Haiii!!! Gimana kabarnya? Semoga baikk😻
Nunggu di komenin yang banyak akutuh, terus di pollow juga
Jangan lupa absenn!! kapan kalian baca cerita ini. Pagi? Sore? Malem? Tengah malem?
Lagi ada masalah sama Doi ga? Sini curhat
Jangan lupa bintang sama komennya sayangg sayanggkuhhh!
******
"Arga, aku perlu bicara sama kamu," Nadya berjalan berdampingan dengan Arga, entah tersambar apa cowok itu mau menuruti keinginan Nadya untuk berjalan berdua saja menuju parkiran.
Sepertinya cowok itu ingat, ya, dia datang bersama dengan Nadya, menaiki mobil gadis itu. Sekujur tubuhnya terlalu sakit untuk mengendarai motor sendiri.
"Arga?," Panggil Nadya karena Arga tidak kunjung memberi balasan, ia benar-benar sebal.
Merasa namanya dipanggil, Arga menoleh menghadap Nadya, ia sedikit menatap ke bawah karena gadis itu lebih pendek darinya.
"Arga, aku perlu bicara sama kamu!," Ujar Nadya kedua kalinya.
"Ya emangnya Lo lagi bicara sama Setan sekarang?," Balas Arga, cowok itu memang tidak peka! Maksudnya, kan, bukan seperti itu.
"Maksudnya, aku perlu bicara sama kamu, tapi gak disini," Jelas gadis itu menahan emosinya.
"Nanti, ke taman, ya?," Pinta Nadya.
"Giahh," balas Arga ogah-ogahan.
"Kenapa? Aku perlu waktu berdua, sama kamu," Nadya berjalan ke depan Arga, menghadang langkah cowok itu.
"Sekarang, Gak ada orang lain, kan?!," Wajah galak cowok itu menatap Nadya dengan nyalang, dia benar-benar mudah emosi dan tidak sabaran.
Dingin, mudah emosi, tidak romantis, tidak peka, tidak memiliki rasa sabar. Sial! Kenapa Nadya bisa mencintai cowok semacam itu?
"Arga!," Seseorang meneriaki Arga dengan kencang dari kejauhan. Cowok itu tidak menoleh sedikitpun, ia membiarkan orang yang membutuhkannya itu datang ke tempatnya sendiri. Orang yang meneriakinya pun juga semakin dekat. Begitu sampai, orang itu mendaratkan tangannya di pundak Arga.
"Arga, pulang sama aku yuk," Cia, cewek itu memang parasit.
"Arga pulang sama gue," balas Nadya cepat.
"Arga..., Sama aku, kan?," Tanya Cia penuh harap.
"Ayo, Nad," tanpa memperdulikan Cia lagi, cowok itu menarik tangan Nadya menjauh dari sana.
***
"Ngomong apa?," Arga menatap ke depan, pertanyaannya membuat Nadya bungkam sekejap.
"Gak jadi," Gadis itu benar-benar membuat Arga emosi dan penasaran.
"Gue yang nyetir," Arga mengambil alih posisi Nadya, membuat gadis itu mendengus sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA [End]
Fiksi RemajaSingkat. Tentang Aku, Dia, dan Masalalu •••••• Senja tau kapan waktunya menghilang Pelangi tau kapan waktunya untuk memudar Bahkan Laut tau kapan waktunya untuk surut Apalagi kamu, kamu tau kapan waktunya berhenti memberi kebahagiaan. •••••• Aku nge...