04

2.9K 175 7
                                    

"Bukan malam yang membawa sunyi, tapi hati yang sudah terlanjur sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukan malam yang membawa sunyi, tapi hati yang sudah terlanjur sepi."
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote sama follow nya kalo belum karena itu wajib😅


Ara saat ini sudah sampai di kelasnya, saat dia lagi fokus membaca novelnya ia malah di kejutkan dengan teriakan dari seorang siswi yang ternyata adalah sahabat tubuh ini.

"ARAAAAAA YUHUUUUU RAYA YANG CANTIK INI PULANG MANA SAMBUTAN NYA" teriak raya Anastasya biasa di panggil raya.

"Ck berisik tau ray" ucap ara sebal

"Aaaaaaa lu ma nggak kangen apa sama gue, secara kan gue ini ngangenin" ucap raya yang terlihat geli di mata ara

"Bukannya kangen gue malah jijik" jawab ara yang membuat raya mencebikan bibirnya.

Jika berbicara dengan sahabat nya atau pun orang lain ara akan menggunakan lo-gue, tapi jika dengan keluarganya dia akan menggunakan aku-kamu

"Eee tunggu kok lo beda ya 🤔" ucap raya sambil menelisik penampilan ara

"Oh iya gue tau, penampilan lo udah beda nggak kayak tante girang lagi" ucap raya yang mendapat tatapan tajam dari ara

"Apa mau marah kan dulu lo emang gitu" ucap raya

"Ck yaudah si nggak usah nyolot" ucap ara

"Yaudah deh, ni gue bawain lo oleh-oleh dari luar negeri" ucap raya sambil meletakkan oleh-oleh nya di meja ara.

"Hm mksh" jawab ara

Lalu setelah itu guru pun masuk dan pelajaran dimulai, saat ara tengah fokus dengan pelajaran nya ia malah terganggu karena perut nya yang sakit.

"Buk saya izin ke toilet" permisi ara pada guru yang mengajar.

"Yaudah silakan" izin guru tersebut

"Mau di temenin nggak ra" tawar raya yang di balas gelengang kepala oleh ara karena perutnya yang sudah sangat sakit.

"Huft~lega" ucap ara saat sudah menuntaskan hajatnya, setelah itu ara pun mencuci tangan nya di wastafel dan berkaca membenarkan beberapa anak rambutnya.

Saat sudah keluar dari toilet nya ara pun memutuskan untuk bolos ke rooftop karena sudah malas mendengarkan ocehan gurunya.

Saat sudah sampai di rooftop ara melihat ada sofa kosong di sana, langsung saja ara menidurkan badannya pada sofa itu.

"Kangen dia" ucap ara sambil memejamkan matanya dan menerawang masa lalu di mana ara dan dia melalui banyak kenangan manis bersama.

Tanpa ara sadari bahwa ada yang mendengar apa yang ara ucapkan tadi, dia langit.

'Siapa sih ra orangnya kok lo kayak sayang banget sama dia' ucapan itu hanya di batin

Dan langit masih diam memandangi ara yang sepertinya sudah tidur.

'Kenapa setelah lo menjauh gue kayak ngerasa kehilangan lo banget ra, apa gue udah suka sama lo'  ucap batin langit.

Melihat ara yang nyenyak dalam tidurnya langit pun menyelimuti ara dengan jaket kebanggaan nya yaitu jaket geng ketua motornya Black moon.

Setelah itu langit pun meninggalkan ara yang terlelap tidur itu di sana sendirian.

Tetttttttt

Tetttttttt

Saat bel istirahat sudah berbunyi barulah ara terbangun dari tidur nya.

"Hoam gue ketiduran, asik mikirin dia sih" ucap kesal ara lalu saat akan beranjak untuk ke kantin ara menyadari bahwa ada jaket yang menjadi selimutnya saat ini.

"Ini jaket siapa, berarti tadi ada orang dong " ucap ara sambil membolak-balikan jaket tersebut dan melihat nama black moon di sana.

"Black moon itukan gengnya langit dkk, berarti ini jaket salah satu dari mereka dong. Yaudah deh ntar gue balikin" monolog ara sambil berjalan dan memegang jaket langit tadi.

Saat di jalan menuju kantin banyak yang melihat ke arah ara karena jaket yang di pegangnya.

Siapa sih yang tak kenal dengan jaket itu, jaket kebanggaan geng langit dkk.

Tapi ara bodoh amat lagian dia juga nggak peduli mau jaket ini punya siapa.

Saat sudah sampai di pintu kantin dia melihat langit dkk dan Jehan dkk dan jangan lupakan antagonis serta protagonis perempuan ada juga di meja itu.

Langsung saja ara berjalan ke arah mereka untuk mengembalikan jaket itu pada pemiliknya.

"Misi" ucap ara berhasil menarik atensi orang-orang yang ada di meja itu

"Eh ada neng ara" ucap gara genit tapi di abaikan oleh ara.

"Kenapa dek" tanya maven pada adeknya satu ini karena tidak biasanya ara mendekati mereka lagi atau dia mau gabung pikir maven.

"Ini aku mau balikin jaket yang sama kayak abang tapi nggak tau milik siapa" jelas ara akan tujuan nya datang ke sini.

Mereka yang mendengar itupun mengalihkan pandangan nya ke arah jaket yang di pegang ara.

"Lah itu bukannya jaket punya pak bos ya" ucap El sambil melihat ke arah langit.

Mereka yang mendengar itupun ikut melihat ke arah langit termasuk ara.

Ara bingung bukannya langit nggak suka ya dengan dia tapi kenapa malah meminjamkan jaket ini padanya.

'Mungkin kasian aja ya' batin ara

Sedangkan para sahabat langit menatap langit dengan tatapan menggoda yang membuat langit berdecak malas.

"Ck tadi gue cuman kasian aja liat adek lo tidur di rooftop nanti kalo rok nya ke singkap kan bahaya emang lo mau adek lo di lecehin sama orang mesum" ucap langit menatap malas mereka.

"Ck nggak usah do'ain adek gue yang jelek-jelek lo" jawab dian

"Yaudah ini jaketnya gue kembaliin btw makasih" ucap ara pada langit.

"Hmm" jawab langit sambil mengambil jaket nya dari ara dan memakai nya kembali.

"Yaudah kak aku permisi mau pesan makan" ucap ara pada maven

"Mau kakak pesenin nggak? " tanya maven pada adeknya itu.

"Nggak usah aku bisa sendiri kok" ucap ara lalu ia pun pergi memesan makanan setelah pesenan nya dapet ara pun memilih duduk di meja yang dekat jendela dan dahan pohon.

"Kok kak ara nggak gabung disini sih" ucap rara sambil melihat kakaknya yang makan dengan sesekali memandangi pemandangan yang ada di luar jendela, terlihat sekali bahwa ara sangat menikmati suasana nya.

Langit yang juga ikut memandang ara pun teringat kembali ucapan ara yang mengatakan bahwa dia merindukan seseorang.

'Apa ara lagi mikirin cowok itu ya, emang nya siapa sih bukannya dia suka sama gue selama ini' batin langit kesal mengingat ucapan ara tadi di rooftop.

'Cantik' batin orang pertama

'Pokoknya lo harus jadi milik gue' batin orang kedua

'Gue harus deketin lo mulai sekarang'  batin orang ketiga

Sedangkan di sisi ara saat ini tengah melihat dahan pohon yang kelihatan sejuk bila duduk di bawahnya.

"Pasti nyaman banget, nanti kapan-kapan aku coba deh kan cocok buat baca novel sama dengerin lagu" gumam ara.

......... ✅
Ini cerita udah mau dua tahun tapi baru di upload sekarang,jadi buat kalian yang lagi baca jangan lupa kasih vote sama komen ya.mungkin itu sesuatu yang sepele menurut kalian,tapi bagi author itu bermanfaat banget loh🔪

1014 kata
12-03-2023

sisters antagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang