Tabib Ilahi, Istri yang Sombong: Guru Negara, Istrimu Melarikan Diri Lagi! (END)

CHAPT. 231-240

Selamat membaca dan jangan lupa Vote (🌟) biar Mister tambah semangat upload ! 🙏🏻

-------------------

Sumber :

Translate Inggris : EndlessFantasy Translation

Translate Indonesia : Mr. Classic

-------------------

CHAPTER 231 - Wanita Gila (4)

Pada awalnya, dia pikir dia tidak memiliki kesempatan dengan seorang gadis dengan keanggunan seperti itu. Tidak ada yang tahu bahwa suatu hari dia akan menderita luka berat setelah seseorang berkomplot melawannya. Dialah yang membawanya masuk dan merawat luka-lukanya.

Dia ingin pergi bahkan sebelum lukanya sembuh.

Dia takut, takut dia tidak akan pernah bisa melihatnya lagi.

Dia takut begitu dia pergi, itu akan selamanya...

Karena itu, sebelum lukanya sembuh, dia mengambil tindakan sendiri dan menghapus semua ingatannya.

Sayangnya, dia berkemauan keras dan keras kepala. Meskipun dia telah kehilangan semua ingatannya, dia mencoba mengingatnya, yang membuatnya... marah!

Tang Luo merasa sangat bersalah, tetapi dia tahu bahwa jika dia memulai dari awal lagi, dia akan tetap melakukan hal yang sama!

"Yan'er, dalam hidup ini, hanya aku yang kamu butuhkan. Anda tidak perlu memikirkan masa lalu. Aku akan tinggal bersamamu selamanya. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang mencintaimu lebih dari aku... Jika kamu kehilangan anakmu, maka ambillah Yu'er sebagai putrimu! Meskipun dia melakukan kesalahan hari ini, biasanya... dia selalu menghormatimu..."

Tidak masalah jika dia kehilangan ingatannya, tidak masalah jika dia menjadi gila.

Yang penting adalah dia tetap di sisinya.

‧͙⁺˚*･༓☾ ☽༓･*˚⁺‧͙

Di kapal Paramount.

Jiu Ming bersandar malas di sofa.

Di depan sofa, seorang penyanyi sedang memainkan kecapi. Suaranya manis seperti oriole, menembus telinga.

Saat dia menatap wajah penyanyi itu, Jiu Ming entah bagaimana teringat siluet gemuk seperti gunung beberapa bulan yang lalu.

'Gadis yang tidak bermoral itu telah pergi ke lantai satu dan bahkan tidak datang menemuiku!'

Dia benar-benar tidak punya hati. Dia berbagi pendapatan masa depannya dari lantai pertama dengannya, dan dia bahkan tidak akan bertemu dengannya sekali pun.

"Tuan muda."

Saat itu, seorang penjaga berpakaian hitam masuk dari pintu. Dia melirik penyanyi dan penari, dan berkata dengan suara yang dalam, "Tuan, saya punya sesuatu untuk dilaporkan."

Jiu Ming dengan acuh melambaikan tangannya. Sudut bibirnya terangkat ke atas, memberikan senyum menggoda.

"Meninggalkan."

"Ya, Tuan Muda."

Saat suara itu jatuh, penyanyi dan penari pergi.

Ruangan terasa kosong. Hanya seorang penjaga yang masih setengah berlutut di samping sofa.

"Apa masalahnya?"

Penjaga itu dengan patuh melaporkan, "Tuan Muda, kami telah menemukan sesuatu. Tampaknya Permaisuri Nalan... masih hidup..."

Permaisuri masih hidup? (tuh kan!)

Jiu Ming segera bangkit dan meluruskan posturnya. Dia memiliki topeng di wajahnya. Meskipun ekspresi di balik topengnya tidak terlihat dengan jelas, matanya yang menyeramkan terasa berat.