Happy Reading ❤🍅
Hari yang di nanti Shakilla pun tiba, ia dan kekasihnya Ben akan melangsungkan acara pertunangan di rumah Shakilla. Dalam rumah Shakilla tampak cantik dengan hiasan dekorasi sesuai permintaan Shakilla dan Ben, para tamu juga sudah mulai berdatangan.
Sementara Shakilla, ia masih ada di kamarnya memperhatikan penampilannya. Shakilla tidak ingin ada satupun kekurangan pada dirinya untuk hari ini.
Tok.... Tok.... Tok....
"Killa udah siap? " Ternyata itu Susi wanita paru baya itu masuk ke dalam kamar Shakilla, bukan hanya Susi tapi ada Selvi juga.
"Anak Mama cantik banget. " Susi menatap penampilan Shakilla dari atas sampai bawah, rasanya baru kemarin Susi menggendong Shakilla dan sebentar lagi putri semata wayangnya akan segera menikah.
"Jangan ada acara mewek-mewek, hari ini hari bahagia Shakilla nanti make up Shakilla luntur. " Ucap Selvi, ia harus mencairkan situasi ini jika tidak maka Ibu dan anak itu akan menangis, sementara calon mempelai pria tiba sebentar lagi.
"Aku tuh terharu jeng, sebentar lagi Shakilla mau nikah perasaan baru kemarin dia nangis nggak mau makan sayur. "Perkataan Susi membuat Selvi terkekeh sementara Shakilla cemberut.
"Mama jangan bilang begitu, make up Shakilla bisa luntur karena nangis. " Selvi menghapus air mata yang ada di sudut mata Shakilla.
"Karena Mama kamu sayang banget sama kamu, tante juga nggak nyangka kalo kamu bakalan nikah secepat ini. Baru kemarin loh kamu berantem sama Dani gara-gara mainan. "
"Tante sama Mama, mah. Sama aja, sama-sama mau buat make up Shakilla luntur. " Memang sudah dasarnya Shakilla cengeng, air mata perempuan itu sudah turun membasahi pipinya.
"Hiks.... Shakilla sayang sama kalian berdua. " Mereka saling berpelukan sampai suara seseorang membuat mereka terkejut.
"Mau dong di peluk juga. " Dani bersandar pada daun pintu, sementara Shakilla berjalan ke arah Dani.
"Dari mana aja lo, dari tadi gue tungguin. " Dani mengusap lengan bekas cubit Shakilla.
"Gue sibuk di kantor. "
"Sekalian aja lo nggak usah dateng. " Shakilla melipat tangannya di dada.
"Yaudah, gue balik ke kantor lagi. " Dani memutar tubuhnya namun dengan cepat Shakilla menggandeng tangan laki-laki itu.
"Sekali lagi lo pergi, gue bakar kantor lo" Tingkah keduanya membuat Susi dan Selvi terkekeh, jika orang lain yang melihat itu mungkin mereka akan mengira keduanya berpacaran.
"Emang lo bisa? Kantor gue ada banyak"
"Udah-udah jangan berantem, ayo kita turun pasti tamu pada nyariin yang punya rumah. " Selvi tidak mau ada pertengkaran di hari bahagia Shakilla, ia lantas memisahkan keduanya.
"Dia duluan Tante. "
"Enggak Ma, dia duluan. " Susi dan Selvi saling tatap kemudian menepuk dahi mereka.
"Udah diem nanti kalian jodoh. "
"Amit-amit"
"Aamiin"
"Ngapain lo ngaminin ucapan nyokap gue" Shakilla menatap sengit ke arah Dani.
"Ucapan adalah doa, jadi gue bantu malaikat ngaminin"
"Ogah hue nikah sama lo" Dani memukul lengan Shakilla.
"Yang mau nikah sama lo siapa, gue juga milih-milih kali"
Selvi dan Susi hanya menghela napas melihat tingkah anak-anak mereka, Shakilla dan Dani memiliki sifat yang sama dan ketika mereka bertemu maka hanya akan ada pertengkaran yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Crush (On Going)
RandomMenikah dengan orang yang kita cintai adalah keinginan setiap insan manusia. Namun, bagaimana jadinya jika impian itu tidak terwujudkan, sakit ? Tentu saja. Seperti yang dialami oleh Shakilla, pernikahan impiannya dengan sang kekasih kandas begitu s...