spaces : 15

718 60 10
                                    

"Oppa mengenal Kim Heesung?"

"Dia Sajangnim, Papanya Yeri."

Raline menatap tak percaya layar iPad yang sedang ia bawa, di sana menampilkan bahwa Kim Heesung atau Papa Yeri mengunjungi label milik Taeyong saat berada di New York.

"Sajangnim? Dia bosmu?"

Taeyong mengangguk. "Labelku merupakan cabang dari perusahaan Kim. Dan Sajangnim mengunjungiku untuk membahas kembali tentang kepindahanku ke Los Angeles."

"Dia terlihat berwibawa, aura orang kaya memang berbeda."

Sebuah senyuman terbit dari bibir Taeyong, "bagaimana dengan studimu? Jika kau ingin berkerja di perusahaan Kim, sepertinya aku bisa membuatmu diterima di sana."

"Ck!" Raline berdecak atas perkataan Taeyong. Tawaran menggiurkan. 

"Kau bisa dengan mudah untuk bertemu Yeri."

Raline menatap Taeyong. "Unnie tinggal dengan suaminya, dan dia tidak berkerja. Bagaimana aku bisa bertemu dengan Unnie?"

"She will divorce soon."

"Hah? Apa maksud Oppa? Apakah Oppa akan merebut Unnie dari suaminya?"

"Aku tidak akan menghabiskan energiku untuk itu."

***

Sudah hampir lima menit Jaehyun berdiri di depan etalase kue, memilih kue ulang tahun untuk Umji. Tidak ada yang menarik perhatian Jaehyun. 

"Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" 

"Apakah ada kue ulang tahun yang lain?"

Pegawai toko kue itu mengajak Jaehyun berpindah beberapa langkah dari etalase, menuju sebuah lemari pendingin besar dengan pintu kaca. Jaehyun diberikan sebuah list yang berisi kue-kue yang ada di dalam lemari pendingin itu. Mirip seperti buku menu. Jika tadi Jaehyun kebingungan karena tidak ada pilihan kue yang lain, kini lelaki itu juga kebingungan karena pilihan kue yang beraneka ragam. 

"Aku ingin ini," Jaehyun menunjuk sebuah kue polos berwarna putih, dengan topping stroberi dan buah lain. 

Pegawai toko kue itu mengangguk, "apakah ada tambahan lagi?"

"Tidak."

Setelah mendapatkan apa yang dia inginkan, Jaehyun segera keluar dari toko kue itu. Dia menggunakan taksi untuk sampai ke apartemen Umji. Jaehyun beralasan hari ini ia lembur, agar Yeri tidak menunggunya pulang. Dia akan merayakan ulang tahun Umji, sebelum Jaehyun kembali ke Korea.

Pintu apartemen Umji dibuka oleh Umji sendiri. Umji sumringah melihat kue dan bunga yang Jaehyun bawakan untuknya. 

"Happy birthday," Jaehyun menunjukkan senyuman pada Umji, tidak lupa ia memberikan ciuman singkat di bibir perempuan itu.

Jaehyun mengeluarkan kue dari kotak, kemudian menyalakan lilin di atasnya. Nanyian happy birthday dilantunkan Jaehyun dan dibalas tepuk tangan oleh Umji. 

Mata Umji terpejam saat melalukan make a wish, tidak lama setelahnya ia pun meniup lilin.

"Thank you Jung." 

Jaehyun membuka tangannya, Umji masuk ke dalam pelukannya. 

"Thank you so much, Jung."

Hanya dehaman yang Jaehyun berikan, ia mengelus rambut halus Umji. Sesekali juga mencium aroma rambut Umji. Sangat berbeda dengan aroma rambut Yeri yang beraroma manis seperti campuran vanila dan stroberi. Aroma rambut Umji lebih ke aroma parfum sampo salon mahal.

"Aku juga menyiapkan makan malam untuk kita."

"Benarkah?"

Jaehyun melipat bibirnya, ketika melihat apa yang Umji hidangkan untuk makan malam mereka. Dia mengira Umji akan menyiapkan masakan Korea. Seperti sup rumput laut, khas orang yang berulang tahun. 

"Are you okay?" tanya Umji saat Jaehyun hanya diam menatap hidangannya.

Jaehyun mengangguk sebagai jawaban. "Kau menunggu seseorang?"

"Yeah. Aku mengundang sahabatku, dia sudah seperti adikku."

Lelaki itu izin ke kamar mandi selagi menunggu tamu Umji. Tangannya membuka keran air, membiarkan air itu membasahi tangannya. Ini bukan pertama kalinya Jaehyun datang ke apartemen Umji. Namun sepertinya, kunjungannya kali ini menjadi kunjungannya yang terakhir selama ia di New York, karena ia akan segera kembali ke Seoul 

Jaehyun sempat berpikir bagaimana jika ia mengajak Umji ke Seoul? Namun ia kembali memikirkan, apakah Umji mau untuk kembali ke Korea?

Ketika Jaehyun kembali dari toilet, wangi parfum yang tidak asing langsung menyapa indera penciumannya. Dilihatnya Umji sedang mengobrol dengan seseorang, ya sepertinya itu tamu yang Umji undang.

"Dia Raline, sudah aku anggap seperti adikku. Dan Raline, dia Jung." Umji memerkenalkan keduanya.

Dahi Raline mengerut saat melihat Jaehyun, apakah dia mengenal lelaki ini? Tanya Raline dalam hati. Sebuah senyuman diperlihatkan Raline saat Jaehyun juga tersenyum padanya. 


***


Jaehyun meminta Yeri agar tidak menunggunya pulang, tetapi Yeri dilanda perasaan tidak enak. Ditambah lagi, sudah pukul dua dini hari suaminya itu tidak pulang. 


Kim Yerim : Kau di mana?

Kim Yerim : Aku tidak bisa tidur 

Kim Yerim : Ibu menghubungiku, Jihan sakit. Sepertinya aku harus kembali lebih awal



SPACES [ JAEHYUN X YERI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang