Bab 4

189 26 0
                                    

"Terima kasih atas semuanya, makanan buatan kalian sangat enak." Ujar Elle sambil membungkukkan badan nya, membuat mereka semua langsung menggeleng.

"Itu bukan apa-apa." Balas Helena dengan senyuman.

"Karena sekarang sudah larut malam, lebih baik kau segera tidur Nona Elle." Perintah Lèiv yang dibalas anggukan kecil oleh gadis manis itu.

"Baiklah, sekali lagi terima kasih." Elle melambaikan tangan sebelum dirinya meninggalkan ruangan tersebut.

"Dia sangat baik dan cantik." Ujar Helena terdengar tulus.

"Kau benar." Sahut Damian, kepala kurcaci itu menatap Rebecca dan Daren yang sedari tadi diam.

"Apa kalian baik-baik saja?"

"Te-tentu." Balas Rebecca terbata, mencoba untuk menetralkan detak jantung nya ketika melihat sosok bayangan yang muncul diatas marmer istana.

Lèiv yang akan mendekat kearah mereka langsung tersentak ketika seseorang meraih lehernya dari arah belakang secara tiba-tiba.

"Siapa yang menyuruh kalian untuk memberinya makan?!"

Suara dingin itu langsung menusuk permukaan kulit mereka, semua nya langsung membeku dan ada juga yang bersembunyi dibalik punggung teman nya.

Kepala mereka menunduk sedalam-dalam nya, sedangkan sosok yang tengah mencekik Lèiv langsung mengangkat tubuh pria kurcaci itu hingga terangkat diudara.

"Aku tidak pernah memberi perintah untuk memberi gadis itu makan!"

Lèiv menelan ludah nya dengan susah payah. "Tapi yang mulia dia adalah orang nya!"

Perkataan yang terlontar dari bibir Lèiv dibalas dengan tatapan tajam.

"Kenapa kau seyakin itu?!" Sang Raja langsung menusuk pipi Lèiv menggunakan kuku panjang nya, membuat pria kurcaci itu langsung meringis pelan.

"Bukan nya aku bodoh, hanya saja aku tidak pernah yakin jika gadis itu akan mencintaiku."

Sang Raja langsung melepaskan cekikan nya hingga tubuh Lèiv jatuh ke bawah.

"Lagipula tidak akan ada yang mencintai mahkluk seseram diriku." Sambung Sang Raja yang perkataan nya membuat bola mata semuanya meredup.

Sang Raja salah, dia tidak tahu bila takdir tengah mempersiapkan kejutan untuk dirinya.

Kakinya mulai berjalan menuju luar ruangan di ikuti oleh sebuah bayang-bayang hitam, Sang Raja langsung menghilang bersamaan dengan Lèiv menarik nafas dalam-dalam, atmosfer diruangan itu kembali seperti semula, Helena memegangi dadanya, jantung nya hampir keluar ketika melihat Sang Raja tiba-tiba menampakkan dirinya.

Dan pria itu belum pernah berubah sedari dulu.

Damian berdehem sesaat untuk mengurangi ketegangan, tangan nya sempat bergetar, antara takut dan kaget.

"Aku harus berbicara dengan nya." Ujar Lèiv membuat semua nya langsung menatap pria itu.

"Kau akan bicara dengan Nona Elle?" Tanya Helena sambil berjalan mendekat, semuanya mengerumuni Lèiv, hingga membentuk sebuah lingkaran.

"Tidak, aku akan bicara dengan yang mulia." Balas Lèiv terdengar serius.

Sedangkan Damian hampir tersedak ludah nya sendiri ketika mendengar perkataan Lèiv. "Apa kau bosan hidup? Beberapa detik yang lalu nyawamu hampir melayang."

"Jangan bertindak gegabah." Sambung Damian sambil bersedekap dada.

"Tapi ini adalah kesempatan kita." Lèiv menatap mata semuanya. "Apa kau ingin selamanya seperti ini?!"

LOVE AND CURSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang