22

23.4K 1.5K 36
                                    

Kini Morana sudah berada di ruang VVIP yang di pesan oleh Leandro untuk dinner,tidak lupa juga gadis itu duduk berhadapan dengan Leandro.

Malam ini Leandro tampak begitu tampan,dia memakai setelan biru gelap yang sesuai dengan dress yang di pakai oleh Morana.

Morana sedikit terpana melihat tampilan Leandro yang malam ini sangat begitu tampan,tidak lupa juga jantungnya mulai berdetak kencang saat ini.

"Malam ini kamu tampak begitu cantik,nona Morana." Ucap Leandro dengan deep voice nya.

"Kau juga sangat tampan malam ini, Leandro." Ucap Morana gugup saat mendengar deep voice Leandro.

"Kenapa kau tampak begitu gugup,nona Morana?" Tanya Leandro.

"Aku tidak gugup." Elak Morana sambil menggeleng kepalanya.

"Ayo silahkan nikmati makanan nya,aku sengaja memesan makanan kesukaan mu." Ucap Leandro.

"Terima kasih." Ucap Morana.

Leandro dan Morana pun makan makanan yang sudah tersaji di sana, mereka berdua makan dengan tenang dan hanya terdengar suara dentingan sendok dan piring saja.

"Apakah papa mu sudah menyewa pengacara untuk pengadilan minggu depan?" Tanya Leandro.

"Sudah,lalu bagaimana dengan papa mu itu?" Tanya Morana.

"Sudah,tapi aku belum bertemu dengan nya." Ucap Leandro.

"Ooo iya Leandro,ada yang ingin aku tanyakan kepada mu." Ucap Morana menatap kearah Leandro.

"Tanyakan saja,aku akan menjawab pertanyaan mu itu." Ucap Leandro menatap kearah Morana yang sedang menatap dirinya.

"Apakah kau anak angkat keluarga Verques?" Tanya Morana.

"Kenapa kau bertanya seperti itu?" Tanya Leandro datar.

"Aku hanya bertanya saja." Ucap Morana.

"Aku anak kandung keluarga Verques,papa ku memiliki 2 orang istri yaitu mama Marianne dan mama Helena yakni ibu kandung ku. Tapi sayangnya mama ku meninggal dunia saat aku berusia 10 tahun,mama ku meninggal karena kecelakaan mobil. Tapi aku tidak percaya kalau mama ku meninggal dunia akibat kecelakaan itu, karena aku percaya ada orang lain yang sudah merencanakan untuk menyingkirkan mama ku. Hingga saat aku berusia 17 tahun,aku tahu bahwa ibu tiri ku yakni mama Marianne lah yang merencanakan kematian Mama ku. Bahkan papa ku sendiri juga yang ikut membantu mama Marianne." Ucap Leandro sambil mengepalkan kedua tangannya.

"Aku juga di besarkan oleh opa dan Oma ku di Milan, karena mereka berdua saja yang menyayangi ku dengan baik dan tulus." Lanjutnya.

Morana menatap kearah Leandro dengan tatapan sulit diartikan,dia sangat sedih mendengar perkataan Leandro.

'kenapa aku seperti ini? apakah aku benar-benar jatuh cinta kepada nya?' batin Morana.

"Tapi saat kau ingin membalas dendam atas kematian kakak mu kepada keluarga ku dan keluarga Richard,aku  juga berniat ingin menghancurkan mereka." Ucap Leandro.

"Lalu bagaimana dengan opa dan Oma mu?" Tanya Morana.

"Kau tenang saja, mereka juga akan ikut membantu ku." Ucap Leandro.

"Bukankah nama keluarga Verques akan menjadi buruk akibat berita ini?" Ucap Morana.

"Tidak akan buruk." Ucap Leandro.

"Apakah opa dan Oma mu tidak kembali ke Indonesia setelah mendengar berita yang heboh ini?" Tanya Morana.

"Mereka akan kembali ke Indonesia, mungkin besok mereka akan kembali. Dan aku akan memperkenalkan diri mu sebagai calon istri ku  ke hadapan mereka berdua." Ucap Leandro.

"Kau terobsesi kepada ku atau benar-benar mencintai ku, Leandro?" Tanya Morana yang tanpa sadar dia lontarkan kepada Leandro.

"Eh." Lanjutnya langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya setelah dia berbicara seperti itu.

Leandro terkekeh kecil melihat Morana terkejut dengan pertanyaannya sendiri, sedangkan Morana sendiri malu karena berbicara seperti itu kepada Leandro.

"Kedua-duanya, Morana. Aku mencintaimu bahkan terobsesi pada mu agar menjadi milikku sendiri." Ucap Leandro langsung beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Morana.

Leandro mensejajarkan dirinya dengan Morana yang duduk di kursi makan,dia menatap lekat kearah gadis cantik itu.

"Kau tahu, Morana. Hanya kamu seorang saja yang membuat jantung ku berdetak kencang saat kita bertemu pertama kali di mall Hello Night Australia." Ucap Leandro.

"Kau tidak bercanda kan, Leandro?" Tanya Morana.

"Aku tidak pernah bercanda, karena seorang Leandro Louis Verques tidak pernah bercanda dengan perkataannya." Ucap Leandro sambil memegang dagu Morana.

"Kalau aku boleh jujur kepada mu,saat kita bersama ataupun bertemu. Jantung ku terus berdetak kencang seperti mau lepas." Ucap Morana.

"Dan akhirnya aku tahu kalau aku sudah jatuh cinta kepada mu,aku tidak tahu banyak soal cinta. Jadi tolong ajarkan aku cara mencintaimu dengan tulus." Lanjutnya menatap kearah Leandro.

"Will you be mine?" Tanya Leandro menatap Morana dengan begitu dekat bahkan hidung mereka berdua sudah menempel.

"Yes." Ucap Morana.

Cup

Leandro mencium dahi Morana dan setelah itu dia menatap lekat melihat wajah cantik kekasih nya itu.

"Aku mencintaimu, Morana. Aku akan mengajarkan mu cara mencintai ku dengan tulus." Ucap Leandro.

Morana mengangguk kepalanya bahkan kedua pipinya memerah saat mendengar ucapan Leandro seperti itu,tidak lupa juga jantungnya berdetak kencang.

"Kalau begitu biar aku yang menyuapi kekasih ku ini." Ucap Leandro.

"Kau tidak makan?" Tanya Morana.

"Melihat mu makan,aku akan kenyang." Ucap Leandro.

"Jangan berbicara seperti itu, bicara mu itu bisa membuat jantung ku mau lepas." Ucap Morana.

"Tidak salahnya aku menggoda kekasih ku ini." Ucap Leandro.

Bruk

Morana langsung memeluk Leandro bahkan gadis itu menenggelamkan wajahnya di dada bidang Leandro karena dia tidak tahan dengan perkataan kekasihnya.

Sedangkan Leandro sendiri mengelus rambut Morana dan dia juga terkekeh kecil melihat tingkah laku kekasihnya.

"Kenapa,hm?" Tanya Leandro.

"Aku tidak tahan mendengar rayuan mu, Leandro." Ucap Morana sambil menengadah menatap wajah Leandro yang begitu tampan.

'kak Nancy seperti nya aku jatuh cinta kepada Leandro,semoga saja dia pria yang baik dan menjaga hati ku. Hanya dia yang bisa membuat jantung ku berdetak kencang, doakan semoga hubungan kami berdua langgeng hingga maut memisahkan kami berdua.' batin Morana.

Morana tidak pernah merasakan jatuh cinta karena kematian mendiang kakak perempuannya yang bunuh diri akibat tunangannya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, bahkan banyak pria kalangan ceo-ceo tampan yang mengungkapkan perasaannya kepada Morana. Tapi gadis itu menolak dengan halus dengan alasan masih mau melajang dan bersenang-senang.

Namun akhirnya tuhan mengirimkan seorang pria tampan datang ke dalam kehidupan Morana, bahkan pria itu mengungkapkan perasaannya secara langsung. Sehingga membuat jantung Morana berdetak kencang pertama kalinya.

TBC...

Yuk bisa yuk kita jadi Morana...

Huwaa kakak mau jadi Morana,kakak mau dapat jodoh seperti Leandro.

Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.

PEMBALASAN SANG ADIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang