spaces : 14

723 60 5
                                    

Pernikahan Letta dan Jeno berjalan dengan lancar. Acara itu dihadiri kurang dari tiga puluh orang, hanya keluarga inti yang mendapat invitation. Namun tidak satupun orang dari keluarga Joohyun yang hadir. Baik ayah, ibu ataupun kakaknya. Junmyeon mengantar Letta ke depan altar, mempersilakan putrinya kepada Jeno. 

Tidak ada dansa, tidak ada cium bibir. Baik Letta dan Jeno, keduanya masih sama-sama canggung. Bahkan Jeno masih ragu-ragu saat dia disilakan untuk mencium Letta. Hanya sebuah kecupan kecil di ujung bibir Letta yang ia berikan. Jeno sadar bahwa Letta tidak nyaman untuk sekadar bersentuhan dengannya. 

"They're even worse than us," gumam Yeri saat melihat bagaimana sikap Letta dengan Jeno. Senyuman yang Letta tunjukkan, berbanding terbalik dengan sorot mata menyedihkan keponakannya itu. Yeri berharap, Letta tidak akan mengalami kepahitan-kepahitan pernikahan dengan Jeno. Yeri kembali mengingat bagaimana pernikahannya dulu dengan Jaehyun. Baik Yei dan Jaehyun pandai berakting. Jaehyun bahkan tidak ragu mencium Yeri dengan intim di hadapan ratusan tamu yang hadir. 

Kemudian Yeri beralih pada para lelaki yang mengobrol tidak jauh darinya. Matanya menangkap Jaehyun yang sudah terlihat malas meladeni Junmyeon, bersama dengan para tetua keluarga Lee. 

Pandangan Yeri dan Jaehyun bertemu, Jaehyun mengisyaratkan agar Yeri menyelamatkannya dari sini. Ketika Yeri akan menghampiri Jaehyun, Papa Kim memanggilnya. 

"Teruslah menghindar dariku, Yerimie."

Yeri berdecak, "tidak seperti itu, Pa."

"Aku rindu dengan Kim Yerim dan ambisinya selama di New York. Papa, I want to work at unicef, united nation and blablabla... I want to stay here and will not going back to Seoul. Papa, I got my degree. I got my master." Papa Kim bernostalgia. Dia tersenyum pahit saat mengingat kembali.

"Um yeah..." respon Yeri singkat.

"Kau adalah kecemburuan terbesar kakak-kakakmu. Junmyeon dan Jongin tidak pernah Papa biarkan untuk menetap lebih dari satu bulan di luar Seoul, tapi kau Papa biarkan terbang bebas di sini."

"I'm a Papa Princess." cicit Yeri pelan namun Papa Kim dapat mendengar jelas itu. 

"You're still be my Princess."

"And always ignoring me." sahut Mama Kim.

Joohyun yang melihat interaksi mertua dan adik iparnya terharu. Dia tahu betul bagaimana Yeri dulu, yang selalu ambisius dengan mimpi-mimpinya. Seandainya sikap hangat Papa Kim dengan Yeri bisa menular ke Junmyeon... :(

"Long time no see, Bibi." sapa Minjeong pada Yeri, tidak lupa memberikan little bow. "How are you? I've hear from Nenek, Bibi sudah di sini sejak beberapa minggu yang lalu?"

"Good," balas Yeri dengan senyuman. "Ya, aku di sini menemani Jung berkerja."

***

"Apakah Letta dan Jeno akan tinggal di sini?" tanya Jaehyun pada Yeri.

"Entahlah," jawab Yeri sembari meratakan serum di wajahnya. 

"They had sex tapi mengapa masih canggung ya?"

Yeri menoleh, "Letta tidak pandai berakting, Jung. Dan sepertinya Jeno juga begitu."

"Mungkin karena one night stand. Um... hanya satu malam," Jaehyun kembali memikirkan itu. 

"Tunangan Jeno adalah sepupu Letta. Kau tau Global Mirae Grup? Joohyun unnie adalah anak dari pemilik Global Mirae Grup dan Joohyun unnie memiliki unnie dan dia memiliki anak perempuan seumuran dengan Letta. Keluarga Joohyun unnie tadi tidak datang."

Jaehyun terdiam. Dia tau Global Mirae Group tapi dia tidak tau bahwa kakak iparnya merupakan anak dari pemilik perusahaan raksasa Asia itu. "Joohyun nuna lebih kaya darimu?"

"Ya seperti itu."

Setelah selesai dengan rutinitas skincare malam, Yeri bergabung dengan Jaehyun di tempat tidur.

"Jangan dicium," Yeri menjauhkan wajahnya dari Jaehyun.

"Pahit," ucap Jaehyun setelah ia mencium pipi Yeri yang sudah terlapisi berbagai macam skincare.

"Kita akan segera kembali ke Seoul... Akhirnya."

"Kau tidak suka di sini? Bukankah New York adalah tempat favoritmu?"

Yeri menghela napas, "ya itu dulu. I miss my baby for now. Aku tidak sabar bertemu dengan Jihan!"

Jaehyun berdecak. Dia menarik Yeri ke dalam pelukannya, memberikan kecupan-kecupan di seluruh wajah Yeri tanpa memedulikan rasa pahit yang ditimbulkan oleh skincare.

"Am I not your baby?"

Seketika Yeri tertawa oleh pertanyaan Jaehyun.

"Jealousy, jealousy..." jawab Yeri merespon pertanyaan menggelikan Jaehyun.

Jaehyun tau apa yang ia lakukan. Beberapa hari lalu bersama dengan Umji dan sekarang bersama Yeri. Apakah suatu saat nanti, dia akan diminta memilih di antara Umji atau Yeri? Baik Umji dan Yeri memiliki kelebihannya masing-masing. 

"Terima kasih sudah menjaga dan merawat Jihan dengan baik." Jaehyun mengulang ucapan terima kasih Umji kepada Yeri. Dia mencium kepala Yeri yang wangi. "Aku merasa dia lebih dekat denganmu daripada denganku."

"Karena kau sibuk berkerja hingga jarang pulang." jawab Yeri dengan nada yang terdengar seperti orang merajuk.



***

Terima kasih sudah membaca spaces 😘

mari kita doakan semoga rumah tangga mereka baik-baik saja 🙏🙃

SPACES [ JAEHYUN X YERI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang