Chapter 4 : Kehidupan di X Mansion

31 6 0
                                    

Disclamire
Nor Even Wish
Masashi Kishimoto-Sama
Alternative Universe

X-MEN : THE OMEGA

©LESSINFEITH/LONGLIVE AUTHOR

Kehidupan di X Mansion

Hampir tiga minggu Sakura berada di X-Mansion. Ia mendapatkan pelatihan ini dan itu dari Profesor Sarutobi. Meski begitu Sakura masih enggan untuk berinteraksi dengan orang-orang. Ia lebih sering berbicara dengan Profesor Sarutobi dan Kakashi serta beberapa guru lainnya. Ia lebih suka menyendiri daripada bergaul dengan orang lain.

Malam itu Sakura berdiam diri diluar menghirup udara malam. Angin berhembus membelai pelan pipinya. Tak lama derap langkah kaki terdengar.

'Uchiha..' tanpa perlu berbalik ia sudah tahu siapa yang datang. Uchiha Sasuke berdiri diam tepat di belakang Sakura. Ia tidak melakukan apapun atau berbicara apapun. Ia hanya berdiri diam dan memperhatikan Sakura dari belakang. Sakura merasa kalau ia harus melakukan sesuatu saat itu. Ia merasa harus mengatakan sesuatu. Maka Sakurapun berbalik dan menatap pemuda Uchiha itu.

Sasuke terlihat kaget saat melihat Sakura membungkukan badannya dan meminta maaf.

"Maafkan aku karena saat pertama kali berbicara aku sudah berlaku tidak sopan." Ujar Sakura.

"Kenapa kau meminta maaf?" tanya Sasuke berusaha menata kembali ekspresinya.

"Karena aku sudah bersikap kurang ajar dengan melempar kaleng minuman padamu." Jawab Sakura. Sasuke tidak berbicara apapun. Ia hanya bingung harus bicara apa.

"Aku memang kasar tapi setidaknya aku masih mempunyai sopan santun. Kalau begitu aku permisi." Ujar Sakura lalu pergi meninggalkan Sasuke.

Waktu makan malam telah tiba dan kali ini Sakura memberanikan diri untuk pergi ke ruang makan dan mencoba berbaur dengan yang lainnya. Ia memang tidak terbiasa dengan ini tapi ia harus mencobanya. Ia tidak bisa terus bersikap seakan-akan mereka adalah musuh. Sakura mengerti dengan keadaan dan situasinya sekarang ini. Ia berjalan ke ruang tengan X-Mansion, tempat dimana para murid yang lain berkumpul.

Saat Sakura masuk kedalam ruangan semua orang yang ada disana sontak langsung menghentikan kegiatan mereka. Sakura memperhatikan mereka semua. Sakura bisa tahu dengan jelas apa yang mereka pikirkan. Tapi ia tidak memikirkan hal itu. Ia sudah sangat terbiasa.

"...ada baiknya kalau kita berpura-pura tidak tahu apa yang mereka pikirkan . Itu akan membuat perasaan mereka lebih baik dan terbuka kepadamu..."

Ia ingat dengan apa yang dikatakan oleh Profesor Sarutobi tentang hal itu ada benarnya, selama ini mereka mencoba menghindarinya karena mereka sadar kalau Sakura bisa mengetahui apa yang ada dipikiran mereka dan itu memang membuat mereka tidak nyaman. Kali ini Sakura mencoba untuk mengikuti saran Profesor Sarutobi dan berusaha menutup pikirannya.

"Selamat malam." Sapa Sakura. Semuanya tertegun menatap Sakura yang tengah berdiri di ambang pintu.

"Boleh aku bergabung?" tanyanya. Untuk pertama kalinya Sakura tersenyum. Semua orang di ruangan itu berpikiran sama. Kalau Sakura memang tampak lebih manis dan ramah jika dia tersenyum dibandingkan Sakura yang selalu menatap mereka waspada seperti musuh.

Semua kegiatan disana langsung berhenti, mereka tidak tahu harus merespon seperti apa pada Sakura dan Sakurapun merasa aneh dan salah tingkah.

"Ou...Tentu Sakura-chan, kau kan juga bagian dari kami. Kau tidak perlu bertanya, masuk saja." Celetuk Naruto menyita seluruh perhatian. Namun orang-orang itu juga tampaknya tidak terganggu dengan keberadaan Sakura. Sakura tersenyum mendengar itu. Naruto bangkit dari sofanya dan menghampiri Sakura.

X MEN: THE OMEGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang