Seolah takdir tengah mempermainkan Ara
Tujuhbelas Tahun hidupnya dan hampir sepuluh tahun dia habiskan di rumah sakit.
Semangat nya untuk sembuh sangat besar apalagi didampingi keluarga dan seorang sahabat, tapi Tuhan berkehendak lain.
Dan seolah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Orang memerlukan dua tahun untuk berbicara, tetapi limapuluh tahun untuk belajar tutup mulut. " . . . . .
"OMAAAAA OPAAAAA ARA PULANGGG" teriak ara sambil berjalan masuk ke dalam mansion yang sudah lima tahun ini jadi tempat tinggal nya.
"ARA JANGAN TERIAK-TERIAK INI BUKAN HUTAN" balas sang wanita paru baya yang masih kelihatan anggun.
"OMA JUGA TERIAK"
"Huft~punya istri sama cucu kok kayak gini amat kelakuannya. " gumam seorang lelaki paru baya sambil memijit keningnya.
"Oma masak apa? " tanya ara saat sudah berjalan menghampiri omanya yang tengah berkutat memasak di dapur.
"Masak telur balado sama sambal udang, oh yah itu juga ada ayam goreng kesukaan kamu. " jawab oma sambil menunjuk ayam yang sudah di goreng.
"Woahh enak ni kayaknya. " tangan gadis itu sudah akan mengambil paha ayam goreng sebelum tangannya di pukul menggunakan spatula oleh omanya.
"Hus~kamu itu kalo mau ngambil sesuatu ya tangannya di cuci dulu " nasehat wanita paru baya itu.
"Hehe maaf oma ara lupa" cengir ara lalu membasuh tangannya pada wastafel.
"Yaudah kamu bawah ayamnya ke meja makan" oma memerintah dengan membawa telur balado dan sambal udang ke meja makan.
"Iya oma" ara pun membawa ayam goreng ke meja makan yang sudah rapi dengan makanan lainnya dan hanya tersisa ayam goreng yang tengah di bawahnya saja.
"Baik mari kita berdoa untuk mengawali makan kita hari ini, berdoa mulai" ucap Opa lalu kami pun berdoa dan mulai menyantap makanan buatan oma yang sudah tidak di ragukan lagi.
Sesudah makan kami saat ini sudah berkumpul bersama di ruang keluarga dengan TV yang menyala dan menampilkan film dua kembar botak.
"Ara kamu kapan pulang sayang, bunda sama ayah kamu udah sering telpon oma buat nanyain itu, soalnya kalo mereka telpon kamu, kamu sering banyak alasan. " ucap oma memulai obrolan nya dengan ara yang tengah bersandar di bahunya.
"Oma ngusir ara yah" sebal ara karena itu terus yang di bahas padahal kan dia udah betah di sini jauh dari alur novel yah walaupun alur novel sudah seharusnya selesai.
"Gak gitu sayang, emang ara gak kangen sama keluarga ara hm? " tanya oma nya
"Iya deh, minggu depan ara pulang oma, tapi jangan kasih tau yang lain biar jadi kejutan" jawab ara
"Kalau kamu gak mau gak usah sayang, Opa sama oma gak maksa kok" ucap Opa sambil mengelus surai panjang ara.
"Gak kok Opa, mungkin emang udah waktunya ara pulang" jawab ara sambil tersenyum.
.........
Hari ini hari terakhir ara di Australia sebelum besok dia harus berangkat pagi-pagi ke Indonesia dan hari ini ara gunakan untuk jalan-jalan sebelum pulang.
"Beneran jadi lo pulang ke indo mour? " tanya Ardi pada model cantiknya ini.
"Hm, bunda udah neror gue dari dua tahun yang lalu, jadi mau gak mau gue harus pulang, lagian kan gue juga ada job di indo bulan depan jadi yah sekalian aja" jawab ara pada fotografer sekaligus temannya.
"Yaudah deh, sekarang lebih baik kita hangout dulu sebelum lo pulang ke kampung halaman. " ajak maya yang di balas delikan oleh Ardi.
" eh tuyul lo juga ikut ya jangan sok iye lo" ucap kesal Ardi pada maya yang di balas cengiran oleh maya.
Dan hari itu mereka menghabiskan waktu bersama sebelum berpisah, tak terasa mereka sudah mengenal selama dua tahun dan sekarang harus berpisah karena mengejar cita-cita.
Besoknya
Ara saat ini sudah berada di bandara menunggu pesawat yang akan mengantarkan nya ke tempat tujuan.
Ara sendiri karena oma dan opanya dia suruh diam saja di rumah karena mereka sudah tua dan untuk manajernya akan menyusul seminggu sebelum pemotretan nya nanti.
"Gue balik lagi setelah 5 tahun pergi dan selama itu gue juga gak tau tentang nasib tokoh novel kecuali keluarga gue" monolog ara saat sudah berada di dalam pesawat.
Karena masih lama ara pun memutuskan untuk tidur dulu sambil menunggu pesawat mendarat.
Sedangkan di Indonesia tepatnya mansion keluarga ara mereka saat ini tengah berkumpul bersama.
"Bun ara kapan sih pulangnya" rengek anak keduanya pada sang bunda.
"Aish bunda gak tau, setiap bunda tanya adek kamu itu terus menghindar kalo gak pasti ada aja jawabannya. " Jawab sang bunda sambil mengelus rambut putranya yang membuat suaminya cemburu.
"Minggir kamu, kalo mau manja-manja jangan sama istri saya" dian terdorong dari pelukan sang bunda karena ulah ayahnya itu.
"Ish istri papah kan bundanya dian juga jadi boleh dong" kesal dian sambil menatap sebal sang ayah.
"Gak, makanya kalo mau manja-manja itu cari pacar biar bisa di manjain pacar. Dasar gak laku" cibir sang ayah.
"Ck, papah nyebelin, dian gak like" merajuk dian lalu mulai beranjak ke sofa yang berada di dekat adeknya itu dan mulai meletakkan kepalanya di paha sang adik.
"Biarin" jawab sang ayah yang tentu mendapatkan jeweran dari istri tercintanya.
"Kamu tuh yah sama anak sendiri pun di jailin" sambil men jewer telinga suaminya
"Au auh sakit tau yangggg" rengek suaminya yang mendapatkan delikan dari ketiga anaknya karena geli melihat tingkah ayah mereka.
..........
Sedangkan seorang pria yang sudah matang usianya tengah berkutat dengan berkas-berkas yang selalu menemaninya untuk sedikit mengurangi kegalauan nya pada sang gadis.
Tak lama seorang pria lain masuk dengan membawa berkas yang harus di tanda tangani oleh bosnya.
"Bos ini ada berkas yang perlu tanda tangan anda" ucapnya sambil memberikan berkas itu untuk di lihat sang atasan.
"Hm" sang atasan itu mengambil berkas lalu membacanya dan mulai menandatangani nya.
"Ini udah waktunya istirahat bos, mau saya pesankan atau apa? " tanya sang asisten pada bosnya.
"Saya akan makan keluar" jawabnya lalu mulai membawa handphone dan kontak mobilnya karena dia akan pergi sendiri tanpa sang asisten.
"Baik lah bos" setelah itu mereka berjalan sesuai tujuan masing-masing.
Seorang pria terlihat turun dari mobil mewah nya dan mulai berjalan memasuki sebuah restoran, saat dia turun tak ada yang mengalihkan penglihatan dari pria tersebut.
Siapa sih yang tak tahu seorang Kalandra Zifrano atau biasa di panggil Al oleh orang terdekatnya, Al terkenal karena kehebatannya dalam dunia bisnis, berbagai bisnis sudah banyak di taklukkan nya, dia juga di kenal dengan kedinginan nya dan juga kekejamannya.
Karena sifat dan sikapnya itu tidak banyak orang yang berani mengusik nya, bahkan teman-temannya pun segan pada seorang Al atau di kenal sebagai Raja bisnis.