Tabib Ilahi, Istri yang Sombong: Guru Negara, Istrimu Melarikan Diri Lagi! (END)

CHAPT. 1061-1072

Selamat membaca dan jangan lupa Vote (🌟) biar Mister tambah semangat upload ! 🙏🏻

-------------------

Sumber : https://readnovelfull.com/

Translate Inggris : EndlessFantasy Translation

Translate Indonesia : Mr. Classic

-------------------

CHAPTER 1061 - Musuh Mendekati Kota (4)

Ya, saat Pangeran Tertua tiba, semua Binatang Roh telah pergi dengan barang-barang yang mereka peroleh dari perampokan.

Mereka meninggalkan kota dengan angkuh, seperti bagaimana mereka tiba.

Mereka bertindak dengan bangga seolah-olah mereka adalah pemenangnya.

Wajah Pangeran Tertua gelap dan suram. "Binatang-binatang sialan ini! Jika mereka datang lagi besok, aku tidak akan membiarkan mereka meninggalkan kota ini!"

Pangeran Tertua memutuskan untuk tidak kembali ke istana agar dia bisa tiba dengan cepat ketika binatang buas itu tiba. Jadi, dia tinggal di halaman di dekatnya.

Namun, dia menunggu selama beberapa hari berturut-turut, namun binatang buas itu tidak datang.

Dia berpikir bahwa Binatang Roh tidak akan datang lagi. Jadi, dia kembali ke istana dengan sedih. Tepat setelah dia pergi, gerbang kota yang baru dibangun runtuh lagi dengan ledakan keras.

Semua penduduk di kota Marquis menjadi takut setelah melihat Binatang Roh di gerbang kota.

Khususnya, kios-kios yang baru saja mengeluarkan Herbal Spiritual, mereka sangat cemas sehingga mereka dengan cepat menyembunyikannya.

‧͙⁺˚*･༓☾ ☽༓･*˚⁺‧͙

Di kota yang sepi.

Di ruang bawah tanah Kediaman Tuan Walikota.

Feng Ru Qing sedang duduk di bangku batu menatap gadis di depannya.

Sejak datang ke Kediaman ini, dia menyadari alasan mengapa aura di kota yang sepi itu begitu tidak murni. Itu karena semua qi spiritual murni telah mengalir ke tempat ini, hanya menyisakan kotoran di luar sana.

Hanya saja Feng Ru Qing melihat seorang gadis di dalam ketika dia membuka ruang bawah tanah.

Mata gadis itu tidak peduli dan dia tampak polos.

Dia berusia sekitar tiga belas hingga empat belas tahun. Wajahnya masih belum dewasa dan muda.

Gadis itu memandang Feng Ru Qing dengan rasa ingin tahu. Dia tidak mengerti mengapa manusia ini menatapnya seperti ini.

"Apakah kamu mau makan?"

Gadis itu mengumpulkan semua qi spiritual di telapak tangannya dan membentuknya menjadi bola.

Memang, itu adalah bola yang diberikan kepada Feng Ru Qing.

Feng Ru Qing melihat bola di tangan gadis itu. Dia kemudian menatap wajah muda dan polos itu. Dia ragu-ragu sejenak. "Bola..."

Feng Ru Qing terdiam.

Gadis itu mengerjap dan tampak lebih linglung.

Feng Ru Qing berhenti. "Haruskah aku memanggilmu Ling Ling? Tapi Qiu Qiu terdengar lebih bagus."

Tentu.

Meskipun gadis itu masih muda, tubuhnya sudah mulai berkembang. Dia pasti akan berkembang menjadi bola dalam beberapa tahun.

Selanjutnya, dia telah menyerahkan bola kepada Feng Ru Qing. Jadi, Feng Ru Qing telah memberinya nama itu.

"Lezat."