BAB 22 : PINGSAN

416 21 0
                                    

Hi guys!!! Ada kabar baguss nihh
Kabar apa?!

Kamu nanyea? Candaaa🗿

Okee, jadii aku udah bikin akun RP biar kita bisa seru-seruan!! Kalau udah pada follow, aku bakalan post supaya ramee!! So, follow dulu yaa🌹

Okee, jadii aku udah bikin akun RP biar kita bisa seru-seruan!! Kalau udah pada follow, aku bakalan post supaya ramee!! So, follow dulu yaa🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa komen ya biar aku semangatt, oiya, yang belum follow akun wattpadku, follow dulu deh biar sama-sama enak 😔

******

Senin pagi, upacara sudah pasti akan dilaksanakan hari ini. Siswa-siswi mulai berdatangan, tentu dengan atribut lengkap, jika tidak mereka akan mendapatkan sanksi lebih berat karena hari senin.

"Nad, hari ini kita ga nugas kan?," Tanya Windy kepada Nadya.

"Gak," balasnya Singkat. Biasanya hari Senin mereka berempat bertugas, satu dirigen dan tiga sisanya pengibar bendera.

"Ayra kemana?," Tanya Keisya bingung, sedari tadi dirinya belum melihat gadis imut itu.

"Katanya bareng Andre, pasti telat tuh si Curut Andre," ujar Windy diiringi tawanya.

"Ehh Anjirr," ucap Keisya tiba-tiba, membuat kedua sahabatnya menoleh ke arahnya. Nadya menatap Keisya seakan bertanya 'kenapa?'

"Liat tuh, si Arga," Keisya menunjuk cowok itu. "Serius dia jadi pemimpin upacara hari ini?," timpalnya bertanya.

"Bentar ya," Nadya berlari ke arah Arga, gadis itu menghampiri cowok yang ia sebut pacarnya.

"Ngapain?," tanya Arga tanpa menoleh ke arah gadis itu sedikitpun.

"Kamu jadi pemimpin upacara hari ini?," Arga hanya menjawab pertanyaan Nadya dengan deheman.

"Dihh, gatel banget jadi cewek," beberapa siswi lewat sambil membicarakan Nadya.

"Iya tuh, gatel banget, sok-sok an nyamperin lagi," sahut siswi yang ada didekatnya.

"Allooo gess," Nadya mengeryitkan dahinya, sepertinya dia mengenali orang yang abru saja bergabung dengan dua cewek yang membicarakan dia tadi.

"Ca, liat tuh, ayang Lo digatelin cewek!," Adu salah satu siswi tadi.

"Mana?," tanya siswi itu kepada temannya.

"Nohh, liat itu, gatel banget, sampe lari-lari nyamperin Arga lagi," jawab siswi satunya.

"Berani banget ya dia? Liat aja pembalasan gue," ucapnya terdengar lirih.

"Eh, kalian berdua bantuin gue ya nanti jam istirahat!," serunya kepada kedua temannya.

"Pasti Ca," jawab kedua siswi itu.

ARGA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang