Setelah melakukan kegiatan pagi, Elle mulai membereskan alat makan nya, namun tidak lama tangan kecil nya segera dihentikan oleh Arken.
"Kau tidak perlu repot untuk membereskan nya, disini masih ada pelayan."
"Tidak apa, ini bukan hal besar bagiku."
Namun lagi-lagi tangan nya dihentikan, Arken memegang pergelangan tangan Elle dengan kuat.
"Menurut lah Elleza!"
Refleks Elle langsung mengangguk kaku, dirinya langsung menarik tangan nya dengan pelan.
Lilin yang menyala masih memerhatikan mereka berdua dalam diam, Arken masih menatap Elle yang nampak menunduk, dirinya langsung berjalan kearah jendela yang masih tertutup gorden.
Saat Arken menarik gorden tersebut sebuah cahaya langsung menembus kaca, mulai memberikan pemandangan di ruangan yang tadinya gelap.
Kepala Elle terangkat, dirinya bisa melihat dengan jelas ruangan yang sedang ditempati nya, banyak lukisan yang terpajang di dinding, namun alisnya menaut ketika melihat sebuah lukisan diatas meja yang ditutupi oleh sebuah kain.
Namun rasa penasaran nya dia simpan terlebih dahulu, Elle mulai berjalan kearah Arken yang masih berdiri didepan jendela.
"Apa disini masih musim salju?" Tanya Elle setelah berada didekat Arken.
"Karena tidak ada musim lain di sini."
Mendengar jawaban dari Arken, Elle semakin bingung dengan keadaan nya.
"Disini tidak ada musim yang membuat bunga mekar ataupun pohon gugur."
"Hanya ada musim yang membuat tumbuhan membeku." Sambung Arken, raut wajah pria itu seketika langsung kembali datar.
Elle menatap Arken dengan tatapan teduh, cahaya dari arah luar membuat dirinya bisa melihat dengan jelas rupa Arken yang begitu menyeramkan.
Benar-benar tidak sempurna.
"Aku baru pertama kali melihat salju yang seharusnya turun diakhir tahun." Elle memberanikan diri untuk menggenggam tangan Arken yang begitu keras.
Dan bisa Elle rasakan jika dirinya seperti menggenggam sebuah tulang, sedangkan Arken langsung menatap Elle dengan mata sedikit melebar, kepala nya menunduk untuk melihat tangan milik nya dengan tangan gadis itu menyatu.
Arken mengelus punggung tangan Elle dengan pelan, dia merasakan seperti mengelus sebuah kapas, tangan gadis itu begitu lembut.
Elle tersenyum tipis, kaki nya berjalan hingga jaraknya dengan Arken menipis, Elle menarik tangan Arken untuk ia kecup.
Hati Arken seperti disirami sebuah bunga ketika Elle mencium punggung tangan nya, apalagi saat melihat senyuman manis Elle yang diterpa oleh cahaya dari luar jendela.
Gelenjar asing bergetar dihati nya, Arken merasakan perasaan yang pertama kali dirasakan nya hanya karena perlakuan sederhana yang Elle lakukan.
"Kenapa kau bisa seperti ini?" Tanya Elle membuat Arken langsung tersadar.
"Seharusnya didunia ini hanya ada manusia." Sambung Elle terdengar pelan.
Mendengar perkataan Elle, Arken langsung mengalihkan tatapan nya. "Aku seperti ini karena membuat kesalahan yang begitu fatal."
"Kesalahan yang membuat semesta membenciku."
"Kesalahan seperti apa?" Tanya Elle begitu penasaran.
Badannya bergerak hingga berhadapan dengan gadis disamping nya, Arken langsung mengelus pipi Elle sambil tersenyum. "Aku tidak bisa mengatakan nya sekarang."
![](https://img.wattpad.com/cover/322433460-288-k963775.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE AND CURSE
FantasyDILARANG MENYALIN/MENIRU/MENGAMBIL SEBAGIAN MAUPUN SELURUH ISI DARI CERITA INI. ──────────── Setelah dihukum menjadi monster karena kekejamannya, Arken menemukan satu harapan: cinta sejati. Ketika seorang gadis mendekati hatinya yang beku, akankah k...