Di kamar milik Morana...
Morana berdiri di depan kaca jendela kamarnya sambil menikmati pemandangan malam hari,gadis itu belum tidur Karena dia masih memikirkan sifat Leandro yang sebenarnya.
"Ck,kenapa kau memikirkan sifat asli Leandro sih Morana?kau harus memikirkan balas dendam kepada keluarga Verques dan keluarga Richard. Sepertinya aku harus memulai rencana inti nya." Gumam Morana.
Morana mengambil ponselnya di atas kasurnya dan dia pun memencet nomor kontak Nichols.
"Halo Nichols." Ucap Morana.
"Ya,ada apa nona Morana?" Tanya Nichols di sebrang sana.
"Bocorkan semua keburukan keluarga Richard dan Verques ke depan publik." Ucap Morana.
"Baik,nona Morana." Ucap Nichols.
"Baguslah kalau begitu,semoga berhasil. Aku akan memberikan gaji mu sebanyak 500 miliar." Ucap Morana.
"Terima kasih banyak,nona Morana." Ucap Nichols
"Sama-sama." Ucap Morana.
Tut
Morana memutuskan telepon sepihak dengan Nichols,gadis itu menyeringai karena dia tidak sabar melihat hari besok.
"Bersenang-senanglah untuk malam ini karena hari kesenangan kalian hanya sampai di malam ini,dan besok adalah hari terburuk untuk kalian." Gumam Morana sambil tersenyum menyeringai.
"Sebaiknya aku harus segera tidur." Lanjutnya.
Morana menuju ke kasurnya,gadis itu tidak mengganti pakaiannya. Dia masih memakai dress hitamnya kecuali makeup nya sudah di hapus.
†*****†
Keesokan harinya...
*Di kabarkan Keluarga Verques dan keluarga Richard adalah dalang penyebab kematian Nancy Lousiana Calderon anak pertama dari keluarga Calderon*
*Nancy Lousiana Calderon bunuh diri karena tunangan nya berselingkuh dengan sahabat nya sendiri bahkan sahabat Nancy sudah hamil 2 bulan*
*Inilah beberapa alasan mengapa Nancy Lousiana Calderon bunuh diri*
Begitulah kira-kira berita yang panas di pagi hari ini,banyak orang yang tidak menyangka dengan berita.
Sekarang di kediaman keluarga Verques tampak begitu kacau akibat berita tentang kematian Nancy.
"Siapa yang telah berani membocorkan rahasia itu?" Ucap papa Angelo.
"Aku tidak tahu,papa." Ucap Kevan.
"Apa itu kamu, Leandro?" Tanya papa Angelo menatap kearah Leandro.
"Bukan aku,papa." Ucap Leandro sambil menggeleng kepalanya.
"Apakah kalian berdua yang membocorkan rahasia itu?" Ucap papa Angelo menatap kearah istri dan menantunya.
"Aku tidak mungkin membocorkan rahasia itu,papa." Ucap Yenny.
"Bukan aku, sayang." Ucap mama Marianne.
"Papa, apakah keluarga kita lainnya yang membocorkan rahasia itu?" Ucap Kevan.
"Paman dan bibi mu tidak mungkin membocorkan rahasia itu, Kevan." Ucap papa Angelo.
"Itu bisa jadi,papa." Ucap Yenny.
Tanpa mereka sadari bahwa dari tadi Leandro diam-diam smirk melihat Keluarganya seperti itu.
'sepertinya Morana yang melakukan semua ini?aku jadi semakin penasaran dengan gadis itu.' batin Leandro.
†*****†
D
i kediaman keluarga Calderon...
Papa James,mama Lauren, Ramesh,dan Morana menonton berita yang begitu panas di pagi hari. Dan untungnya hari ini adalah hari akhir pekan atau hari Sabtu, karena sekolah Ramesh libur hari Sabtu dan Minggu.
Papa James tidak pergi ke perusahaan karena dia ingin meluangkan waktu bersama keluarganya di mansion.
"Mereka benar-benar bajingan, suamiku. Aku ingin membawa kasus kematian anak kita ke pengadilan,aku ingin meminta keadilan." Ucap mama Lauren.
"Kau tenang saja, istri ku. Aku akan mengurus nya. Aku yakin mereka akan di penjara." Ucap papa James sambil memeluk mama Lauren.
"Aku benar-benar tidak menyangka kalau mendiang kak Nancy bunuh diri karena hal ini." Ucap Ramesh.
"Mereka benar-benar tidak punya hati,aku tidak menyangka kalau sahabat mendiang kak Nancy tega berselingkuh dengan Kevan." Ucap Morana.
"Apa salah Nancy sama mereka? padahal Nancy itu orangnya sangat baik." Ucap mama Lauren.
"Mama tenang saja, mereka pasti akan mendapatkan sebuah karma." Ucap Morana langsung beranjak dari tempat duduknya.
"Kakak mau kemana?" Tanya Ramesh menatap kearah Morana.
"Kau tidak perlu tahu." Ucap Morana.
Morana meninggalkan tempat itu sedangkan papa James,mama Lauren,dan Ramesh menatap kearah kepergian Morana.
"Pasti kak Morana sedih mendengar berita ini." Ucap Ramesh.
"Dia tentu sedih, Ramesh. Karena mendiang kak Nancy mu sangat menyayangi Morana, meskipun mereka berdua tidak pernah akur karena mendiang kak Nancy mu suka mengusili kakak mu Morana. Tapi mereka berdua saling menyayangi satu sama lain." Ucap mama Lauren.
†*****†
Di kediaman keluarga Richard...
Keluarga Richard juga sama kacaunya seperti Keluarga Verques, mereka tidak menyangka bahwa rahasia Nancy yang bunuh diri terbongkar ke depan publik.
"Papa,kita harus bagaimana?" Ucap Reyhan kakak kandung Yenny sekaligus anak pertama Keluarga Richard.
"Kita harus menyewa seorang pengacara yang terkenal, karena papa yakin keluarga Calderon akan menuntut kasus ini ke pengadilan." Ucap papa Nathan.
"Itu harus, suami ku. Apalagi aku tidak mau di penjara." Ucap mama Rena.
"Kalian tenang saja,kita tidak akan masuk penjara." Ucap papa Nathan.
"Celyn,kenapa kamu sedari tadi hanya diam saja?" Tanya mama Rena menatap kearah menantunya.
"Aku hanya terkejut saja dengan berita ini,mama." Ucap Celyn istrinya Reyhan.
Celyn bersyukur karena ada orang yang berani membocorkan semua kebusukan keluarga Richard dan Verques, karena mereka pantas mendapatkan nya. Meskipun Celyn tidak mengenal mendiang Nancy, karena waktu itu dia masih sekolah.
Sebenarnya Celyn ini adalah mata-mata yang di kirim oleh Morana untuk memantau semua gerak-gerik keluarga Richard, Celyn menikah dengan Reyhan sekitar 3 tahun yang lalu dan mereka di karuniai seorang balita perempuan. Keluarga Richard bahkan tidak menyadari bahwa Celyn adalah seorang mata-mata.
'aku yakin pasti nona Morana yang melakukan semua ini,maka bersiap-siaplah kalian masuk ke penjara.' batin Celyn.
'maafkan aku suamiku karena aku tidak
TBC...
Nyambung atau alurnya agak cepat?
Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.
KAMU SEDANG MEMBACA
PEMBALASAN SANG ADIK
Fanfictionmelihat sang kakak perempuannya menjatuhkan diri dari atas gedung tempat dimana sang kakak akan menikah dengan tunangannya,namun sayangnya tunangan sang kakak menikah dengan sahabat nya sendiri karena perempuan itu hamil anaknya. sang adik syok mel...