Bel tanda pulang berbunyi, menyelamatkan para murid yang ingin segera berkunjung ke pulau kapuk. Guru dari kelas XI-IPA 1 keluar di ikuti para murid dibelakangnya, tak terkecuali Nadya, Keisya, Ayra, dan Windy, mereka juga ingin segera pulang.
"Nad, gue duluan ya, Lo hati-hati", pamit Keisya.
"Gue juga", susul Windy.
"Iya, kalian hati-hati juga ya", balas Nadya sambil melambaikan tangannya kepada kedua sahabatnya.
Keisya dan Windy mulai pergi dari sana, sementara itu, Nadya segera menghampiri mobilnya, ia benar-benar ingin segera pulang. Tapi ia menemukan satu fakta yang membuatnya merasa ingin sekali marah.
"Siapa sih ini?!", Geram Nadya, bagaimana tidak? Ban mobilnya kempes, tutupnya hilang, pasti seseorang telah mengempeskan ban mobilnya. Ia teringat seseorang, yang mungkin menjadi pelaku dari hal yang terjadi sekarang, orang yang ada dibenak Nadya adalah...Arga.
Disela-sela Nadya memikirkan cara untuk pulang, Arga lewat bersama ketiga temannya. Nadya yang geram pun menghampiri Arga yang lewat, ia berdiri menghadang motor Arga.
"Stop!", ucap Nadya yang sekarang sedang berdiri dihadapan motor Arga.
"Mau mati?!", tanya Arga yang jelas tidak perlu dijawab."Kamu yang kempesin ban mobilku?", tanya Nadya mengintimidasi.
"Ya", jawab Arga singkat. Cowok itu mulai melajukan motornya, namun, Nadya tetap menghadangnya.
"Kenapa ya disana? Itukan Nadya", gumam Ayra yang sedang berdiri agak jauh dari sana, ia baru saja dari kamar mandi. Karena khawatir, Ayra segera berlari menghampiri Nadya yang sedang berdebat dengan Arga.
"Cewek cerewet," maki Arga.
"Kamu apa-apaan sih?! kalau kayak gini aku pulang naik apa? ha?!", bentak Nadya.
"Ga, udahlah, Lo bantuin aja Nadya, Lo itu salahh", nasehat Dhika.
"Mimpi!", Balas Arga dengan nada yang tinggi.
"Ada apa sih ini?!", Lerai Ayra. Kemudian ia melihat keberadaan Arga disana.
"Arga! Kamu gangguin Nadya lagi ya?! Kamu apain Nadya kali ini? Jangan pernah kamu gangguin sahabat aku ya! Kalau sampai kamu gangguin sahabat aku, kamu bakal tanggung akibatnya! Dan ingat! Itu bakal dari tanganku langsung!", Cerocos Ayra yang sudah geram.
"Jadi ini kenapa?! Ha?", tanya Ayra yang mulai Emosi.
"Arga, dia kempesin ban mobil Nadya", jawab Andrean.
"Oh, makasih ya Andre", balas Ayra. Kemudian Ayra segera menghadap kembali ke Arga, ia menatap mata Arga dengan sedalam-dalamnya, Ayra sangat menakutkan kali ini.
"Lo! Kalau sampai Lo gak mau bikin ban Nadya balik lagi, siap-siap aja besok gak bisa masuk sekolah!", Bentak Ayra.
"Mimpi", ucap Arga menyepelekan perkataan Ayra. Cowok itu memamerkan smriknya yang aneh.
"Bugh!", Satu pukulan mendarat di pipi Arga. Pukulan itu berasal dari Ayra. Nadya dan ketiga teman Arga terkejut melihat apa yang dilakukan oleh Ayra. Bagaimana tidak? Gadis polos nan cupu yang selama ini mereka lihat berubah mejadi gadis kejam yang main fisik. Sementara Arga kini memegang pipinya yang berdarah karena satu pukulan dari Ayra, ia segera menancap Gas, meninggalkan tempat itu, sekolah.
"Andre, aku minta tolong", pinta Ayra kepada Andre
"Iya, minta tolong apa?", Andre menghadap Ayra yang memanggilnya.
"Kamu cariin tukang ban buat benerin ban mobilnya Nadya", ucap Ayra menyampaikan permintaan tolongnya.
"Siap!", balas Andre yang segera menelfon salah satu kenalan bengkelnya, ia menyisih dari keramaian tempat Nadya, Ayra, dan kedua temannya.
"Anjirr!", ucap Rizky tiba-tiba.
"Kenapa lo?", tanya Dhika penasaran.
"Itu Curut nurut amat sama Ayra!", Ujar Rizky yang kaget.
"Gakpapa dong! Ayra kan emang the best, makannya Andrean nurut", sahut Ayra yang mendengar percakapan Dhika dan Rizky.
"Iya in aja", balas Andrean yang tiba-tiba nongol.
"Astaghfirullah!", Ayra tersentak kaget karena Andrean muncul dari belakangnya.
"Yeee, gitu aja kaget Ayy", Ejek Andre
"Ayy, Ayy, palamu! Kita kan belum jadian", ucap Ayra yang salah tingkah dipanggil 'Ayy' oleh Andre.
"Lahh, nama Lo kan Ayra, gue manggilnya gimana dong?", jawab Andre membuat Nadya, Dhika, dan Rizky mati-matian menahan tawa.
"Ehh, tapi tunggu! Lo tadi ngomong 'belum' kan? Berarti Lo mau dong kalau jadian sama gue??", Goda Andre.
"Emangnya kamu mau?", tanya Ayra dengan polosnya, ia benar-benar terlampau jujur karena kepolosannya!
"Mau dong Ayra Cammtikk", jawab Andre dengan entengnya.
"B-berarti kita pacaran dong?", tanya Ayra dengan mata yang berbinar, dan dia sangat gugup sekarang.
"Iya lah Ay!", Jawab Andrean.
"Kalian jadian dengan cara konyol nnjirr", komen Dhika.
"Biarin lah, kan gue suka sama Ayra udah lama! Sirik Lo yaa", balas Andre sambil menaruh lengannya di bahu Ayra, ekspresi wajahnya mengesalkan, siapapun yang melihat, ingin menimpuk wajahnya karena geram.
"Baru jadian Sombong amat! PJ nya mana?", Sahut Rizky.
"Besok gue traktir di kantin", jawab Andre.
"Thanks Ndre, Lo emang setia kewan", ucap Dhika sambil menepuk-nepuk bahu Andre.
"Anjirr", sahut Andre.
Setelah lama mengobrol, dan ban mobil Nadya selesai diperbaiki, mereka segera pulang ke rumah masing-masing, sebelum hari semakin sore.
******
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA [End]
Ficção AdolescenteSingkat. Tentang Aku, Dia, dan Masalalu •••••• Senja tau kapan waktunya menghilang Pelangi tau kapan waktunya untuk memudar Bahkan Laut tau kapan waktunya untuk surut Apalagi kamu, kamu tau kapan waktunya berhenti memberi kebahagiaan. •••••• Aku nge...