Suga telah duduk dalam kantor Jhope. Keduanya duduk berhadapan dengan teman kopi mengepul didepan keduanya.
"Aku datang bukan sebagai sahabat mu. Aku disini sebagai kakak Somi."
"Hyung." J-Hope menghela nafas.
"Somi telah mengirimkan surat permohonan cerai." Lanjutnya berusaha menghindari tatapan dingin Suga.
"Mwo?" Suga nampak terkejut. Jawaban Jhope tak seperti yang diharapkannya.
"Mina kembali, aku mendua dan aku menyesali itu sekarang." J-Hope tertunduk.
"Baguslah jika kau sadar." Suga seperti tak perduli.
"Mina menyelingkuhi ku." J-Hope menatap Suga sedih.
"Jadi kau kena batunya?" Suga hampir tak mampu menahan tawanya.
J-Hope bersandar penuh dengan pikiran buruk dan penyesalan.
"Blokir kartu kredit mu."
J-Hope kembali duduk tegak kemudian menelpon. Suga menggelengkan kepalanya. Ternyata sebodoh itu sahabat yang juga adik iparnya. Suga nampak kesal. Namun dia juga tak ingin gegabah.
"Sudah hyung." J-Hope melihat kearahnya.
"Kau yakin akan bercerai dari Somi?"
"Somi hamil hyung." J-Hope lagi-lagi membuat Suga melotot sambil melongo.
Kali ini Suga bahkan hampir melonjak dari tempat duduknya. Telinganya penuh tiba-tiba. Mereka berdua tak bersuara lagi. Sama-sama sedang memikirkan sesuatu.
"Kau yakin?" Suga memastikan.
"Dokter kandungannya adalah Kim SeokJin. Kami bertemu di pesta ulang tahun anak Kim Taehyung." J-Hope tertunduk.
"Kau sudah tanda tangan surat permohonan itu?"
"Tak mungkin hyung, aku tak akan menandatangani itu. Aku akan jadi ayah!" J-Hope menerawang pandangannya pada langit-langit kantornya.
"Tapi kau tak setia. Kau berselingkuh dan aku yakin Somi ingin bercerai karena itu bukan?" Suga memicingkan matanya.
"Bagaimana caraku untuk minta maaf hyung?" J-Hope mencondongkan tubuhnya kearah Suga.
"Akan ku bujuk supaya Somi benar-benar menceraikan mu. Dia dan anaknya tak butuh pria pengecut seperti mu." Suga tersenyum miring.
"Hyung!" J-Hope frustasi.
"Apa kau tau? Somi juga telah punya pria baru yang lebih tampan dan hot, istriku yang bilang bukan aku." Suga memanas-manasi.
J-Hope terprovokasi. Wajahnya merah kesal.
"Lakukan dengan baik keinginanmu untuk minta maaf, aku akan mendukungnya jika dia masih tetap ingin bercerai dari mu." Suga meninggalkan Jhope yang duduk kesal menatap punggung yang pemiliknya tersenyum puas.
J-Hope meninggalkan kantor setelah meminta Miran membatalkan semua meetingnya hari itu. Dia bertekad melihat langsung pria yang dikatakan oleh Suga itu. Tujuannya adalah toko istrinya.
Aku memang telah sampai toko sejak pagi tadi. Kebetulan saja di dekat toko telah dibuka kedai pasta dan pastry. Aku mendapatkan undangan openingnya. Pemilik kedai ini adalah kakak beradik yang baru kembali dari Italia.
"Selamat datang. Silahkan masuk." Seorang pria muda yang tampan menyambut ku.
Tak berapa lama, pesanan pasta ku datang. Aku mengakui jika masakan mereka lezat, wajah mereka yang tampan juga menjadi sihir tersendiri. Terlihat dari pembeli yang datang rata-rata kaum wanita segala umur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake apologize, The Path I Choose
FanfictionDia bersamaku, namun masih berkutat dengan cinta lamanya juga. Apa alasannya menikahi ku? Apakah kata cintanya bukan kebohongan? Orang bilang bahwa cinta abadi berawal dari persahabatan. Itu tidak berlaku untukku. Start may, 21 2022