THE FINAL CHAPTER

811 50 5
                                    

Ditemani dengan satu botol air mineral, Jaehyun duduk di tepi Sungai Han seorang diri. Sudah lama Jaehyun tidak datang kemari. Ketika bersama Yeri dulu, mereka akan datang ke sini minimal tiga bulan sekali. Lalu saat bersama Umji, dia bahkan tidak pernah menginjakkan kaki di sini lagi. Umji adalah tipe perempuan yang memilih untuk datang ke pusat perbelanjaan daripada menikmati pesona alam. 

Senyum tipis terbit di bibir Jaehyun ketika melihat satu keluarga yang duduk tidak jauh dengannya. Bukankah hidupnya akan berjalan dengan indah jika Jaehyun tidak melakukan hal bodoh dulu? Kemudian lelaki itu menghela napas. Sudah terlambat untuk menyesali semuanya. Pertemuannya dengan Yeri saat di rumah duka membuat Jaehyun tersadar bahwa dunia terus berputar tanpa dirinya. She looks fine without him. Dan Jia. Seorang gadis yang mirip dengan Yeri yang merupakan anaknya.

Jaehyun melirik ponselnya, dia melihat notifikasi pesan dari sahabatnya, Mingyu. Tidak menunggu lama, Jaehyun bangkit berjalan menuju mobil dan menghampiri Mingyu di salah satu restoran yang tidak jauh dari sini.

Mobilnya terhenti karena traffic light, Jaehyun mengendarkan pandangan ke sekeliling jalan. Dia menemukan billboard yang memasang foto Jihan yang sudah diedit sedemikian rupa, karena beberapa hari lagi Jihan berulang tahun. Jaehyun tau betul berapa uang yang harus dikeluarkan untuk memasang billboard itu di LED super besar yang dimiliki oleh The Kims. Kawasan ini adalah kawasan elite, di mana pusat perbelanjaan dan luxury things berada di sini. Begitu banyak yang mencintai Jihan, putri yang tidak bisa Jaehyun jaga dan besarkan dengan baik. Jihan yang malang, di mana Jihan harus menyaksikan pertengkaran Jaehyun dengan Yeri, dan Jaehyun dengan Umji. Jaehyun tidak bisa memberikan cinta dan kasih sayangnya pada Jihan. Such a worst father ever. 

"Kau lama sekali. Apa kau berangkat dari Busan huh?" Mingyu mengomel pada Jaehyun yang baru saja datang. Karena Jaehyun sempat beberapa kali berhenti ketika melihat LED yang terpasang menampilkan foto Jihan. Jaehyun turun dari mobil, mengabadikan momen itu satu persatu. Ini adalah kali pertama Jaehyun melakukan ini setelah hampir tujuh tahun Jihan debut. 

Jihan debut di usia muda, membuat Jaehyun sangat khawatir. Dia takut dengan kemungkinan terburuk yang akan Jihan hadapi hingga Jaehyun memilih untuk menginvestasikan ratusan miliyar won untuk uang jaminan agar agensi Jihan tidak mempertaruhkan Jihan untuk hal-hal kotor. 

"Ada urusan keluarga."

Mingyu tertawa. "Keluarga? Apa kau masih memiliki keluarga?" 

Jaehyun diam, sahabatnya ini sungguh menyebalkan. Walaupun sekarang usia mereka sudah tidak muda lagi, tetapi Mingyu tetap seperti dulu. Persahabatan Jaehyun dengan Mingyu dan Eunwoo terus berjalan hingga kini, karena Jungkook pindah ke London sepuluh tahun yang lalu dan jarang kembali ke Seoul.

"Aku bertemu dengan Yeri dan anaknya." ungkap Jaehyun. 

"Huh? Benarkah? Kau bertemu dengan Jia?"

Jaehyun mengangkat kepalanya, dia menoleh pada Mingyu. "You knew her name?"

"Ya. Aku bertemu dengan mereka saat aku dan keluargaku berlibur ke Bali. Aku langsung mengenali siapa ayah Jia at the first sight. Wajahnya Yeri namun posturnya sangatlah Jaehyun. Aku sempat beberapa hari bertemu dengannya di Bali, karena Jia sebaya dengan Minji. Jia benar-benar dirimu. Aku sampai berkali-kali tidak percaya."

Jaehyun menatap Mingyu jengkel, mengapa Mingyu tidak mengatakan ini kepadanya? Bisa-bisanya.

"Kau marah denganku?" 

"Tidak." jawab Jaehyun cepat. "Aku akan makan siang bersama dengannya sebelum mereka pergi."


***

SPACES [ JAEHYUN X YERI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang