Siang harinya...
12:00
Di M.V company...
Morana sudah berada di ruang meeting bersama klien nya dari Dubai,kedua perempuan itu saling bercengkrama. Karena Morana berteman baik dengan klien dari Dubai.
"Bagaimana kabarmu, Sarah?" Tanya Morana.
"Seperti yang kamu lihat, Morana. Lalu bagaimana dengan mu? apakah kamu sudah memiliki seorang kekasih?" Ucap Sarah.
"Seperti yang kau lihat, Sarah. Jangan bertanya soal itu,aku benar-benar muak dengan pertanyaan mu." Ucap Morana sambil memutar bola mata malasnya.
"Ahahaha...kau masih saja seperti itu,ooo iya kakak pertama ku juga ada di Indonesia. Dia akan meeting dengan ceo L.L company nanti sore." Ucap Sarah.
"Benarkah?sudah lama aku tidak bertemu dengan kakak pertama mu itu, apakah dia sudah memiliki seorang kekasih?" Ucap Morana.
"Dia sedang dekat dengan teman kita si Valencia." Ucap Sarah.
"Benarkah?aku benar-benar tidak menyangka kalau kak Adam dekat dengan Valencia." Ucap Morana.
Cecilia dan sektretaris Sarah yakni Ratna hanya mendengar pembicaraan kedua bos mereka, sedangkan Nichols memutar bola mata malasnya melihat kedua gadis itu.
"Bisakah kalian berdua berhenti berbicara, sudah saatnya untuk memulai meeting." Ucap Nichols.
"Baiklah kita mulai untuk meeting nya sekarang." Ucap Morana.
Cecilia menghidupkan proyektor di dalam ruang meeting,tak lama kemudian terlihat sebuah pembahasan meeting muncul di sana.
†*****†
Meeting nya pun selesai dan cukup berjalan lancar, Sekarang Morana dan Sarah keluar dari ruang meeting. Cecilia, Ratna,dan Nichols mengikuti keduanya dari belakang."Kapan-kapan berkunjunglah ke Dubai lagi, sudah 2 tahun kau tidak ke sana. Papa dan mama sangat merindukan mu, Morana." Ucap Sarah.
"Sebenarnya aku ingin berkunjung ke sana lagi dan menemui papa Mahen dan mama Chandara,tapi di sini aku memiliki begitu banyak pekerjaan." Ucap Morana.
"Lalu apa gunanya kau memiliki seorang tangan kanan?" Ucap Sarah.
"Memang aku sudah memiliki Nichols sebagai tangan kanan ku,tapi aku juga harus turun tangan untuk mengurus perusahaan ku." Ucap Morana.
"Lalu bagaimana dengan bisnis gelap mu yang kasino dan senjata ilegal?" Tanya Sarah.
"Cukup berjalan dengan lancar,dan Nichols yang sementara menanganinya." Ucap Morana.
Cecilia terkejut mendengar perkataan Sarah seperti itu, sedangkan Ratna dan Nichols hanya diam saja karena mereka berdua tahu kalau Morana memiliki sebuah bisnis gelap yaitu membangun beberapa kasino dan senjata ilegal.
Kasino-kasino milik Morana sangat maju bahkan senjata-senjata ilegal nya banyak orang yang membelinya bahkan ada sebuah negara yang memesannya senjata-senjata ilegal milik Morana.
Morana sering mengutus Nichols untuk mewakili dirinya saat ada orang yang memesan dan membeli senjata-senjata ilegal milik Morana,bahkan Morana juga mengutus Nichols ke tempat kasino-kasino nya di tiap negara.
Morana membangun semua bisnisnya saat dia berusia 16 tahun, bahkan opa dan Oma tidak tahu akan hal ini. Mereka hanya tahu kalau Morana belum sembuh dari trauma nya,tapi sebenarnya Morana sudah agak membaik namun dia masih agak sedikit trauma.
"Kau tidak pernah turun tangan?" Tanya Sarah.
"Tergantung keadaannya,kalau penting maka aku akan turun tangan. Tapi sekarang aku harus fokus pada tujuan ku sebenarnya." Ucap Morana.
"Semoga tujuan mu tercapai,ooo iya aku baru sadar kalau kau pakai kalung perak bermata diamond biru. Di mana kau mendapatkan nya?" Ucap Sarah.
"Ada orang yang memberikannya kepada ku,tapi aku tidak tahu. Cocok tidak aku pakai nya?" Ucap Morana.
"Cocok sekali dengan mu." Ucap Sarah.
"Ooo iya Sarah bagaimana kita makan siang di restoran milik ku?" Ucap Morana.
"Boleh saja,aku penasaran dengan restoran mu itu." Ucap Sarah.
"Nichols lanjutkan pekerjaan ku yang sempat tertunda, berkasnya tidak banyak kok. Dan Cecilia kosongkan semua jadwal ku Karena aku harus makan siang bersama teman ku." Ucap Morana.
"Baik,nona Morana." Ucap Nichols dan Cecilia.
"Kalau begitu ayo kita pergi." Ucap Morana.
Morana,Sarah,dan Ratna meninggalkan tempat itu sedangkan Cecilia dan Nichols kembali ke tempat ruang kerja mereka.
†*****†
Di restoran Bluey...
Restoran Bluey adalah restoran yang didirikan oleh Morana sekitar 3 tahun yang lalu, restoran ini restoran berbintang lima. Tempat ini sangat luas, besar, gedungnya tingkat 17, memiliki banyak chef yang berbakat, memiliki banyak menu di tiap berbagai negara,dan sebagainya.
Di lantai 10 tempat di mana ibu-ibu arisan yang sedang mengadakan arisan, mereka sedang cabut undi. Siapa yang akan menang di arisan ini,mama Lauren mengambil sebuah kertas yang berisi nama orang yang menang di arisan.
"Yang menang di arisan ini adalah Lisa." Ucap mama Lauren.
"Yeay akhirnya aku menang." Ucap Lisa senang bahwa dirinya menang di arisan kali ini.
"Selamat ya Tante Lisa." Ucap Yenny.
'ck,kenapa bukan aku?' batin Yenny.
"Selamat ya Lisa." Ucap mama Lauren.
"Iya,kak Lauren." Ucap Lisa.
"Aku benar-benar tidak menyangka Lisa akan menang kali ini, karena biasanya kan Yenny." Ucap Naura.
"Tidak selamanya dia akan selalu menang, Naura. Karena roda kehidupan itu selalu berputar." Ucap Bella.
"Yang di katakan oleh Bella itu benar." Ucap mama Lauren.
"Lauren,kenapa kau tampak begitu berbeda?tidak biasanya kau seperti ini." Ucap mama Marianne.
"Aku selalu seperti ini, Marianne." Ucap mama Lauren sambil menyeruput jus jeruk manis nya.
"Sudah-sudah Marianne, mungkin Lauren sedang dalam mood tidak bagus." Ucap Talia.
Mama Marianne langsung diam mendengar perkataan Talia, sedangkan mama Lauren acuh tak acuh terhadap mama Marianne.
TBC...
Mama Lauren itu juga memiliki sifat yang sama seperti Morana, mereka berdua memiliki sifat yang misterius.
KAMU SEDANG MEMBACA
PEMBALASAN SANG ADIK
Fanfictionmelihat sang kakak perempuannya menjatuhkan diri dari atas gedung tempat dimana sang kakak akan menikah dengan tunangannya,namun sayangnya tunangan sang kakak menikah dengan sahabat nya sendiri karena perempuan itu hamil anaknya. sang adik syok mel...