BAB 37 : PERGI

449 13 3
                                    

"Aku tetap sama, hanya saja luka ini menghiasinya membuatku nampak berbeda,"

~Nadya~

******

"Keputusan gue udah bulat, gue pergi. Gue mundur, Arga," ujar Nadya memegang erat koper yang penuh barang-barangnya.

"Gue mohon, Nad. Jangan..," Arga terduduk, tangannya memeluk kaki Nadya berharap gadis itu tidak akan pergi dari sana. Tidak ada lagi gengsi, semua itu hanya merusaknya. "Udah lama Nad..., dan Lo? Gak percaya sama gue gitu aja?," sudut mata cowok itu mengeluarkan air mata, sungai kecil mulai membentuk di pipinya.

Nadya tersenyum remeh, "Udah lama, Ga. Dan Lo? gak mau dengerin penjelasan gue soal pembunuhan kakak Lo itu?."

"Sampai saat ini, Lo masih tetep nyalahin Ayah, kan? Lo gak tau ceritanya Ga! Lo gak tau!"

Arga diam memaku dalam posisinya.

Tiga detik. cowok itu kemudian menatap Nadya teduh.

"Gue udah cinta sama Lo, perjuangan Lo gak gagal Nad..., Gak pernah gagal."

"Arganya Lea, udah balik..., Kenapa Lea mau pergi?," Suara Arga semakin serak karena menangis.

"Arga gak mau kehilangan Lea, kedua kalinya..,"

Pertahankan Nadya roboh, matanya tidak ingin diajak kerja sama. Dengan nakalnya, air mata meluncur bebas membasahi pipinya. Gadis itu meraup wajahnya kasar. Tidak, Nadya akan tetap pergi. Dia tidak boleh tetap disini.

Ia hanya akan melukiskan luka baru jika tetap berada di tempat ini.

"Salam buat Mama, gue pergi dulu. Jangan pernah cari gue," Final Nadya melepaskan genggaman tangan Arga dari kakinya. Gadis itu melangkah cepat menjauh dari sana diiringi air mata yang terus menetes dari pelupuk matanya.

"Cinta Lo Palsu."

Yap, Nadya yang mengatakannya.

***

"Nadya gak masuk?," Tanya Arga kepada cowok dihadapannya, Juna.

"Gak. Mana dia gak izin," Juna tersenyum miring meremehkan Arga. "Dan Lo sebagai cowoknya malah gak tau. Aneh Lo."

"Lo percaya sama foto-foto itu? Gitu aja?," Tanya Arga serius.

"Gue tau itu bukan Lo."

Jawaban dari Juna membuat Arga terdiam beberapa detik.

"Lo..., Tau sesuatu?," tanya cowok itu.

Juna hanya menggidikkan bahunya membuat Arga kesal.

Lima detik, cowok itu kembali membuka suara.

"Mungkin orang yang benci Lo..., Atau yang suka sama Lo."

***

Arga melangkah cepat menuju kelasnya, sebelas IPS satu.

Cowok itu kemudian mendorong pintu kelas itu hingga terbuka sempurna. Emosinya telah memuncak.

"CIA MANA?!," teriaknya mencari keberadaan Cia.

"Gilaaa! Wish, akhirnya.., pasangan ini ketemu juga!," salah satu cewek di sana bersorak Ria atas kedatangan Arga. Fara, cewek itu salah satu murid kelas IPS satu.

"Lagi duduk disudut ruangan. Kasian..., Habis diputusin sama Nadya Lo ya?! Ahahahaha," Arga menatap tak suka ke arah Fara. Namun, hadirnya bukan untuk meladeni Fara, melainkan untuk mengurus masalahnya dengan Cia.

ARGA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang