spaces : 02

1.6K 103 11
                                    

HAPPY READING!

---

"Bawa Yeri ikut bersamamu. Ibu yakin dia akan banyak membantumu di sana."

Jaehyun berdecak, tidak setuju dengan ide Nyonya Jung.

"Jihan tidak bisa jauh dari Yeri, Bu. Ibu tadi berkata bahwa Jihan tidak bisa ikut."

"Jihan biar Ibu yang mengurus. Kau dan Yeri tidak perlu khawatir. Kalian sudah lama menikah, dan Ibu rasa kalian perlu waktu untuk berdua lebih lama."

Ketika Sang Ayah—Tuan Jung— berkata bahwa Jaehyun akan dipindah tugaskan ke Amerika untuk mengganti posisi Krystal di kantor cabang mereka di sana, Jaehyun sangat senang. Akhirnya dia bisa terbebas dari Yeri. Namun kini Ibunya menawarkan ide gila dan membuat Jaehyun enggan.

"Hanya tujuh minggu."

"Ibu, aku bisa mengurus diriku sendiri."

"Sudah saatnya kau memberikan Jihan adik. Jihan sudah besar, dan inilah saat yang tepat."

Jaehyun tau betul jika ia melawan Ibunya, dia akan tidak mendapat apa-apa. Nyonya Jung tidak akan segan-segan menarik segala fasilitas dan mendepak Jaehyun dari keluarga Jung.

"Aku akan mendiskusikannya dengan Yeri terlebih dah—"

"TIDAK! Biar Ibu yang memberitahu Yeri. Ibu yakin kau akan menyuruhnya untuk menolak."

Kemudian pintu ruangan diketuk, membuat perhatian Jaehyun teralihkan.

Ketika pintu dibuka, di sana ada Yeri yang diantar masuk oleh sekretaris Jaehyun.

"Omo! Cantiknya menantuku!" seru Nyonya Jung pada Yeri yang hari ini tampil fresh. Perempuan yang usianya sudah menginjak kepala lima berdecak senang kala melihat Yeri yang menggunakan pakaian yang ia hadiahkan.

Yeri membungkuk—memberi hormat pada Nyonya Jung. "Ibu, apakah Ibu sudah lama menunggu?"

Nyonya Jung menggeleng. "Tidak, Ibu baru saja duduk di sini."

Sementara itu, pandangan dingin Jaehyun membuat Yeri ragu untuk duduk di samping lelaki itu.

"Ekhem." Jaehyun berdeham ketika Yeri duduk di sampingnya. Wangi Yeri membuat Jaehyun memejamkan mata sepersekian detik, kemudian kembali tersadar.

"Ibu kira akan kebesaran saat kau memakainya, namun ternyata sangat pas." Nyonya Jung tak henti-hentinya memuji Yeri.

Bibir Yeri mengulas senyum. "Ibu pandai memilih pakaian." kemudian perempuan itu menunduk—menaikkan ujung baju yang membuat belahan payudaranya terlihat.

Nyonya Jung mengulum senyum melihat Yeri. "Jaehyun juga pandai." gumamnya.

***

Sepeninggal Nyonya Jung, kini Yeri dan Jaehyun hanya berdua di ruangan itu. Baik Yeri dan Jaehyun, keduanya tidak bisa berkutik atas kemauan Nyonya Jung. Jaehyun yang terus-terusan memberikan alasan agar Yeri tidak ikut bersamanya, dibuat bungkam atas perkataan Ibunya.

"Ibu, tujuh minggu tidaklah selama itu. Aku bisa mengurus diriku sendiri."

"Tujuh minggu tanpa Yeri dan kau akan bersenang-senang dengan perempuan lain. Begitu?"

Begitulah perkataan Nyonya Jung yang sukses membuat putranya bungkam. Nyonya Jung sudah muak dengan segala alasan Jaehyun yang berusaha untuk menjauh dari Yeri. Perempuan itu menjadi bingung, mengapa Jaehyun menikahi Yeri jika akhirnya dia menjauh dari Yeri?

"Aku akan menjemput Jihan, sebentar lagi dia akan pulang." ujar Yeri pada Jaehyun.

Tidak ada respon dari Jaehyun, namun pintu ruangan itu tidak bisa dibuka. Yeri berdecak.

SPACES [ JAEHYUN X YERI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang