Bab 27

1.7K 373 30
                                    

Vote dulu sebelum baca
😍

Tetap tinggalkan komen kalau nggak mau digantung 🤭

........

.
Ketika telah mendapatkan izin pulang Ami menghubungi Om dan mengatakan dirinya sudah berada di apartemen, ia ingin bertemu dan bertanya banyak hal tentangnya. 

Bukan tentang rumah tangga seperti apa yang dijalaninya tapi bagaimana perlakuan keluarga suami terhadapnya.

"Akhirnya kamu sudah tahu?"

"Hanya nama dengan orang yang sama, sepertinya itu belum seberapa."

"Lalu katakan, apa saja yang kamu alami selama beberapa hari ini."

Ami akan berkata jujur. "Aku jatuh cinta pada Bram, apakah itu salah?"

Om tidak menjawab, dan Ami meneruskan Kalimatnya, "Selama dua hari aku dibawa ke penginapan karena Nahla butuh pengasuh, alasannya menghindari orang tuanya, saat pulang aku mendengar sesuatu. Nyonya Cendana mengatakan gagal membuat pengajian memperingati kematianku."

"Apakah kamu mulai jatuh cinta di penginapan?"

Ami tidak bisa memastikan. "Aku tidak tahu, tapi aku merasa bahagia berada di sampingnya."

Om bisa mengartikan bahwa itu bukan jatuh cinta tapi kenyamanan yang dulu pernah dirasakan Ami dan kini hadir disela ingatan yang tak kunjung pulih.

"Anda tidak ingin mengatakan sesuatu?"

"Aku tidak menyembunyikan identitasmu."

Iya, Ami tahu.

"Aku juga pernah akan mengatakan semua informasi mengenaimu tapi kamu sendiri yang meminta aku berhenti karena tidak ingin hidup mengingat masa lalu yang mungkin saja menyakitimu."

Ami ingat itu. "Sampai saat ini aku juga tidak ingin tahu apa-apa, tapi fakta bahwa aku telah menikah dan memiliki anak membuatku ingin bertahan di sana." bukan hanya itu. "Ibunya mengataiku sampah sepertinya beliau memang menginginkanku mati dengan alasan yang tidak kau ketahui, lalu wanita bernama Elena."

"Baik, dengarkan."

Ami menggeleng. "Aku tidak ingin mendengar semuanya." Ami takut. "Katakan saja seperti apa ibu mertuaku lalu Elena, siapa wanita itu sepertinya dia lebih kejam dari nyonya Cendana." maksud dari kata semua adalah keseluruhan dari hidupnya karena dengan keadaan seperti ini sedikitpun wanita itu tidak mencurigai suaminya.

"Mereka duri yang akan selalu menghalangi langkahmu."

"Apa salahku, apa yang pernah kulakukan pada mereka?" Ami bertanya serius. Pasti ada alasan kenapa mereka bersikap seberani itu padanya sementara statusnya di kediaman itu adalah istri Bram.

"Harusnya kamu sudah paham saat aku mengatakan mereka tidak menginginkanmu berada di rumah itu."

Ah iya, Ami melewatkannya.

"Kembali pada perasaanmu terhadap Bram." Om bicara dengan tenang. "Apakah karena perlakuannya di penginapan yang membuatmu tersentuh?"

Bukan menantu pilihan (Cerita Lengkap Di PDF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang