Chapter 7 : Biokinesis

20 6 0
                                    


Disclamire

Nor Even WishMasashi Kishimoto-SamaAlternative Universe

X-MEN : THE OMEGA

©LESS IN FEITH / LONGLIVE AUTHOR

Chapter 7 : Biokinesis

Satu minggu setelah kejadian itu. Banyak orang yang menjenguk Sakura. Pagi itu hari kedelapan ia berada dirumah sakit dan Sakura benar-benar sudah tidak tahan dikurung terus-menerus didalam kamarnya. Maka iapun memutuskan untuk jalan-jalan setelah mempengaruhi seorang perawat untuk membiarkannya pergi. Bagaimanapun Sakura pintar dalam hal memanipulasi orang.

Tanpa peduli, Sakura keluar dari rumah sakit dan masih mengenakan pakaian pasien. Wajahnya masih pucat akibat efek racun yang didapatnya seminggu yang lalu. Sakura ingin tahu dimana yang lainnya. Dia mendapat kabar kalau Naruto dan Sasuke juga masih dirawat karena lukanya lumayan parah. Maka Sakurapun mencari kamar Naruto terlebih dulu. Tak sulit mencari tahunya dengan kemampuan yang Sakura miliki. Dia mendatangi sebuah kamar yang berada di sayap lain rumah Sakit dan tak lama menemukan kamarnya Naruto.

"Selamat pagi."

"Sakura-chan?" Tampak Naruto sedang berbaring di ranjang rumah sakit. Tidak hanya itu. Ada Kakashi dan Hinata disana.

"Sakura, kenapa kau kemari? Lukamu belum pulih." Omel Kakashi.

"Aku memang sakit, tapi aku tidak sekarat." Sakura berjalan mendekati ranjang Naruto.

"Apa kabar Sakura?" sapa Hinata.

"Baik." Balas Sakura tersenyum. "Tapi bahumu masih..." ujar Hinata.

Sakura menoleh melihat bahu kirinya yang masih membiru. "Jangan khawatir."

"Bagaimana keadaanmu Naruto?" tanya Sakura.

"Ah, tidak apa-apa sebentar lagi juga aku akan keluar dari rumah sakit." Jawab Naruto masih dengan senyum riangnya. Melihat itu Sakura tersenyum, senyuman itu senyuman yang menenangkan orang-orang yang berada disekelilingnya dan saat itu juga Sakura tahu kalau Naruto sama sekali tidak keberatan telah menolongnya sampai terluka seperti itu.

"Aku minta maaf, karena ku kau sampai terluka." Ujar Sakura penuh dengan penyesalan.

"Jangan dipikirkan Sakura-chan, ini hanya luka kecil." Jawab Naruto masih dengan cengiran lebarnya. Sakura memperhatikan bagian lengan Naruto yang dibalut perban.

"Bagaimana ?" tanya Sakura absurd. Sedangkan Naruto hanya melongo tidak mengerti apa yang dimaksud Sakura. Tanpa menunggu jawaban jemari Sakura bergerak menyentuh lengan Naruto yang terluka. Sakura tahu dan dia sudah sadar dengan kemampuan Psikometri-nya. Tepat ketika jemari Sakura menyentuh balutan perban Naruto kilas balik ketika penyerangan itu terjadi terpapar jelas dibenaknya.

Ketika Sakura jatuh pingsan, salah satu dari mereka melemparkan sesuatu benda tajam berkilat berwarna keemasan pada Naruto dan Sasuke. Penyerangan itu membuat semua orang yang berada dijalanan kota saat itu menjadi panik. Sebelum kedua mutan itu menyerang mereka lagi. Kakashi sudah membuka mata kirinya yang selama ini dia tutupi dan seketika tampaklah bola mata semerah darah sedang memandangi kedua mutan itu. Tiba-tiba saja Kakashi menyerang balik mereka menggunakan senjata yang sama, yaitu benda tajam berwarna keemasan yang tadi di lemparkan mutan itu. Tentu saja, tidak aneh bagi Sakura. Kakashi seorang peniru dan dia menirukan kemampuan yang dimiliki mutan jahat itu.

Sakura menjauhkan jarinya dari luka Naruto. Semua orang diruangan itu kini tengah menatapnya.

"Benda apa itu? Benda apa yang melukai kami?" tanya Sakura pada Kakashi.

X MEN: THE OMEGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang