9

30K 1.9K 16
                                    

Di M.V Company...

Morana kini memasuki perusahaan yang besar itu,semua karyawan di sana penasaran siapa sebenarnya gadis yang berani memasuki perusahaan yang terkenal ini.

Karena semua karyawan yang bekerja di sana tidak pernah melihat pemimpin M.V company, mereka hanya pernah melihat Nichols dan sekretaris pribadi perusahaan ini. Mereka hanya tahu bahwa pemimpin perusahaan besar ini di pimpin oleh gadis muda.

"Siapa kau?" Tanya gadis cantik yang bekerja sebagai resepsionis.

"Berani sekali kau berbicara seperti itu kepada atasan mu,nona Carmelita." Ucap Morana sambil menatap kearah papan nama resepsionis itu.

"Ahahaha...mana mungkin kau pemilik perusahaan ini?" Ucap Carmelita sambil tersenyum mengejek melihat Morana.

"Ternyata kau sombong juga bekerja sebagai resepsionis di perusahaan ini." Ucap Morana.

'sepertinya mereka salah memilih resepsionis yang sesuai dengan kriteria ku.' batin Morana sambil menatap kearah Carmelita.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Ucap Carmelita.

"Berhenti,nona Carmelita." Ucap Nichols datar sambil berjalan menghampiri Morana.

"Jaga bicaramu terhadap,nona muda Morana. Dia adalah pemilik perusahaan ini." Lanjutnya.

Carmelita terkejut mendengar perkataan Nichols sedangkan Morana memutar bola mata malasnya melihat Carmelita, bahkan semua karyawan yang berada di sana terkejut mendengar perkataan Nichols.

"Sudah berapa lama dia menjadi resepsionis di sini, Nichols?" Ucap Morana.

"Sudah 2 tahun,nona muda. Tapi sayangnya kinerjanya sangat buruk,dia hanya terus berdandan." Ucap Nichols.

"Nona Carmelita,kau di pecat dari perusahaan ini. Kau di blacklist, sehingga kau tidak di terima di setiap perusahaan." Ucap Morana.

"Nichols,suruh para security untuk membawa nona Carmelita keluar dari tempat ini." Lanjutnya.

"Nona Morana, tolong jangan pecat saya." Ucap Carmelita sambil menangis.

"Nichols,cepat usir dia dari sini." Ucap Morana.

  Morana meninggalkan tempat itu tanpa mempedulikan teriakkan histeris Carmelita, sedangkan Nichols menyuruh para security untuk membawa Carmelita keluar dari perusahaan milik Morana.

Semua karyawan di sana hanya menatap kasihan melihat Carmelita di pecat dan di usir dari perusahaan milik Morana, sedangkan Nichols sendiri hanya menatap datar melihat Carmelita di bawa pergi dari tempat ini.

"Dengan begini,wanita jalang itu bisa pergi menjauh dari ku." Gumam Nichols.

Saat Nichols pertama kali datang ke M.V company untuk menangani sementara perusahaan milik Morana, Carmelita terang-terangan menggoda dirinya. Untungnya Nichols tidak terpengaruh dengan godaan Carmelita, karena dia sudah memiliki seorang kekasih sekaligus tunangan yang tidak lain adalah Catrine.

Setelah Carmelita tidak terlihat lagi,pria itu langsung meninggalkan tempat tersebut karena dia harus segera menemui Morana.

†*****†

Di ruang direktur...

Morana sudah tiba di ruang kerja miliknya,gadis itu duduk di kursi kerjanya sambil menatap kearah pigura foto dirinya bersama mendiang kakak perempuannya yakni Nancy.

"Andai saja kakak tidak bunuh diri, pasti sekarang kakak akan menjahili ku. Kenapa kakak begitu bodoh mencintai pria itu?dia itu tidak pantas menjadi pasangan hidup kakak, bahkan sekarang dia menyukai diri ku. Cih, dasar laki-laki brengsek." Gumam Morana.

Cklek

Terlihat Nichols masuk ke dalam ruang kerja milik Morana, sedangkan Morana sendiri menatap sekilas melihat Nichols.

"Apakah wanita jalang itu sudah di bawa pergi dari tempat ini?" Ucap Morana.

"Sudah,nona muda." Ucap Nichols.

"Apakah kau sudah membereskan orang-orang yang korupsi itu?" Tanya Morana.

"Sudah,nona muda." Ucap Nichols.

"Panggil Cecilia ke sini,ada yang ingin aku bicarakan dengan nya." Ucap Morana.

"Baik,nona muda." Ucap Nichols.

Nichols memanggil Cecilia Fransia Renandra sang sekretaris pribadi perusahaan milik Morana,tidak lama kemudian terlihat Nichols dan Cecilia memasuki ruang milik Morana.

"Selamat pagi,nona muda." Ucap Cecilia.


"Hm." Gumam Morana.

"Apa yang ingin nona muda bicarakan dengan saya?" Tanya Cecilia.

"Cari resepsionis yang berkompeten, jujur,dan cekatan. Aku sudah memecat Carmelita,wanita jalang itu sangat tidak berguna." Ucap Morana.

"Baik,nona muda." Ucap Cecilia.

"Sekarang pergilah." Ucap Morana.

  Cecilia meninggalkan tempat itu karena dia harus mencari resepsionis yang sesuai dengan kriteria Morana.

"Nona muda." Ucap Nichols.

"Jangan panggil aku dengan panggilan nona muda,aku tidak terlalu suka di panggil nona muda." Ucap Morana.

Morana tidak terlalu suka di panggil dengan panggilan nona muda, karena dia sangat begitu risih mendengarnya. Tapi orang-orang yang bekerja di perusahaan nya selalu memanggil nya dengan panggilan nona muda.

"Baik,nona Morana." Ucap Nichols.

"Itu lebih baik,ooo iya Nichols tolong katakan kepada Cecilia untuk membuka lowongan kerja di bagian keuangan. Aku tadi lupa mengatakan kepada nya." Ucap Morana.

"Baik,nona Morana." Ucap Nichols.

Nichols keluar dari ruang kerja milik Morana dan langsung menuju ke ruang kerja sekretaris perusahaan, sedangkan Morana beranjak dari tempat duduknya dan menuju kearah tak buku.

Morana menarik buku dan setelah itu terbukalah sebuah bar mini di sana,dia mengambil gelas wine dan botol bir yang berisi anggur merah yang berusia 50 tahun.

Morana menuangkan anggur merah yang berusia 50 tahun ke dalam gelas wine, setelah itu dia meletakkan kembali botol tersebut di bar mini. Selesai meletakkan botol bir yang berisi anggur merah,dia menutup kembali bar mini dan kembali semula menjadi rak buku.

Tiba-tiba ponsel Morana berdering karena ada sebuah notifikasi yang masuk,gadis itu langsung membuka ponselnya. Dia terkejut melihat data pribadi dirinya yang begitu penting,di retas oleh orang yang tidak di kenal.

Brak

Morana menggebrak meja kerja milik nya, karena data pribadinya berhasil di retas. Padahal data pribadi nya itu memiliki kode yang begitu sulit.

"Siapa yang telah berani meretas data pribadi ku?" Gumam Morana.

"Ck, sepertinya aku harus mengubah kode keamanan data pribadi ku lagi. Dan untungnya data pribadi ku yang di retas hanya data pribadi ku yang palsu." Lanjutnya sambil tersenyum menyeringai.

"Mari kita lihat kedepannya nanti,siapa yang telah berani meretas data pribadi seorang Morana Vellyncia Calderon."

TBC...

Ternyata Leandro dan Morana sama-sama memiliki data pribadi yang palsu.

2 orang yang memiliki latar belakang yang berbeda,tapi memiliki sifat yang sama.

Akankah Morana tahu siapa sebenarnya Leandro?



PEMBALASAN SANG ADIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang