• BAB 31 •

27 8 2
                                    

Semua anggota perhimpunan mulai berdiri, untuk memulai kongres Sumpah Pemuda. Yang dipimpin oleh Soegondo Djojopoespito dengan gagah dan suara lantang ia mendeklarasikan isi sumpah pemuda dan diikuti anggota lainnya. kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.

Kongres sumpah pemuda di hadiri banyak himpunan-himpunan pelajar bumi poetra dari seluruh pelosok negeri, terdiri dari jong java,  jong Ambon, jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, PPPI ( Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia ), Pemuda Kaum Betawi, Jong Celebes dan lain sebagainya.

Setelah deklasrasi isi Sumpah pemuda selesai dibacakan dilanjut oleh lagu Indonesia Raya yang diciptakan oleh Wage Rudolf Soepratman, larangan kata merdeka pada saat itu juga turut menjadi alasan lagu Indonesia Raya   dengan iringan biola tanpa menyertakan syair dengan haru dan nikmat. Dan dinyanyikan oleh Dolly Salim, perempuan pertama yang memimpin untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya. Ini sebuah pencapaian terbesar dalam sejarah bangsa Indonesia yang di pelopori pemuda-pemuda Pribumi dalam melawan ketidakadilan dari penjajahan selama beratus-ratus tahun lamanya.

Setelah selesai mendengarkan syair Indonesia Raya, seluruh peserta mendeklarasikan isi sumpah pemuda

Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Semuanya ikut mengulang perkataan Soegondo untuk membacakan isi Sumpah Pemuda. Semua yang hadir di dalam merasakan ikut haru bahagia, mereka meyakini bahwa sebentar lagi bangsa Indonesia yang di sebut Pribumi akan terbebas dari jajahan bangsa Belanda. Para pemuda yang ikut berperan aktif dalam seluruh kegiatan nasionalisme. Walaupun dari kolonial belada melarang adanya kata 'Merdeka' dan Para pemuda  mereka merumuskan Ikrar atau Sumpah Pemuda yang menjadi pergerakan kemerdekaan meski tanpa penggunaan kata merdeka.

Hardi dan Wirya pun ikut terharu dan menjadi saksi keteguhan dari para pribumi, tidak salah tujuan mereka untuk membela tanah air dan ia bertekad untuk membantu para Mas dan teman seperjuangan untuk membela negeri ini. Negeri tercinta...

Tentu saja pemerintahan belanda tidak tinggal diam, jika pemuda-pemuda bumi poetra mengadakan kongres, tetapi para pemuda ini menyiasati agara pemerintahan belanda tidak membubarkan kongres sumpah pemuda tersebut. Acara komgres berlangsung sesuai rencana, walaupun tertutup dan di jaga ketat oleh kepolisian belanda.

Setelah selesai acara, mereka berbincang-bincang kecil. Salah satu pemuda yang menciptakan Lagu Indonesia menghampiri Suharyanta yang sedang memotret-motret kegiatan tersebut.

"Bagaimana kabarmu Yanta?" Sapa Wage menepuk pundak Suharyanta, lantas pemuda yang sedang fokus memotret memberhentikan aktivitasnya dan menengok ke arah samping

Suharyanta dan Wage berteman baik, mereka bertemu saat Wage masih menjadi wartawan surat kabar dan Suhharyanta baru masuk mejadi wartawan, mereka sering bwrtukar informasi menegenai rapat-rapat organisasi dan partai politik. Tetapi sejak setahun yang lalu sempat putus komunikasi dan bertemuanya kembali disini.

"Alhamdulillah, Ge. Karyamu keren sekali," bangga Suharyanta. "Syair yang kau bunyikan pada biolamu itu, membuat hatiku bergetar."

"Terima kasih Yanta. Aku senang kita bisa bertemu kembali setelah sekian lama tidak berkabar." Suharyanta mengangguk ikut mengiyakan bahwa Suharyanta juga senang bisa bertemu kawan lamanya.

"Kenalkan ini adik-adik ku." Suharyanta memperkenalkan Hardi dan Wirya kepada Wage.

Hardi dan Wirya ikut menunduk sedikit menandakan hormat kepada Wage. "Aku senang jika ada remaja yang ingin ikut berpartisipasi dalam acara kongres ini."

"Syair yang Mas Wage apik tenan," sahut Hardi, Wage sedikit menunduk mentap wajah Hardi dengan penuh senyuman.

Wage memegang pundak kanan Hardi. "Matur Suwun, nama kau siapa?"

"Hardi, Mas," ucap Hardi, tak lupa ia menebarkan senyuman kepada Pemuda yang telah menciptakan lagu Indonesia Raya.

"Sekolah dimana?" Wage tahu, dari berpakaian pasti anak ini adalah bumipoetra dari bangsawan jawa. Ia yakin sekali Hardi pasti bersekolah.

"Di HBS, Mas." Wage tersenyum.

"Belajar yang pintar ya agar bisa bantu Mas buat wujudin kebebasan tanah kita," pesan Wage.

Di sambut anggukan oleh Hardi. "Enggeh, Mas."

••••

Catatan:

Soegondo Djojopoespito : Berperan sebagai ketua yang memimpin jalannya kegiatan Kongres Pemuda II. Soegondo terpilih menjadi Ketua Kongres atas persetujuan Mohammad Hatta, karena ia adalah anggota Persatuan Pemuda Indonesia (PPI)

Wage Rudolf Soepratman : Seorang wartawan, violinis, sekaligus komponis adal Indonesia. Dia menciptakan lagu Indonesia Raya dan memainkan lagu tersebut di hadapan peserta Kongres Pemuda II tanpa teks dengan biola untuk pertama kalinya.

Theodora Athia Salim (Dolly Salim) :  Dolly Salim juga merupakan salah satu tokoh penting Sumpah Pemuda meski bukan anggota Kongres Pemuda II. Putri dari Agus Salim inilah yang melantunkan lagu Indonesia Raya untuk pertama kali.

Perhimpunan Jong : Organisasi-organisasi yang di bentuk oleh pemuda indonesia berdasarkan daerah masing masing

••••

Mohon maaf jika banyak typo bertebaran semoga masih bisa kalian ngerti, akan dilakukan revisi saat sudah tamat 🙏

Dan dimohon jika ada kekeliruan bisa langsung komen ya teman, aku akan sangat terbuka untuk saran serta kritik dari teman-teman aku ❤

Terima kasih sudah mau baca sampai akhir, semoga kalian suka🥰

Selalu dukung aku ya 🖤🖤

Soerat Terakhir Raden Mas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang