Chapter 11 : The Omega

16 5 0
                                    

Disclamire
Nor Even Wish
Masashi Kishimoto-Sama
Alternative Universe

X-MEN : THE OMEGA

©LONGLIVE AUTHOR

Sakura telah sampai di X mansion, dia seperti orang linglung tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Setiap dia lewat benda-benda di sekelilingnya bergetar.

"Sakura-chan, kau dari man..."

Bahkan dia tidak menggubris siapapun.

Sakura berhenti di pintu ruangan Profesor Sarutobi. Pintu itu masih sama baginya, mengkilat, kokoh dan tak tertembus. Seperti pikiran Profesor Sarutobi yang tidak bisa dia ketahui.

"Profesor Sarutobi, aku tahu semuanya. Buka pintunya jika kau tidak mau aku menghancurkannya." Ujar Sakura, dia sudah malas berteriak-teriak di depan ruangan itu lagi.

Untuk pertama kalinya setelah sekian lama kenop pintu itu bergerak dan berputar. Pintu itu terbuka. Ruangan bergaya klasik itu begitu hangat. Jendela mewah itu terbuka lebar sehingga angin sepoi bisa masuk menggoyangkan helaian rambut Sakura.

Terlihat Profesor Sarutobi duduk di salah satu sisi ruangan dengan beberapa cangkir teh disana. Rupanya tidak hanya ada Profesor Sarutobi disana, tapi Kakashi juga berada disana duduk di salah satu sofa panjang. Sakura melangkahkan kakinya masuk kedalam ruangan. Tanpa di perintah pintunya menutup sendiri.

"Duduklah Sakura, aku sudah menantimu." Ujar Profesor Sarutobi. Sakura menuruti apa kata sang Profesor. Dia duduk disalah satu sofa tak jauh dari Kakashi. Pria berambut perak itu memperhatikan Sakura dengan awas. Sepertinya Profesor Sarutobi sudah bilang pada Kakashi kalau Sakura telah mengikutinya ke Kantor Dewan.

Benda-benda di sekeliling Sakura mulai bergetar lagi. Sakura sudah mengontrol emosinya sedemikian rupa namun tetap saja. Kemampuannya terlalu kuat. Cangkir-cangkir dan rak-rak buku mulai berderak tak beraturan.

Secangkir teh hangat terbang ke arah Sakura.

"Minumlah Sakura, itu akan membuatmu menjadi lebih baik." Ujar Profesor Sarutobi hangat. Suaranya begitu lembut seolah berbicara pada cucunya sendiri.

Sakura memandangi cangkirnya tanpa ekspresi dia tidak meminumnya.

"Cukup basa-basinya kau tahu apa tujuanku kemari." Kata Sakura.

"Oh ya, aku tahu. Tapi aku tidak mau perbincangan kita ini menjadi perbincangan yang menegangkan." ujar Profesor Sarutobi.

"Sakura tenangkan dirimu, ini tidak seperti yang kau pikirkan." Kakashi angkat bicara. Ia memperhatikan benda-benda yang bergetar disekeliling mereka.

"Bagaimana aku bisa tenang, kalian telah menyembunyikan hal begitu besar dariku."Suara Sakura agak meninggi.

"Bukan seperti..."

"Cukup Kakashi, ini adalah urusanku dan Sakura. Aku ingin kau diam dan menyimak kata-kataku." Potong Profesor Sarutobi.

Sakura masih enunggu penjelasan dari Profesor Sarutobi. Berbanding terbalik wajahnya Profesor Sarutobi yang sangat tenang.

"Aku akan menjelaskan semuanya padamu Sakura, asalkan kau membuat semua barang-barangku dan benda-benda diluar sana berhenti bergerak." Ujar Profesor Sarutobi. Ternyata tidak hanya barang-barang yang berada di ruangan Profesor Sarutobi yang bergerak-gerak namun benda-benda yang berada diluar ruangan juga ikut bergetar bahkan air kolam di taman terangkat melawan gravitasi bumi.

Sakura menarik napas panjang. Meski sulit dia harus menahannya sebisa mungkin. Untuk spersekian detik matanya berkilat lalu semua barang-barang serta benda-benda yang berada diluar terjatuh dan berhenti bergerak.

X MEN: THE OMEGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang