Vote + komen jangan lupa!
Selamat membaca!Note: jadi guys mau kasih tahu ya.. alurnya ini mundur, dan nanti maju. Ini alur pas mereka semua masih kelas 11, setahun sebelum sifat Alga berubah. Jadi semoga kalian paham yaaa💕
Baca juga versi AU instagramnya ya.
*******
Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Narima sendiri membereskan dan memasukan buku-bukunya ke dalam tas sebelum keluar dari kelas. Hari ini dia hanya mengikuti tiga mata pelajaran terakhir setelah jam istirahat. Untuk perutnya sendiri sudah merasa mendingan, dan jaket yang dipinjamkan oleh Alga masih ia pakai sampai sekarang.
Pada saat Narima sudah keluar dari dalam kelas, mendadak seorang siswa lelaki datang menghampirinya dengan tergesa.
"Narima ya?" tanyanya dengan deru napas yang tersenggal-senggal.
Narima menatap bingung. "Iya, maaf siapa ya?"
"Gue Ralaska, teman Alga." Cowok itu memperkenalkan diri seraya menyodorkan tangannya, dan Narima membalasnya.
"Lo ditunggu Alga di dekat gerbang."
"Eh, seriusan?"
"Iyalah, udah dari tadi dia nunggu." Ralaska menyipit kala melihat jaket yang dikenakan Narima. Sesaat kemudian mulutnya terbungkam ketika mengetahui jaket siapa yang sedang Narima kenakan. "Buruan deh, Alga enggak suka nunggu soalnya."
Mendengar itu dengan cepat Narima melangkah menuju arah gerbang sekolah. Ketika melewati koridor yang bersimpangan langsung dengan siswa-siswi lainnya, Narima sedikit merasa tak nyaman oleh tatapan mereka semua. Sangat mengintimidasi. Sampai-sampai indera pendengarannya dapat menangkap dengan jelas ada yang seolah-olah menjelekan dirinya.
Itu kan jaketnya ketua Alcatraz.
Kenapa bisa sama tuh cewek?
Sumpah, dia ada hubungan spesial apa sama Alga?
Pasti wangi banget tuh jaket!
Anjir! Gue kok iri sih! Kenapa bisa dia dapetin jaket varsity yang jelas-jelas ada bordiran nama Alga!
Pasti Alga dipelet!
Glek. Narima menelan ludahnya susah payah saat celotehan itu terdengar olehnya. Namun Narima bukanlah orang yang gampang terbawa perasaan oleh perkataan seperti itu, jadi dia memilih untuk bersikap biasa saja seakan-akan tidak mendengar apa yang baru saja mereka bicarakan soal dirinya.
Hingga kemudian salah satu siswi yang mengenakan baju cheerleaders datang menghalangi jalannya.
"Gue mau nanya sama lo," ucap siswi itu dan mendorong pelan bahu Narima. "Punya hubungan apa lo sama Alga?"
"Kenapa emang?" Narima berbalik bertanya. Jika dilihat oleh matanya sepertinya cewek yang ada di hadapannya ini mengagumi Alga.
"Gue nanya bukannya jawab malah nanya balik ya."
"Kayaknya kita enggak ada urusan, aku juga enggak kenal kamu. Jadi awas aku mau pulang." Narima mencoba melewatinya.
Dan tanpa disangka, tangan perempuan tadi menarik tas Narima hingga terseret ke belakang.
"Gue belum selesai sama lo, jawab pertanyaan gue ada hubungan apa lo sama Alga?"
"Enggak ada! Jadi biarin aku pergi, aku mau pulang."
"Terus kenapa bisa jaket Alga sama lo?"
"Aku dikasih pinjem sama dia," jawab Narima memang benar apa adanya.