Henzie tersenyum. Ia menatap lekat bola mata hitam Hardi. "Papa selalu membawakan bunga mawar saat pulang ke rumah. Katanya, mawar melambangkan kasih sayang. Dan mama sangat menyukai bunga mawar saat di Nederland."
"Mamamu dimana sekarang?" tanya Hardi, sontak membuat Henzie menunduk kembali.
Hardi yang melihat kesedihan di raut wajah Henzie, ia merasa telah menyinggung perasaannya. "Kata papa, mama meninggal saat melahirkanku."
Terdengar suara parau saat Henzie mengatakannya, Hardipun menjadi merasa bersalah. "Maaf."
Henzie tesenyum kembali menatap manik mata Hardi yang terlihat menyesal. "Tidak apa-apa." Henzie mentap kembali kedepan, melihat persawahan yang di tanamkan pagi berukuran 10Hektar. "Tetapi semenjak papa jarang pulang kerumah, aku tak pernah lagi melihat papa bawa bunga mawar untukku."
Hardi hanya terdiam mendengarkan cerita keluarga Henzie ia tak ingin membalasnya atau memberikan pertanyaannya. Biarkan Henzie bercerita sesuai yang ia inginkan. "Aku selalu memberikan surat untuknya, mengabarkan bagaimana keadaannya. Papa sempat membalasnya tetapi dari banyakanya pesan yang aku kirimkan hanya beberapa saja ia membalas."
Henzie kembali bersedih, ia tak tahan denvan perasaan yang berkecamuk di dalam dirinya. gadis berambut pirang pun mulai menitihkan air matanya, Hardi semakin tidak tega melihat perempuan yang sedang menangis. Ia menjadi teringat akan ibunya saat ia memergoki sang ibu sedang menangis didapur, entah apa yang sedang ia hadapi. Hardi ikut merasakan kepedihannya, ia langsung menghampiri sang Ibu dan memeluknya, ternyata cara Hardi ampuh untuk menenangkan Raden Ayu Betari yang sedang menangis di dapur
Perlahan Hardi mendekat, jarak mereka hanya 10cm. Hardi mulai menarik Henzie dalam pelukannya. Mencoba menenangkan Henzie yang mulai menangis teringat Papa.
Henzie yang merasa terkejut akan perlakuan Hardi yang menurutnya aneh. Tetapi Henzie malah membiarkan Hardi memeluknya, memberikan kehangatan untuknya. "Aku merindukannya, Hardi."
"Sangat merindukannya," lirih Henzie. Ia membalas pelukan Hardi.
Hardi tidak tahu harus berbuat apa sekarang, ia hanya bisa melakukan yang mungkin akan membuat Henzie tenang. Tetapi semakin lama pelukan ini membuat mereka semakin canggung.
Hardi kangsung sadar bahwa pemuda jawa tidak seharusnya seperti ini, ia seharusnya tidak boleh memeluk wanita yang bukan istri atau darah keluarganya. Hardi segera melepaskan pelukan dari Henzie.
"Aku tidak bermaksud-" potong Hardi, ia bingung hafus beebicara sepeti apa.
"Tidak apa-apa, Hardi. Terima kasih kau sudah menenangkanku," sahut Henzie sembari menyeka sudut air matanya yang masih menempel di pipinya.
"Aku hanya ingin kau tidak menangis lagi, Henzie," ucap Hardi canggung.
"Sekarang aku sudah berhenti menangis, itu semua berkat kau Hardi," jelas Henzie.
Hardi merasa malu sendiri atas perlakuan Henzie barusan ia berikan. Apakah ia salah sudah memluka wanita yang bukan isitrinya?
"Sudah semakin sore, kita pulang ke rumah kamu," ajak Hardi.
Ia melihat matahari sudah mulai ke pelabuhannya dan digantikan oleh sang bulan yang siap sedang siap menerangi bumi . Henzie mangangguk, "Iya."
Mereka segera meninggalkan saung dan kembali ke rumahnya dengan menggoes sepeda yang ia pakai saat ini.
Setelah kejadian tak terduga tadi di saung, Henzie mulai memyukai Hardi, entah kenapa Jardis elalu ada di pikirannya? Apakah aku jatuh cinta kepada Hardi? Pemuda jawa yang pendiam serta berkharisma tinggi itu?
Setelah sampai di pekarangan rumah, terlihat Wirya yang sedang menunggu. "Kau dari mana saja, Hardi? Kita sudah seharunya pulang ke asrama."
Hardi yang merasa bersalah karena sudah membuat Wirta menunggunya. "Maaf, aku tidak akan mengulanginya. "
"Aku mengajaknya beristirahat sebentar di saung dekat persawahan, Wirya," ucap Henzie, ia ingin tak menjadi kesalah pahaman antara Wirya dan Hardi.
"Ya sudah, hari sudah mulai gelap. Sebaiknya kita pulang, Hardi," ujar Wirya.
Mereka akhirnya pulang ke Asrama.
••••
Mohon maaf jika banyak typo bertebaran semoga masih bisa kalian ngerti, akan dilakukan revisi saat sudah tamat 🙏
Dan dimohon jika ada kekeliruan bisa langsung komen ya teman, aku akan sangat terbuka untuk saran serta kritik dari teman-teman aku ❤
Terima kasih sudah mau baca sampai akhir, semoga kalian suka🥰
Selalu dukung aku ya 🖤🖤
![](https://img.wattpad.com/cover/320816641-288-k146272.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Soerat Terakhir Raden Mas
Historische RomaneRaden Mas Hardiyata Adhikusumo adalah pemuda keturunan priyayi Jawa yang bertekad ingin mengusir penjajah dari tanah kelahirannya. Tapi, siapa sangka Hardi justru jatuh dalam perangkap cinta seorang Henzi Van Dekken, noni Belanda yang juga teman se...