10

3K 188 3
                                    

"Jangan terlalu menyayangi seseorang, kelak kita akan membencinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan terlalu menyayangi seseorang, kelak kita akan membencinya. Jangan pula terlalu membenci seseorang, kelak akan menyayanginya. "
.
.
.
.
.


Flashback dua bulan yang lalu :

Terlihat gadis cantik yang tengah tertidur lelap, tapi seperti mengalami mimpi buruk, terlihat dari keringat yang mengucur deras dari  pelipisnya.

Dalam mimpi :

"Ini aku di mana sih? " ara melihat kesana-kemari untuk memastikan di mana dia berada, tapi dia tetap tidak tau ini di mana.

Lama berjalan ara pun sampai pada sebuah danau yang sangat indah dan di pinggirnya terlihat seorang gadis seumuran nya yang sedikit familiar di penglihatan ara.

"Permisi ini di mana ya? " tanya ara pada seorang gadis yang tengah duduk membelakangi nya.

Saat gadis tadi berdiri dan menghadap nya ara di buat terkejut lantaran gadis tersebut adalah ana atau kakak antagonis yang saat ini tubuhnya di masuki oleh jiwa ara.

"K-amu a-na" pekiknya kencang lantaran terkejut hingga menampilkan wajah cengo.

"Hehe Hai, iya aku ana tubuh yang sekarang kamu tempati. " kekehnya karena kelucuan ara

"Terus ini dimana? Kenapa bisa kita di sini? Kenapa juga aku ada di tubuh kamu? " tanya beruntun ara

"Ini alam bawa sadar kamu ara, dan kalo kenapa kita di sini, itu karena aku mau nyampein permintaan terakhir aku karena setelah permintaan ini selesai aku juga pergi untuk selamanya, "

"Dan untuk kamu kenapa bisa di tubuh aku itu karena takdir, takdir agar kamu merasakan bisa sekolah, Jalan-jalan, kumpul dengan teman, keluarga dan masih banyak yang lainnya yang kamu belum rasakan selama kamu hidup di kehidupan pertamamu. " jelas ana yang di cerna dengan baik oleh ara.

"Lalu apa permintaan mu? " tanya ara pada gadis di depannya ini.

"Aku hanya ingin kamu akur dengan keluarga ku, walaupun di luar kalian kelihatan tidak dekat, tapi aku mohon itu hanya untuk di luar. Aku ingin kamu menganggap keluarga ku seperti keluarga mu sendiri, perbaiki hubungan ku dengan mereka semua, lalu setelah itu kamu bebas bertindak. " ana menatap ara sarat akan permohonan bahkan matanya sudah berkaca-kaca.

"Huft~ baiklah setelah ini selesai tubuhmu akan sepenuhnya menjadi milikku dan kamu tidak berhak untuk mengambilnya kembali. "

"Tentu, Terimakasih Ara"

"Oh yah caranya aku balik gimana nih? " tanya ara bingung

"Kamu hanya perlu pejamkan matamu, setelah itu kamu akan kembali" jawab ana dan ara pun memejamkan matanya lalu setelah itu dia pun kembali terlelap tidur di kasurnya.

sisters antagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang