Hi Reader setia Arga, absen dulu dong!💝
Semoga makin suka sama cerita Author yaww 🙃
Happy Reading!⚡
******
"Aaaaaaa", teriak Nadya. Belum sampai tertabrak, seseorang menariknya ke tepi jalan dengan cepat hingga Nadya tenggelam dalam pelukan orang itu, Nadya benar-benar ketakutan, ia menangis dalam pelukan orang itu, dia benar-benar tidak menyangka akan terjadi hal seperti ini.
"Gausah takut,"ujar orang itu dengan suara beratnya.
"Ak-aku takut, hikss", jawab Nadya yang masih terisak dengan tangisnya.
"Gausah nangis, lebay", balas orang itu datar.
"Hikss, ak-aku seri-us, jangan bercanda", jawab Nadya kemudian memukul-mukul dada bidang orang itu, yaa, dia seorang pemuda seumuran dengan Nadya. Nadya mendongakkan kepalanya, sepertinya dia tau siapa yang ada dihadapannya.
"A-ar-ga", ucapnya gugup sekaligus terkejut karena orang yang menolongnya adalah Arga, dia takut cowok itu, padahal Arga sudah menolongnya dua kali.
Arga hanya menatap Nadya tanpa membalasnya dengan sepatah kata pun, dia memasang ekspresi datar, nyaris tidak ada senyum di wajahnya.
"Eee, maaf", ujar Nadya sembari melepaskan pelukan Arga kemudian berlalu pergi, tentu saja dia malu.
"Cantik," batin Arga saat melihat kepergian Nadya dari sana.
"Apa sih Lo Ga?! Sadar," batin Arga kembali berucap membuat dirinya kembali sadar.
Arga berjalan menuju cafe yang ada di seberang, kebetulan Nadya berada disana bersama tiga temannya.
"Yaudah ya Nad, kota bertiga pulang dulu. Lo beneran gakpapa kan?," tanya Keisya, gadis itu khawatir.
"Tenang aja Kei, gakpapa kok," sebenarnya Nadya menyesal tidak membawa kendaraan sendiri, ia harus naik taxi, malas sekali rasanya.
"Yaudah ya Nad, kita duluan, maaf banget," ujar Ayra yang merasa bersalah, namun ia juga ada kepentingan mendesak sekali.
"Santai aja Ay, iya hati-hati di jalan," balas Nadya sembari melambaikan tangan kepada Ayra, gadis itu lantas membalasnya dengan hal yang sama.
Nadya berjalan menuju halte bis, tidak untuk naik bis, tapi untuk menunggu Taxinya.
Arga berjalan keluar cafe, cowok itu melihat Nadya yang sedang sendiri duduk di halte bis itu. Entah dorongan dari mana, Arga menghampiri Nadya yang ada disana.
"Minum," ucap Arga sembari menyodorkan air minum botol kepada Nadya.
"A-rga," bagaimana bisa dia bertemu Arga lagi? Padahal dia takut cowok itu, tapi malah bertemu dengannya terus-menerus.
"Ak-aku pulang dulu ya, makasih minumnya," Nadya berdiri hendak beranjak pergi, namun tangannya dicekal oleh Arga.
"Naik?," Arga mengangkat sebelah alisnya.
"Mmm..., Udah Dateng taxi ku," jawab Nadya. Namun cowok didepannya cerdas, dia tau Nadya sedang berbohong.
"Gue anter," ujar Arga membuat Nadya merinding, cowok itu terlihat menakutkan.
"G-ga usah," Nadya gugup, dia mulai tidak bisa mengendalikan diri. Sementara Arga mulai kesal karena ajakannya tidak diterima oleh gadis itu.
"Gak ada penolakan," ujar Arga. Sementara gadis yang ada di hadapannya sudah mulai menjauh berlari, setakut itu dirinya.
Arga menghembuskan nafas kasar, serepot inikah menolong cewek? Dia merasa sangat benar tidak menerima satupun cewek karena ulah Nadya.
Arga tidak peduli Nadya berlari menjauh darinya, dirinya mengambil motornya dan mulai menancap gas menjauh dari cafe itu.
*******
Maaf ya, cuman up sedikit
Kalau ada waktu, author kasih Doble part deh buat hari ini✌️Jangan lupa follow, vote and Comment, cuman sebentar aja kok!❤️
Sampai bertemu di part selanjutnya 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA [End]
Teen FictionSingkat. Tentang Aku, Dia, dan Masalalu •••••• Senja tau kapan waktunya menghilang Pelangi tau kapan waktunya untuk memudar Bahkan Laut tau kapan waktunya untuk surut Apalagi kamu, kamu tau kapan waktunya berhenti memberi kebahagiaan. •••••• Aku nge...