Kini Morana bersama keluarganya di ballroom perusahaan Richard,gadis itu masih memikirkan dengan kejadian yang barusan terjadi.
"Kamu sedang memikirkan apa,sayang?" Tanya mama Lauren menatap kearah Morana.
"Aku hanya mengantuk saja,mama. " Ucap Morana.
"Kau tidak berbohong kan?" Tanya mama Lauren.
"Tidak kok,mama. Aku hanya mengantuk saja." Ucap Morana.
'aku harus cepat-cepat pergi dari sini.' batin Morana.
"Apakah kamu tidak mau menemui Leandro?tadi Leandro mencari mu." Ucap Mama Lauren.
"Benarkah?" Ucap Morana pura-pura terkejut.
"Apakah kamu ingin menemui nya,sayang?" Tanya papa James.
Morana menggeleng kepalanya karena dia tidak ingin bertemu dengan pria itu,dia benar-benar tertipu dengan Leandro.
"Lah kenapa sayang?" Tanya papa James.
"Aku akan memberitahu kepada kalian setelah kita pulang dari acara ini." Ucap Morana.
Terlihat Leandro bersama Kevan menghampiri keluarga Calderon, Morana langsung mengubah wajah datarnya.
"Papa sepertinya aku harus segera pulang,aku sudah mengantuk sekali." Ucap Morana.
"Aku ikut bersama kakak." Ucap Ramesh.
"Hati-hati." Ucap mama Lauren.
"Hm." Gumam Morana.
Morana dan Ramesh meninggalkan tempat itu, Morana datang ke perusahaan ini menggunakan mobil pribadi nya.
"Morana cantik kenapa cepat pulang?" Tanya Leandro menatap kepergian Morana.
Morana berhenti berjalan saat mendengar perkataan Leandro,gadis itu membalikkan badannya dan menatap kearah Leandro.
"Aku mengantuk makanya aku cepat pulang." Ucap Morana.
"Morana cantik tidak tidur siang?" Tanya Leandro.
'kau harus sabar Morana.' batin Morana.
"Tidak,hari ini aku sangat sibuk makanya aku tidak tidur siang." Ucap Morana.
"Kalau begitu hati-hati di jalan ya, Morana cantik." Ucap Leandro.
"Hm." Ucap Morana.
Morana membalikkan badannya dan menyusul adiknya, sedangkan Kevan mengepalkan tangannya karena kesal kepada Leandro. Sebab dirinya tidak bisa berbicara dengan Morana.
†*****†
Morana dan Ramesh sudah berada di parkiran mobil, mereka berdua langsung masuk ke dalam mobil milik Morana. Setelah itu mereka berdua meninggalkan tempat parkiran perusahaan milik keluarga Richard.
Selama dalam perjalanan menuju ke kediaman Calderon, Morana fokus mengemudi mobil sedangkan Ramesh menatap kearah luar jendela kaca mobil.
"Bagaimana dengan sekolah mu hari ini, Ramesh?" Tanya Morana.
"Seperti biasa,kak Morana. Tidak ada yang istimewa." Ucap Ramesh.
"Ramesh,ada alasan tersendiri kenapa kakak cepat pulang." Ucap Morana.
"Apa alasannya,kak Mora?" Tanya Ramesh langsung menatap kearah Morana yang fokus menyetir mobil.
"Leandro tidak mengidap autis." Ucap Morana.
"APA?!" Teriak Ramesh.
"Jangan berteriak seperti itu, Ramesh. Telinga kakak bisa tuli kalau kau berteriak di samping kakak." Ucap Morana menatap sekilas kearah Ramesh.
"Maaf,kak Morana. Aku hanya terkejut saja mendengar ucapan kakak." Ucap Ramesh.
"Kau jangan memberitahu kepada orang lain, rahasiakan hal ini. Bersumpahlah demi kakak mu ini, Ramesh." Ucap Morana.
"Aku bersumpah tidak akan memberitahu kepada orang lain,kak Morana." Ucap Ramesh dengan tegas.
"Baguslah kalau begitu dan rencana nya kakak juga akan memberitahu ini kepada papa dan mama." Ucap Morana.
"Kok kakak bisa tahu kalau kak Leandro itu tidak mengidap autis?" Tanya Ramesh penasaran.
"Kau tidak perlu tahu." Ucap Morana.
"Ck,kak Morana selalu seperti ini." Ucap Ramesh.
"Ramesh,belum saatnya kamu tahu tentang kakak. Usia mu baru 17 tahun." Ucap Morana.
"Tapi usia yang segitu sudah dewasa,kak Morana." Ucap Ramesh.
"Tunggu waktu yang tepat maka kau akan mengetahui kebenarannya." Ucap Morana.
Tidak lama kemudian mereka berdua tiba di kediaman keluarga Calderon, keduanya keluar dari mobil.
"Deon,tolong simpan mobil ku di garasi." Ucap Morana menatap kearah sang bodyguard.
"Baik,nona muda." Ucap Deon.
Morana dan Ramesh memasuki mansion Calderon, setelah itu mereka berdua masuk ke dalam lift untuk menuju ke kamar mereka.
†*****†
Di perusahaan Richard...
Yenny berbincang-bincang dengan mertua perempuannya yakni mama Marianne dan ibu kandungnya, mereka berbicara tampak begitu asyik.
"Besan, apakah di mansion mu si Yenny merepotkan mu?" Tanya mama Rena ibu kandung Yenny.
"Dia tidak merepotkan ku,besan. Bahkan dia adalah menantu yang sangat penurut dan baik,aku sangat bahagia bisa memiliki menantu seperti anakmu." Ucap mama Marianne.
"Coba saja kejadian itu tidak terjadi, mungkin kita tidak bisa menjadi besanan." Ucap mama Rena.
"Ssst...jangan terlalu keras, Rena. Jangan bahas tentang kejadian itu di tengah keramaian." Ucap mama Marianne.
"Maaf,aku lupa." Ucap mama Rena.
"Untungnya tidak ada orang yang mendengar pembicaraan kita." Ucap mama Marianne.
"Nancy itu tidak pantas bersanding dengan putra ku di Kevan, meskipun mereka berdua sudah berpacaran dan bertunangan. Tapi aku tidak menyukainya." Lanjutnya.
"Aku juga membenci gadis itu karena dia telah berani mengambil pria yang di sukai Yenny anakku." Ucap mama Rena.
"Dan untungnya aku hanya pura-pura bersahabat baik dengan Nancy." Ucap Yenny sambil tertawa kecil.
"Kau sangat hebat sekali berakting Yenny,mama sangat bangga sama kamu." Ucap mama Rena.
Tanpa mereka sadari bahwa mama Lauren mendengar pembicaraan mereka dari belakang,wanita cantik itu mengepalkan kedua tangannya setelah mendengar semua pembicaraan ketiga wanita tersebut.
'jadi kalian yang membuat anakku Nancy seperti ini?' batin mama Lauren.
'lihat saja nanti,aku akan membalas dendam atas kematian anakku Nancy. Kalian harus membayar semua perbuatan kalian.' lanjutnya.
Mama Lauren langsung meninggalkan tempat itu, tapi tanpa di sadari wanita cantik tersebut. Bahwa Leandro melihat mama Lauren mendengar pembicaraan Yenny,mama Rena,dan mama Marianne.
'ini sangat menarik sekali.' batin Leandro.
Tanpa mereka sadari bahwa besok mereka akan mendapatkan sebuah berita yang begitu besar karena ini ada campur tangan atas rencana kedua Morana untuk membalas dendam atas kematian kakak perempuannya yakni Nancy.
TBC...
Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.
KAMU SEDANG MEMBACA
PEMBALASAN SANG ADIK
Fanficmelihat sang kakak perempuannya menjatuhkan diri dari atas gedung tempat dimana sang kakak akan menikah dengan tunangannya,namun sayangnya tunangan sang kakak menikah dengan sahabat nya sendiri karena perempuan itu hamil anaknya. sang adik syok mel...