"Kau terlalu mengutamakan bintang hingga melupakan peran malam yang membuatnya terang."
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote🖤Mereka pikir ara akan mendekati langit seperti biasanya tapi yang mereka lihat saat ini adalah ara yang pergi bahkan tanpa melirik langit sedikitpun.
Mereka bingung tapi memaklumi nya mungkin ara sudah lelah berjuang untuk mendapatkan langit.
_Karena sejauh-jauhnya ara mengejar ia tak akan mampu menjangkau langit_ (bear_red).
Ara saat ini sudah sampai di kelasnya ia langsung saja duduk dan mengeluarkan buku novelnya untuk di baca.
Baru 20 menit ara membaca novelnya guru sudah masuk ke kelas dan kelas juga ternyata sudah penuh dengan teman-teman nya.
"Baik anak-anak sekarang kita mulai pelajaran nya blablablabla baik sampai jumpa minggu depan" ucap sang guru.
"Baik bu" jawab seluruh siswa kelas 11 Ips 1
Tetttttt
Tettttt
Tettttt
Bunyi bel pun sudah terdengar murid-murid banyak yang sudah ke kantin ada juga yang ke taman, perpus bahkan rooftop.
Sedangkan ara saat ini masih di kelas melanjutkan membaca novelnya sambil memakan roti.
Oh ya, ara itu mempunyai sahabat tapi sahabatnya lagi ke luar negeri jadi dia sendiri karena dia hanya ada satu sahabat.
Sedangkan di rooftop sekolah saat ini langit dkk dan Jehan dkk tengah berkumpul membicarakan tentang ara yang kelihatan berbeda dari biasanya.
"Eh an kok adek lo beda ya? " tanya salah satu sahabat langit yaitu maulana kafeel syahreza biasa di panggil el.
"Adek gua yang mana? " tanya balik dian
"Itu si ara, dia juga kayak udah nggak suka sama pak bos" jawab el.
"Gue juga nggak tau, dia kayak gitu udah dari kemaren, tapi gue seneng si dia udah berubah" jawab dian yang di angguki oleh el.
Sedangkan langit yang mendengarnya merasa tidak Terima.
"Iya anjirr mana makin cantik lagi, gue pepet boleh lah ya" ucap Tenggara abhisar atau biasa di panggil gara.
"Gue nggak setuju ya lo ama adek gue" sewot dian dan di balas dengusan oleh gara.
"Ck lo ma"ucap gara dengan gaya ngambek bukannya lucu malahan seram yang membuat mereka berdidik ngeri.
✅............ ✅
Tetttttttttttt
TetttttttttttBel pulang sudah berbunyi para murid pun berhamburan keluar untuk pulang ke rumah masing-masing begitupun dengan ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
sisters antagonis
FantasíaSeolah takdir tengah mempermainkan Ara Tujuhbelas Tahun hidupnya dan hampir sepuluh tahun dia habiskan di rumah sakit. Semangat nya untuk sembuh sangat besar apalagi didampingi keluarga dan seorang sahabat, tapi Tuhan berkehendak lain. Dan seolah...