11

858 58 2
                                    

Seoul.

Ini bukan pertama kali Jeno datang di kediaman Kim Junmyeon. Namun kali ini, hawa yang Jeno rasakan sangat berbeda. Kendaraan yang membawa Jeno sudah terparkir, diparkir petugas rumah ini. Lelaki itu diantar masuk ke dalam rumah orang seorang maid, Jeno mengenal maid ini. 

Rumah megah ini sunyi. Entah dimana sang penghuninya saat ini. Jeno dibawa ke ruang keluarga yang berada di bagian belakang rumah ini. Walaupun rumah ini tidak seluas dan semewah rumah inti keluarga Kim, namun Jeno merasa rumah ini sudah sangat mewah. 

Jeno disilakan duduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno disilakan duduk. Tidak lama kemudian, Junmyeon datang. 

"Paman," Jeno berdiri kemudian membungkuk pada Junmyeon. 

"Aku yakin Letta sudah memberitahumu." 

Junmyeon mengisyaratkan pada semua maid yang berada di sekitar mereka untuk pergi. Ayah dari empat anak itu membenarkan posisi duduknya, dia menatap Jeno serius.

"Aku tidak pernah melarang anak-anakku untuk berkencan dengan siapapun. Tapi aku lupa memberitahu mereka untuk menjaga hatinya untuk orang yang sudah berkencan dengan orang lain."

Junmyeon mengalihkan padangannya ke halaman belakang rumahnya yang terlihat dari kaca besar. Dia tersenyum pahit saat kembali mengingat bagaimana anak-anaknya bermain di sana saat mereka masih kanak-kanak. 

"Aku minta maaf untuk kekacauan yang telahku buat, Paman." Jeno menunduk, dia bersalah. "Aku sudah bertemu dengan Julia."


Shanghai, China.  Satu minggu sebelum Jeno datang ke kediaman Kim.

Jeno mengeluarkan kartu akses dari sakunya, ia ragu. Apakah orang yang beberapa hari terakhir ia cari, ada di sini. Lelaki itu tidak ingin kedatangannya ke sini berakhir dengan sia-sia. Benar saja, orang yang ia cari memang berada di sini. Jeno tida menekan bel, melainkan ia langsung masuk ke dalam unit menggunakan sidik jarinya. 

Lagu Traitor yang dinyanyikan oleh Olivia Rodrigo menyambut ke datangan Jeno. Lelaki itu tertampar atas lirik lagu yang tengah mengalun. 

"Ah, kau datang?" Julia awalnya tidak menyadari keberadaan Jeno, perempuan itu duduk membelakangi pintu. Kondisi Julia tidak baik-baik saja. Mata panda Julia sangat terlihat. Hidung kemerahan yang Jeno sudah sering lihat jika Julia menangis, serta pakaian yang perempuan itu gunakan. Hanya menggunakan kaos oversize tanpa menggunakan bra.

Julia tidak beranjak, melainkan Jeno yang datang padanya. 

"Honey..." panggil Jeno pada perempuan yang ia cintai ini. Namun Julia diam, dia tidak bereaksi apa-apa. 

Julia fokus mengerjakan assignment yang dikirimkan oleh Professornya ketika Julia meminta izin untuk libur kuliah selama dua minggu. 

"Aku tidak ingin menikah dengan Jieun, aku tidak mencintai dia. Bagaimana jika kita saja yang menikah? Aku akan mengatakan pada ayah, bahwa kau juga hamil. Nanti kita buat anaknya belakangan."

"SHUT UP, ASSHOLE!" teriak Julia pada lelaki dulunya dia cinta namun kini lelaki ini berubah menjadi lelaki gila. Julia heran, mengapa lelaki ini bisa berkata seperti itu padanya? Setelah semua kekacauan yang Jeno buat.

"Julia, aku berjanji, aku akan kembali padamu. Aku akan menceraikan Jieun setelah anak itu lahir. Aku akan menikahimu setelah semuanya clear." 

Jeno membuat mood Julia dalam mengerjakan assigment hancur. Julia menutup laptop kemudian fokus menatap Jeno yang kini sudah bersimpuh di hadapannya.

"Aku tidak mencintai Jieun, aku hanya mencintaimu Julia... Aku tidak bisa menikah dengan orang yang tidak aku cintai." 

Kabar kehamilan Jieun membuatnya terkejut. Ditambah lagi, ketika yang menghamili Jieun adalah Jeno yang tidak lain merupakan tunangannya sendiri. Hati Julia bagaikan ditusuk ribuan jarum, sangat sakit. Bahkan untuk sekadar bernapas, Julia sulit. Julia sampai jatuh sakit dan di rawat di rumah sakit akibat Julia tidak napsu makan dan kelelahan karena bergadang. 

Jieun adalah sepupu terdekat Julia. Julia lebih dekat dengan Jieun daripada dengan Minjeong. Julia tidak paham mengapa sepupunya itu bisa bersama dengan Jeno? Memikirkannya saja sudah membuat kepala Julia pening. 

Keluarga besar Choi marah besar atas kejadian itu. Apalagi hubungan Julia dan Jeno awalnya adalah rencana keluarga Lee.

Julia sangat mengapresiasi bagaimana sikap yang ditujukkan orangtuanya ketika menghadapi itu. Tiffany, Ibu Julia berkali-kali menenangkan Julia agar anak semata wayang mereka bisa merelakan Jeno. Dan, Bibi Joohyun... Julia tidak bisa melihat Bibi Joohyun bersimpuh di hadapannya. 

"Tolong jangan sakiti, Jieun." pinta Julia pada lelaki yang bersimpuh di hadapannya. Air mata Julia jatuh, namun segera ia seka. 

"Aku minta maaf," ucap lelaki itu sambil terisak. 

"Pergilah, Jeno."

Hubungan yang awalnya merupakan rencana perjodohan, berjalan dengan baik. Julia dan Jeno menjadi saling mencintai satu sama lain. Bahkan hubungan mereka sudah berjalan hingga lima tahun. Hingga sebuah insiden after party mengubah segalanya. Jeno slept with Letta. 

Jeno tau Letta. Dia sempat beberapa kali bertemu dengan Letta di acara kampus dan bersama dengan Julia. 

"I will always love you, Julia."

Julia mundur satu langkah dari posisinya tadi. "Cerita kita sudah usai. Kini saatnya kau membuat cerita baru dengan Jieun." 

Jeno berdiri, dia merengkuhJulia ke dalam pelukannya. "Take care my almost. See you when the destiny make you and me become us again." Jeno dapat merasakan isakan Julia. Lelaki itu semakin mengeratkan pelukan mereka saat Julia membalas pelukannya


***


"Ke Los Angeles?" Yeri menghentikan aktivitasnya melipat baju, dia menatap suaminya yang baru saja mengatakan bahwa suaminya itu akan berangkat ke Los Angeles dan berada di sana selama dua hari. 

"Perjalanan bisnis. Aku akan segera pulang jika urusannya sudah selesai." 

"Junmyeon Oppa akan segera datang, membicarakan pernikahan Letta."

"Kau bisa menghandle keluargamu dulu, kan? Perusahaan baru saja melakukan kerja sama, aku dan timku akan ke LA untuk melihat anak perusahaan baru itu."

Yeri segera menyelesaikan aktivitasnya lalu mengerjakan pekerjaan rumah yang lain. Omong-omong tentang pernikahan Letta, prosesi itu akan dilakukan minggu depan. Dan keluarganya akan tiba besok pagi.

"Tolong siapkan beberapa pakaian untukku." pinta Jaehyun pada Yeri. Lelaki itu mengambil sebuah koper kecil lalu meletakkannya di samping Yeri. Dia membantu Yeri menyiapkan pakaian untuknya. "Minta sahabatmu untuk menemanimu di sini." 

Yeri menoleh. "Untuk apa?"

"Aku khawatir jika kau sendirian."

"Bagaimana jika aku menginap di tempat Raline?" tawar Yeri. 

"Minta dia untuk datang. Aku takut kau merepotkan di sana."

***





SPACES [ JAEHYUN X YERI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang