BAB 25 : TENTANG KESEHATAN

304 20 1
                                    

Kalian baca part ini kapan? Pagi? Siang? Sore? Malam? Tengah malam? 🌈

Jangan lupa vote & komen, karena itu semangatku bangett!!❤️

******

"ARGA!," Nadya mengambil jaket dan tas Selempangnya, tidak peduli sekarang sudah larut malam, sangat bahaya gadis Sepertinya keluar pada jam ini.

"Jangan matiin telfon!," Titahnya kemudian segera melanjutkan langkah pelan, ia tidak ingin Ara mendengar langkah kakinya.

Nadya mengambil mobil yang terparkir rapi di garasi, ia benar-benar nekat. Setelahnya, gadis itu segera menyalakan mesin, dalam hatinya ia berharap Ara tidak mendengar semua ini, wanita itu akan khawatir jika mendengar.

"Maaf bunda, Nadya harus segera," ucapnya kemudian melajukan mobilnya menjauh dari pekarangan. Gadis itu menyusuri jalanan yang kian sepi, dalam hatinya masih terselip rasa takut.

***

Plak!

Tamparan yang Arga terima kesekian kalinya, sakit, namun cowok itu hanya diam, ia sungguh tidak bisa melawan.

"Lo mau mati hari ini, besok, atau lusa? Gue cuman ngasih tiga pilihan," ujar orang yang menjadi lawan tatap muka Arga.

"Apa mau Lo?!," Arga geram, namun dirinya juga tidak bisa apa-apa.

"Gue mau Nadya," orang itu memamerkan smriknya. "Lo harus putusin dia kalau mau selamat," timpalnya.

"Gak akan pernah! Jangan Lo ganggu cewek gue," Arga emosi atas ucapan orang itu, entah kenapa.

Sementara Nadya, gadis itu mendengar semuanya, ia sudah berpesan untuk tidak mematikan telfon. Ia tau tempat dimana Arga saat ini.

"Aku yakin Arga disana," Nadya menambah kecepatan mobilnya. Sampailah gadis itu di rumah kosong yang pasti ada Arga disana.

"Aku bisa," Nadya masih mendengar beberapa percakapan Arga dengan lawan bicaranya, ia semakin mendengar dengan jelas suara Arga di rumah itu, semakin ia berjalan, suara semakin keras, semakin jelas.

"A-arga...," Nadya menengok, lalu kembali pada posisinya, ia melihat Arga terkulai lemah diatas kursi, tanpa ikatan, bagaimana bisa?

"Gue salah apa sama Lo Rey!," Reynand Elnanda, cowok Egois yang sangat keras kepala itu selalu ingin memiliki apa yang dimiliki Arga, tapi kali ini keterlaluan.

"Cukup Nadya, dan gue bakalan berhenti ganggu Lo," Arga menghembuskan nafas kasar. Kenapa harus Nadya?

"Kalau itu gue gak bisa," Arga menatap tajam kepada Reynand.

"Cuman gue yang berhak bikin Nadya nangis, dia gak berhak bahagia," Batin Arga egois.

"Bugh"

Pukulan kayu yang dibuat Nadya mendarat tepat di kepala Reynand, cowok itu seketika jatuh tak sadarkan diri.

"Arga...," Nadya menghampiri Arga yang terkulai lemas, pipinya bercucuran darah, entah apa yang Rey Lakukan, tapi pasti hal sangat buruk.

"N-nad," Arga berusaha berdiri dibantu Nadya, tidak ada pilihan lain selain membawanya ke rumah sakit.

Nadya mengendarai mobilnya dengan satu penumpang, Arga. Gadis itu menyusuri jalanan yang sangat sepi, malam sudah sangat larut, bahkan nyaris pagi.

ARGA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang