spaces : 27

781 54 9
                                    

Sepanjang perjalanan pulang ke Seoul, Yeri kembali memikirkan perkataan Jaehyun. Diambilnya ponsel miliknya dari tas bermerek Perancis yang Yeri ambil dari lemari nenek. Sebuah tas koleksi vintage yang langka, bahkan Mama Kim saja tidak diperbolehkan menyentuh tas itu. Dia mengerjab saat puluhan panggilan tak terjawab serta puluhan pesan masuk.

Dahi Yeri mengkerut saat dia membuka room chat dari Letta.

Kim Jieun
Bibi!
Bibi kau di mana?
Bibi apakah kau baik-baik saja?
Tolong angkat telponku
Bibi aku melihat paman Jung di gedung apartemenku
Bibi paman Jung memiliki kekasih
Paman Jung memiliki kekasih dan sedang hamil
Bibi tolong jawab aku :(((

Ekor mata Yeri melirik Jaehyun yang sedang menyetir di sampingnya. Yeri kembali membuka satu persatu notifikasi ponsel miliknya.

Kim Jieun
Bibi apakah kau di rumah kakek?
Aku sangat mengkhawatirkanmu
Bibi kau dimana? :((
Bibi... Aku memberi tahu kakek. Maafkan aku :(

Yeri melipat bibirnya, Letta ternyata sudah memberi tahu Papa Kim tentang perselingkuhan Jaehyun. Yeri pasrah, dia harus bersiap menghadapi keluarganya.

Sementara itu, Jaehyun sadar bahwa perempuan di sampingnya sedang gelisah setelah membuka ponsel. Sepertinya Letta memberi tahu Yeri bahwa Letta bertemu dengannya dan Umji.

"Aku bersama Umji berpapasan di lift dengan Letta."

Yeri menoleh, dia menaikkan kedua alisnya.

"Sekarang bagaimana?"

"Bagaimana?" tanya Yeri mengulang pertanyaan Jaehyun. "Katamu bagaimana? Pikir sendiri! Kau menikmati kenikmatanmu bersama dengan perempuan lain, sekarang masalah datang kau malah menyuruhku memikirkannya juga!" Yeri mendengus kesal. 

Jaehyun menggaruk tengkuknya yang tidak merasa gatal, dia tersentil dengan perkataan Yeri barusan. "Tapi sepertinya aku mencintaimu."

Sebuah decakan dikeluarkan Yeri, "Tetapi dan sepertinya."

"Aku ragu dengan perasaanku sendiri."

"Apalagi aku," ketus Yeri.

Mobil terhenti karena traffic light, jalanan menuju kota Seoul benar-benar padat. Yeri dapat mendengar Jaehyun berulang kali menghela napas. 

***

Keduanya sampai di apartemen pukul delapan malam dalam kondisi lelah dan juga lapar. Yeri masuk ke kamar mandi lebih dulu, meninggalkan Jaehyun yang memilih untuk membuka kulkas karena lapar. 

"Tidak ada apa-apa di sini." gerutu Jaehyun kesal karena tidak ada stok bahan makanan dan snack yang bisa dia makan. Biasanya Yeri akan mengisi kulkas jika stok mulai menipis namun perginya Yeri selama beberapa hari membuat kulkas hanya berisi air dan cola. "Yeriya!" panggil Jaehyun pada Yeri yang tidak kunjung usai mandi. "Kau sangat lama." omel Jaehyun pada Yeri yang ternyata sedang memilih pakaian. "Cepatlah pakai bajumu, kita makan di luar."

Yeri hanya mengangguk paham karena dia kedinginan. Salahnya sendiri karena tidak mandi menggunakan air hangat. Dia melirik Jaehyun yang masih bersandar di ujung walk in closet, memperhatikannya yang hanya menggunakan panty dan bra. Yeri menoleh. "Kau sedang apa?"

"Menunggumu."

"Ck!" Yeri berdecak. "Kau tidak mandi?"

"Tidak. Aku lapar. Ayo cepat!"

Keduanya turun dari apartemen menuju basement. Yeri dan Jaehyun adalah tipe pasangan aneh. Walaupun sekarang hubungan pernikahan mereka sedang tidak baik-baik saja, namun keduanya masih bisa saling berpegangan tangan. Mobil yang Jaehyun kendarai melaju menuju restoran terdekat. 

SPACES [ JAEHYUN X YERI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang