8

32.1K 2K 48
                                    

Keesokan harinya...

  Terlihat Morana keluar dari lift,gadis langsung menuju ke ruang makan untuk sarapan pagi bersama keluarganya. Setiba di sana dia melihat keluarga nya sedang menunggu kedatangan dirinya.

"Good morning my family." Ucap Morana.

"Morning too, Morana/kak Morana." Ucap papa James,mama Lauren, dan Ramesh.

Setelah menyapa keluarga nya, Morana pun duduk di kursi makan. Dia mengambil roti tawar dan selai kacang.

"Lalu Mora mau kemana?hari ini kakak tampak begitu rapi." Ucap Ramesh menatap kearah Morana.

"Kakak ingin menemui salah satu teman kakak." Ucap Morana sambil memoleskan selai kacang di roti tawar nya.

"Kamu tidak berniat ingin melanjutkan kuliah, sayang?" Tanya mama Lauren.

"Apakah Mama tidak tahu kalau aku ini sudah lulus S1?" Ucap Morana menatap kearah mama Lauren.

"Astaga mama baru ingat kalau kamu sudah lulus S1." Ucap mama Lauren.

"Kok aku gak tahu kalau kakak sudah lulus S1?" Ucap Ramesh menatap kearah Morana.

"Kau saja yang tidak bertanya kepada kakak." Ucap Morana menatap kearah Ramesh.

"Kakak mu itu sudah lulus S1, Ramesh." Ucap papa James.

"Kok kakak cepat sekali lulus S1?" Tanya Ramesh.

"Kakak mu ini jenius, Ramesh." Ucap Morana.

"Ck, percaya diri sekali." Ucap Ramesh.

Morana tidak mempedulikan perkara Ramesh,gadis itu makan roti tawar nya dengan lahap. Tapi tiba-tiba ponselnya berdering karena Nichols yang menelponnya,dia pun mengangkat telponnya.

"Ya, Nichols." Ucap Morana.

"Nona muda,saham kita turun 10%. Ini semua karena parasit-parasit itu." Ucap Nichols yang tampak kesal di sebrang sana.

"Kau urus mereka,aku akan segera ke sana." Ucap Morana.

"Baik,nona muda." Ucap Nichols.

Tut

Morana memutuskan telepon sepihak dengan Nichols,gadis itu langsung mengambil segelas susu coklat.

"Siapa yang menghubungi mu, Morana?" Tanya mama Lauren.

"Temanku,mama." Ucap Morana.

"Ooo iya papa,mama,aku harus segera menemui teman ku itu." Lanjutnya.

"Apa yang kalian bicarakan sehingga kamu tampak begitu tergesa-gesa, Morana?" Ucap papa James.

"Ada urusan penting yang harus kami berdua bicarakan,papa. Makanya aku tergesa-gesa untuk menemui nya." Ucap Morana.

Cup

Cup

Cup

Morana mencium dahi mama Lauren,papa James,dan Ramesh. Setelah itu dia langsung meninggalkan ruang makan tersebut.

"Kak Morana seperti menyembunyikan hal sesuatu dari kita." Ucap Ramesh.

"Ramesh,kakak mu sejak dulu memang sudah seperti itu." Ucap mama Lauren.

"Hanya mendiang kakak pertama mu saja yang tahu jalan pikir kakak kedua mu." Ucap papa James.

"Andai saja kak Nancy tidak bunuh diri." Ucap Ramesh sendu.

"Jangan berlarut-larut atas kematian mendiang kakak mu, Ramesh. Kakak mu di sana pasti sedih melihat mu seperti ini." Ucap mama Lauren.

"Yang di katakan mama mu itu benar, Ramesh. Jangan berlarut-larut atas kematian kakak mu itu." Ucap papa James.

†*****†

Di tempat lain...

Terlihat seorang pria tampan yang sedang merokok dan memegang sebuah gelas kaca yang berisikan wine,tidak lupa juga ada seorang pria lainnya yang menemaninya.

"Aku tidak menyangka ada orang lain yang berhasil membobol semua data diri ku, tapi sayangnya orang itu sangat bodoh sekali." Ucap pria tampan itu.

"Tapi dia berhasil mengetahui bahwa tuan muda adalah tuan muda kedua keluarga Verques." Ucap pria lainnya.

"Tidak apa-apa,dia hanya tahu kalau aku ini mengidap autis." Ucap pria tampan yang tidak lain adalah Leandro.

Leandro Louis Verques adalah tuan muda ke-dua Keluarga Verques,dia juga anak dari mendiang istri kedua papa Angelo. Leandro ini memiliki sifat yang misterius,datar, dan dingin terhadap orang lain dan keluarganya. Dia hanya berpura-pura autis di hadapan semua orang dan keluarganya, karena ada alasan tersendiri.

"Apakah nona muda kedua keluarga Calderon sangat cantik,tuan muda?" Ucap pria itu.

"Sangat cantik." Ucap Leandro.

"Apakah tuan muda tertarik kepada nona muda kedua?" Tanya pria itu.

"Iya,aku tertarik dengannya saat pertama kali aku bertemu dengannya di mall Hello Night Australia." Ucap Leandro.

"Dione, tolong cari informasi tentang Morana." Lanjutnya menatap kearah tangan kanan nya.

Dione Bernardo Artha tangan kanan Leandro sekaligus sahabat kecil Leandro,dia juga tahu alasan kenapa Leandro berpura-pura menjadi orang autis.

"Baik,tuan muda." Ucap Dione.

Dione langsung meninggalkan tempat itu sedangkan Leandro membuang puntung rokok di asbak.

"Kita bertemu lagi,nona Morana." Gumam Leandro sambil tersenyum menyeringai.

Pria berkacamata hitam yang tidak sengaja menabrak Morana saat di mall Hello Night, Australia. Pria berkacamata hitam itu adalah Leandro.

TBC...

Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.

Sorry kalau chapter ini sedikit.

PEMBALASAN SANG ADIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang