MwC 19

46 6 0
                                    

Happy Reading

Mobil mewah milik Dani melaju dengan kencang di jalanan. Sejak tadi ia mengincar mobil Ben dan tidak menunggu waktu lama Dani menyalip mobil yang ada didepannya. Masa bodo dengan pengendara lain ada urusan yang harus ia selesaikan.

Bunyi klakson mobil Dani cukup membuat Ben yang mengendarai mobilnya tersadar akhirnya kembali melajukan mobilnya dengan cepat.

"Sialan." Ben mengumpat saat Dani menghadang mobilnya membuatnya menginjak rem secara mendadak.
"Ni orang maunya apasih." Ujar Ben ia pun turun dari mobilnya.

"Apa mau lo sebenarnya?." Ben tidak bisa menahan emosinya terlihat dengan jelas raut wajahnya yang memerah.

"Mau gue?" Dani menggaruk hidungnya sebelum mengatakan.

"Gue mau lo berhenti gangguin Shakilla." Mendengar itu Ben tertawa dengan pelan.

"Gue enggak pernah gangguin dia justru dia yang sering gangguin gue, seharusnya istri lo yang harus di nasehati supaya dia enggak kegatelan sama gue kasian banget lo udah nikah sama Shakilla tapi dia masih belum move on dari masa lalunya." Ekspresi wajah Ben yang mengejek Dani  membuatnya kesal.

"Jaga omongan lo, Shakilla enggak akan mungkin serendahan itu mau gangguin laki-laki kayak lo." Dani menunjuk Ben ia melanjutkan ucapannya.

"Lagian kalo dilihat secara seksama." Ia menatap Ben dari atas sampai bawah.
"Lo sama gue enggak ada bandingannya, masih menang gue di mana-mana." Dani tersenyum kemenangan sementara Ben sudah emosi mendengarnya.

"Sialan." Saat hendak menghajar Dani dirinya kalah telak Dani bisa membaca pergerakan tangannya dan bisa menghindar dari serangannya.

"Gue udah peringatkan lo secara baik-baik tapi lo mau bertindak kasar." Dani melepaskan jasnya lalu meletakkannya diatas mobil.

Kemudian ia menggulung lengan kemejanya. "Lo mau main-main sama gue." Pria itu tersenyum miring matanya menatap Ben dengan tajam, sudah lama juga ia tidak meregangkan otot-otonya.

"Enggak usah kebanyakan gay-

Bugh

Belum sempat menyelesaikan pembicaraannya Dani sudah memberikan bogeman di wajah Ben membuatnya langsung terhuyung kebelakang.

" Lo yang kebanyakan gaya bangsat."

Bugh

Kembali Dani menghajar Ben. "Gue udah  peringatkan lo supaya enggak ganggu Shakilla tapi peringatan gue enggak pernah lo dengerin." Seakan-akan Dani tidak memberikan Ben kesempatan untuk membela diri ia terus menghajar mantan pacar istrinya secara brutal.

"Ini akibatnya main-main sama gue." Dalam keadaan tercekik Ben berusaha berbicara.

"Gue cuma gangguin Shakilla bukan lo." Ucap Ben dengan suara yang terbata-bata.

"Lo gangguin Shakilla sama aja lo udah ngusik hidup gue." Dengan nafas yang tersenggal-senggal Ben masih bisa tertawa.

"Stress." Ujar Dani.

"Sebegitu berartinya Shakilla dalam hidup lo, padahal dia cuma anggap lo orang lain dalam hidupnya." Dani mengepalkan tangannya membuat buku-buku jarinya yang memutih dan raut wajahnya penuh kilat amarah.

Ben menyeka sudut bibirnya yang berdarah. "Padahal lo tau sendiri cinta pertama Shakilla itu gue. Gue cowok pertama yang nyatain cinta sama dia gue perlakuin dia bagaikan ratu dalam kehidupan gue dia bahagia dan gue juga bahagia karena dia bisa gue manfaatin." Ujar Ben dengan bangga sementara itu Dani berdecih mendengarnya.

"Dari sekian banyak cewek yang gue kenal cuma Shakilla cewek yang bisa gue bodohin karena termakan omongan manis gue." Ben menyeringai saat cengkraman tangan Dani mengendur membuatnya bisa melepaskan tangan pria itu dari kerah kemejanya.

Married with Crush (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang