2. Masa lalu dan Tteokbokki

52 10 0
                                    

Segalanya berawal dari sini....

"Miu, ayo berangkat." Ajak Jhope.

Kami berdua berkuliah di kampus yang sama dan dari SMA yang sama. Dia mengambil jurusan managemen dan aku seorang mahasiswa bisnis. Setiap hari tak pernah terlewatkan oleh kami berdua. Dimana ada aku ada Jhope, dia seperti bayanganku. Jika mencariku, maka seomua orang akan tau dimana tempat untuk bertanya. Hingga semua dosenpun mengenali kebiasaan ini.

"Apa kau tak risih selalu ditemani bayangan mu itu?" Seorang teman kelasku pernah bertanya demikian.

Begitu juga keluargaku, tak pernah absen untuk mengundang Jhope yang notabene akan tetap datang tanpa diundang sekalipun. Seluruh acara bahkan penikahan kakakku dengan Min Yoongi juga karena kami berdua. Mereka bersahabat, hingga persahabatan kami membuahkan hasil pernikahan mereka. Segalanya lancar dan biasa saja hingga muncul seorang mahasiswa baru di kampus kami. 

Gadis manis yang cantik dan seksi. Hebatnya aku langsung akrab dengannya mulai dari hari pertama dia muncul dikampus. Gadis dengan rambut panjang lurus, berkulit putih mulus dan punya senyum begitu cantik. Kwon Mina, gadis blasteran Amerika-Korea itu menjadi pusat perhatian semua orang karena kecantikannya. Termasuk Jhope yang menjadi pemuja Mina. Dibanding Mina aku jauh dari kata seorang gadis.

"Wuihh, Kau makin cantik Mina. Apa kau ada kencan?"Tanyaku keheranan.

"Emm, aku akan pergi kencan." Binar bahagia Mina bisa kulihat.

"Dengan siapa?" Tanyaku polos berharap Mina menjawab.

"Pokoknya ada aja, kamu bakalan tau nanti." Jawab enteng Mina tak peduli.

"Anak ini memang keterlaluan!" Ujarku gemas meremas ponsel, aku tak peduli dengan jawaban Mina karena pikiranku sedang baik.

"Weo?" Mina menurunkan kaca kecil dari hadapan wajahnya.

"Jhope, lagi-lagi dia membatalkan janjinya nonton hari ini." Lirikku sesaat.

"Kalian pacaran? Kukira kalian hanya bersahabat?" Pertanyaan asing Mina tak ku gubris.

"Tidak, aku tak akan mau dengannya. lagian jika ada gadis yang suka padanya, aku akan sangat mengasihani gadis itu." Jawabanku ternyata membuat Mina melotot marah.

"Apa kau bilang? Tak kusangka jika kau akan mengatakan hal seburuk itu pada sahabatmu sendiri." Sekarang gantian aku yang melotot kearahnya, terhenyak.

"Anieyo, bukan begitu maksudku. Jhope tak seperti kelihatannya, dia cukup absurd sebagai seorang pria sejati. Tawanya berisik, dia mudah tertawa, tingkahnya konyol dan selalu membuat hal aneh, dia juga perasa, gampang menangis. Jika makanan dia seperti permen kapas. Manis dan rapuh." Bukan karena aku enggan dinilai menjadi sahabat kurang ajar, tapi setinggi itu penilaianku pada Jhope selama ini. 

Hampir sepuluh tahun kami bersama sebagai teman, bahkan tak ada rahasia diantara kami. Jika aku adalah juri, maka aku yang paling tau bagaimana kesehariannya. Dari sanalah aku tau dan bersikap pada Jhope. Mendengarku memuji Jhope setinggi langit, Mina meninggalkanku begitu saja tanpa berkata apapun.

"Sukses ya dengan kencan mu." Teriakku memberi semangat. Mina menoleh mengibaskan rambutnya kemudian berkata, "tentu saja, namaku Kwon Mina." Aku terkekeh melihatnya begitu percaya diri dan itulah Mina. Temanku yang juga menjadi teman Jhope.

Berkali-kali aku harus menunggu Jhope di halte depan kampus dan setiap kali itulah aku akhirnya pulang sendirian. Banyak kali acara keluarga kami dan keluarganya tak dihadiri olehnya. Jhope absen dan semua bertanya padaku. Jawabanku hanya satu, "dia ada acara kampus."

Akhirnya aku mulai terbiasa melakukan semua hal sendirian. Mina pun sama, dia menjadi sibuk dan sering skip pertemuan kelas. Hingga satu kali, seorang dosen mata kuliah menanyakan tentang absensi Mina. Lagi-lagi aku tak tau dimana Mina. Tak ada pikiran buruk atau cocokologi apapun di otakku. Semua berjalan sebagaimana adanya dihari-hariku tanpa Jhope dan Mina.

Fake apologize, The Path I ChooseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang