15

2.9K 167 2
                                    

"Love isn't a shop where everybody cantik enter to itu for some shopping

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Love isn't a shop where everybody cantik enter to itu for some shopping. (Cinta itu bukanlah sebuah tokoh dimana setiap orang dapat masuk untuk membelinya.) "
.
.
.
.
.


Tanpa di sangka hari sangat cepat berlalu jika kita menjalaninya dengan santai dan ikhlas.

Hari ini adalah hari di mana pemotretan Ara akan di lakukan dan sepertinya Tuhan mempermainkan nya karena dia di kontrak untuk pemotretan di sebuah perusahaan besar yang tak lain milik AL

Dan lebih bodohnya lagi Ara baru tau itu saat sudah menandatangani kontrak selama satu tahun dan jika sudah waktunya Ara boleh memutuskan untuk lanjut atau berhenti.

Saat ini Ara tengah di make up karena sebentar lagi dia akan tampil dengan gaya nya.

Begitupun dengan pasangan Ara yang tak lain adalah Bryan, karena mereka berdua akan melakukan pemotretan berdua.

Sedangkan di dalam sebuah ruangan dengan bertuliskan Ceo Room  seorang lelaki tengah berkutat dengan banyaknya berkas-berkas yang menumpuk.

Tok.... Tok..... Tok

"Masuk" seorang lelaki lain masuk dengan membawa berkas yang perlu di tanda tangani oleh bosnya dan berkas yang lain yang hanya perlu di lihat saja karena sudah di setujui.

"Bos ini berkas proyek pembangunan Hotel di London yang perlu tanda tangan anda dan ini berkas tentang model yang akan bekerjasama dengan kita selama setahun kedepan. " ujarnya sambil memberikan berkas tersebut pada bosnya.

"Model? " alis lelaki yang di panggil bos itu naik tanda dia bertanya-tanya

'Aiss pasti bos lupa' batin asisten nya lelah

"Iya bos ini data model yang akan bekerja sama dengan kita dalam produk terbaru kita yaitu parfume dan ini sudah di setujui oleh bos sendiri, ini diberikan karena takut bos penasaran" jelas asisten pada lelaki yang di panggil bos.

"Siapa namanya? " tanya bos nya yang tak lain adalah Al sambil tangannya yang tak henti untuk menandatangani berkas yang menumpuk di mejanya.

"Kanara" tangan yang semula masih sibuk mencoret di atas kertas itu berhenti secara tiba-tiba saat mendengar nama gadis yang selama ini masih tersimpan rapat di hatinya tanpa bisa di ganti sampai sekarang.

'Mungkin hanya namanya saja yang sama'

"Hm keluarlah" lanjut Al yang membuat asisten nya yang bernama Leon itu ingin mencakar wajah datar bos nya itu jika tidak ingat bahwa gajinya ada di tangan atasan.

"Baik bos" kaki Leon melangkah keluar dari ruangan untuk melanjutkan pekerjaan nya yang masih menumpuk seperti atasan nya.

Saat di pastikan Leon benar-benar telah keluar Al pun membuka berkas yang berisi data dari modelnya untuk menuntaskan rasa penasarannya.

sisters antagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang