengan mata yang berbinar, fyi paha ayam adalah salah satu makanan kesukaan Shakilla dan menjadi menu wajib ketika ia sedang makan.
"Dani kemana?" Selvi bertanya saat ia tidak melihat keberadaan anaknya.
"Cuci mobil, Mi katanya makan duluan aja." Selvi ber-oh ria sebagai jawaban dan menarik satu kursi didekat Shakilla.
"Maaf yah kalo masakan Mami enggak seenak masakan Mama kamu." Shakilla menoleh mendapati Ibu mertuanya yang terlihat lesu melihat itu hati Shakilla jadi tersentuh, ia kira Selvi akan benci padanya atas perbuatan yang pernah ia lakukan tapi yang ia pikirkan salah Selvi tetap menganggapnya sebagai anak bahkan sangat sayang kepadanya.
"Enak kok Mi, masakan Mami sama masakan Mama aku sama-sama enak enggak ada duanya, apalagi ayam gorengnya muantap poll." Dua jempol Shakilla ia naikkan di depan wajah Selvi dan membuat wanita paruh baya itu tersenyum.
"Syukur deh kalo kamu suka, dilanjut gih makannya." Dengan penuh kasih sayang Selvi mengelus kepala Shakilla.
"Makan yang banyak enggak usah sisahin buat Dani." Ucap Selvi dan membuat Shakilla tertawa.
"Nanti Dani ngambek, Mi." Selvi mengibaskan tangannya.
"Kalo dia ngambek tinggal kita kurung di gudang." Ia berbisik takut jika Dani mendengarnya.
Tapi percuma saja Dani sudah mendengar percakapan mereka dan bukannya marah ia malah cengengesan, melihat interaksi antara Shakilla dan Maminya membuat hatinya berdesir, sudah lama sejak ayahnya meninggal dunia Dani tidak pernah melihat Maminya tertawa seringan itu tanpa beban.
Tak kunjung selesai namanya di bicarakan ia melangkah menghampiri dua perempuan beda generasi itu.
Ekhem
"Lagi gosipin Dani yah?" Mereka berdua berhenti berbicara saat Dani mengambil tempat duduk di depan Shakilla.
"Geer banget, Mami sama Killa lagi cerita brand baru yang viral itu loh di aplikasi toktok." Dani melengos jelas-jelas tadi namanya disebut beberapa kali.
"Tapi tadi Dani sempat dengar kalo nama Dani kalian sebut sampai tiga kali." Shakilla dan Selvi saling melempar pandangan.
"Oh itu... Enggak penting lebih baik kamu makan aja." Saat hendak berdiri mengambilkan nasi untuk Dani, Shakilla menahan tangannya.
"Mami mau ngapain, biar Killa aja yang ngambilin Dani nasi." Tangan Shakilla bergerak mengambil piring milik Dani ia kemudian mengambil nasi kemudian menatap Dani.
"Lauknya mau apa?" Shakilla bertanya.
"Perkedel sama ayam aja." Dani berujar seraya menopang dagu menatap Shakilla yang sibuk mengambilkannya lauk.
"Yakin cuma ini doan?" Shakilla menyerahkan piring yang sudah ia isi dengan lauk.
"Iya kalo kurang nanti gue ambil sendiri." Ucapnya kemudian menyendokkan nasi kedalam mulutnya.
Tanpa mereka sadari interaksi antar keduanya diperhatikan oleh Selvi, satu ide tiba-tiba terlintas dalam benaknya.
"Kalian kan udah mau sebulan nikah, gimana kalo kalian pergi bulan madu."
Byur!
Uhuk... Uhuk...
Perkataan Selvi barusan membuat Shakilla maupun Dani shock rencana apalagi yang sedang Maminya buat, bisa-bisanya menyuruh mereka pergi bulan madu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Crush (On Going)
RandomMenikah dengan orang yang kita cintai adalah keinginan setiap insan manusia. Namun, bagaimana jadinya jika impian itu tidak terwujudkan, sakit ? Tentu saja. Seperti yang dialami oleh Shakilla, pernikahan impiannya dengan sang kekasih kandas begitu s...