spaces : 25

676 55 14
                                    

Nama Jihan dipanggil oleh perawat dan disilakan masuk ke ruang dokter. Jihan masuk digendong oleh Jaehyun. Drama Jihan hari ini adalah tidak mau ke rumah sakit, padahal hari ini adalah hari di mana gips yang terpasang pada tangannya akan dilepas.

Yeri berjalan lebih dulu ke dalam ruangan, disusul oleh Jaehyun yang sedang menggendong Jihan.

"Halo Jihan," sapa dokter spesialis yang menangani Jihan. "How are you?" tanya dokter itu ramah, sembari membaca rekam medis milik Jihan.

Jihan tidak menjawab pertanyaan dokter itu melainkan dia malah memasang wajah sedihnya.

Lalu Jaehyun diintruksikan untuk mendudukan Jihan di atas bed pasien. Berbagai tahapan dan prosedur untuk membuka gips dilalui Jihan. Dan kini tangan Jihan yang beberapa bulan lalu patah, berangsur membaik.

Jihan juga tidak perlu ke luar ruangan orthopedi untuk mengecek kondisi kesehatan tubuhnya, dokter anak yang juga menangani Jihan kali ini datang ke sana. Dan ya, Yeri memilih untuk datang siang hari karena ia akan mendapat antrean terakhir.

"Aku menangani Jihan sejak lahir dan Jihan selalu dalam keadaan baik. Tapi dia kehilangan tiga kilogram berat badannya."

"Ah ya itu... Jihan sering tantrum dan tidak mau makan." jawab Jaehyun.

"Itu sering terjadi. Sebagai orang tua harus pintar-pintar dalam membuat strategi agar anaknya mau makan." jelas dokter spesialis anak itu. Kemudian dia menulis resep. "Saya berikan suplemen makan dan beberapa vitamin."

Lalu Yeri bersama Jaehyun dan Jihan kemudian keluar dari ruang dokter. Yeri membiarkan Jaehyun membawa Jihan ke foodcourt sementara ia mengambil obat di apotek.

Yeri menyerahkan resep kemudian diminta untuk menunggu sebentar. Dia memperhatikan sekeliling, ada beberapa orang yang juga menunggu resep di sini.

Namanya dipanggil dan Yeri sudah mendapatkan obat untuk Jihan.

"Jasmine?"

"Yeriya!"

"Senang bertemu denganmu." Yeri memeluk Jasmine dan Jasmine juga membalas pelukan Yeri. "Kau sedang apa di sini?" tanya Yeri pada perempuan berambut blonde di hadapannya.

"Aku mengantar kru yang sakit." jawab Jasmine sambil menunjuk IGD yang terletak di ujung gedung. "Kau sendiri? Apakah kau hamil?"

Yeri terbahak mendengar tebakan Jasmine. "Ya! Aku ke sini untuk kontrol Jihan. Kau ingin bertemu dengannya? Bertemu anakmu? Ayo ikut denganku."

Belum sempat Jasmine menolak, Yeri menariknya ke food court. Jasmine terpaksa mengikuti Yeri yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri.

Namun saat mereka sudah sampai di pintu food court, Yeri menghentikan langkahnya dan Jasmine juga terhenti. Di sebuah meja, Jaehyun dan Jihan duduk bersama dengan Umji di sana. Mereka duduk sambil menikmati hidangan, sesekali juga tertawa bersama.

Jasmine menoleh pada perempuan di sampingnya.

"Yeriya..." panggil Jasmine pelan pada Yeri. Jasmine terluka melihat apa yang dilihat oleh Yeri sekarang.

Kedua perempuan itu sama-sama terkejut atas apa yang mereka lihat. Jasmine membawa Yeri ke tangga darurat. Dia membiarkan Yeri menangis di sana.

Cukup lama Yeri menangis dan Jasmine mengerti hal itu.

"Jaehyun menghamili wanita itu."

"Mwo?!"

Benar-benar di luar ekspetasi Jasmine. Perempuan itu tidak menyangka atas apa yang ia dengar dari Yeri barusan.

SPACES [ JAEHYUN X YERI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang