5

3.2K 253 0
                                    

Keheningan kamar 2x2,5 meter itu terasa mencekam. Haechan menunggu ayahnya membuka suara setelah mengatakan akan menjelaskan apa yang di maksud orang yang masih duduk ruang tamu mereka yang sempit

"Ayah bisa bicara sekarang aku akan mendengarkan" kata haechan memecah keheningan diantara mereka.

Sedangkan johnny  sendiri masih merangkai berusaha merangkai kata kata, agar penjelasannya mudah dimengerti.

"Ketika ayah mengatakan yang sebenarnya kau mungkin akan marah pada ayah, Ayah tau kau selalu iri melihat keluarga renjun yang lengkap. Kenyataan jika ayah menjauhkanmu dari keluarga yang harusnya kau miliki adalah keegoisan ayah sendiri"

"Tapi fakta jika ayah juga meninggalkan keluarga milik ayah dan membawaku ,membuktikan jika mungkin aku adalah alasan ayah meninggalkan keluarga ayah juga" potong haechan pada penuturan sang ayah. Dari pembicaraan yang ia dengar antara ayahnya dan orang diluar sana.  Haechan menyimpulkan jika dia mungkin alasan sang ayah meninggalkan orang tuanya sendiri.

"Bukan bukan seperti yang kau pikirkan. Semua yang terjadi dimasa lalu adalah keegoisan ayah" kata johnny menyanggah pernyataan sang anak.

"Jadi kepergian kita yang mendadak adalah untuk menghindari orang-orang diluar sana?" tanya haechan.

Johnny mengangguk singkat.
Lalu berkata. Jika keluarganya sangat rumit, ada banyak hal dimasa lalu yang akan menyakiti haechan jika mereka kembali ke keluarga johnny.

"Kau mungkin akan terluka berkali kali" kata johnny pelan.

"Apa kedua orang tua ayah masih hidup?" Pertanyaan  haechan membuat johnny mengangkat kepala dan menatap sang anak dengan terkejut.

"Ya" Kata johnny pelan.

"Apa ayah tidak pernah sekali saja merindukan mereka?, karena aku akan sangat merindukan ayah ketika ayah harus pergi dinas diluar kota"

Johnny merindukan mereka, tidak ada yang tau seberapa keras dia menahan diri saat bertemu dengan sang ayah di hotel jeil 1 bulan lalu. Dan johnny tanpa sadar terisak pelan.

Haecan meringsek masuk kepelukan ayahnya dan menepuk pundaknya.

"Ayah sudah bekerja keras, ayah adalah ayah yang hebat" katanya

"Ayah sangat cengeng, kau bahkan jauh lebih dewasa daripada ayah" Kata johnny setelah mengurai pelukan mereka.

" tidak ayah tidak cengeng, aku mungkin terlihat dewasa karena aku belum pernah merasakan berpisah lama dengan ayah"  kata haechan

"Ayo temui mereka sebentar, lalu kita bisa pergi lagi jika ayah mau" Putus haechan

"Kau tidak ingin bertanya kenapa  paman diluar memanggilmu donghyuck?" Tanya johnny melihat dari betapa santainya sang anak menghadapi situasi ini.

"Ayah jangan marah tapi" kata haechan pada johnny takut jika sang ayah mungkin marah pada apa yang akan dia katakan.

"Coba katakan" pinta johnny

"Aku memeriksa berkas pribadi kita. Aku menemukan ayah baru mengajukan pembuatan akta kelahiran ku saat aku bersia 2 tahun. Dan aku juga tau jika ayah memalsukan dokumen pendidikan ayah. Dan aku juga tau jika ayah menyimpan gambar ayah dan mantan atau kekasih pria ayah" haechan buru buru mengeleng sambil membuat gestur dengan tangan "Tapi percayalah aku tidak menganggap ayah aneh karena berkencan dengan pria, renjun juga punya kekasih pria dari kelas lain, dan banyak teman tamanku yang berkencan dengan sesama jenis. Bahkan ada cukup banyak temanku yang memiliki ayah dan papa. Aku baik baik saja" Sambung haechan menjelasakan. Dunia sudah berkembang cukup jauh, mungkin di jaman ayahnya dulu itu sulit, paling tidak itulah yang dikatakan temanya yang memiliki orang tua sesama jenis. Tapi sekarang semua sudah baik baik saja.

Johnny terkejut karena haechan sudah tau lebih banyak dari yang ia kira. Dan mengerti lebih dari yang seharusnya.

"Jadi nama ayah yang sebenarnya johnny?" tanya haechan mengalihkan pembicaraan mereka takut jika sang ayah mengorek informasi lebih jauh dan dia menemukan jika haechan sudah mengintip vido mesum sang ayah dan kekasih masa lalunya.

"Ya johnny suh" gumam johnny Menyebut dirinya dengan nama itu lagi seperti kembali kemasa lalu. Dimana dia masih seorang johnny seo.

"Ayo kita temui "ayah dan ibu" ayah" kata haechan berkata seolah olah ayah johnny bukanlah kakeknya.

"Mereka kemungkinan besar adalah kakek nenek mu" kata johnny.

"Mari kita lihat apa mereka akan seperti nenek im, jika mereka sama cerewetnya dengan nenek im aku akan sangat kecewa" kata haechan ceria.

Kau akan sering kecewa setelah bertemu mereka. Batin johnny.

Chen berdiri begitu melihat ayah dan anak itu keluar dari balik pintu dimana mereka menghilang tadi.

"baiklah Mr. Ayo kita berangkat sekarang" Chen mengerutkan alisnya begitu hal yang pertama dia dengar adalah ajakan berangkat dari cucu majikanya yang sudah lama hilang.

"Pergi kemana maksudmu?, dengan pakaian seperti itu?" tanya chen menilai penampilan haechan dari atas kebawah.

Haechan menatap penampilanya ikut menilai penampilanya, tidak ada yang salah dari penampilanya kaos polos dengan sweter abu dan celana abu longgar.

" Menilai penampilan orang adalah tindakan yang tidak sopan" kata haechan yang ditujukan pada mr. chen.

" Bisa aku bicara dulu dengan dad?" tanya johnny mematahkan aksi saling pandang sang anak dan bawahan ayahnya.

Chen merogoh kantong dalam jasnya tanpa mengalihkan pandangan dari donghyuck dan berbalik sambil tersenyum miring.

Johnny menerima ponsel chen yang disodorkan padanya, melihat jika panggilan sudah terhubung dengan sang ayah.

Dia harus memastikan jika apapun yang terjadi tidak akan ada yang merebut dan menghalangi kenagaian hechannya, Anak itu akan bahagia apapun keadanya. Dan sang ayah harus berjanji untuk itu , johnny akan melakukan apapun untuk haechan.

"Dengar donghyuk" Kata chen pelan. Menatap anak remaja di depanya ini.

"Kau mungkin melihatku menilai penampilanmu, tapi percayalah bukan itu maksudku, aku hanya takut kau merasa tidak nyaman selama diperjalanan"

"Aku akan tetap nyaman diperjalan" kata haechan membantah opini pria dewasa didepanya.

Mereka saling menatap untuk beberapa saat dan menemukan kekeras kepalaan yang kentara dari sorot mata anak itu. Walaupun dia merasa tidak nyaman, chen yakin anak ini akan menahanya demi memenangkan pertandingan yang sebenarnya tidak ada diantara mereka ini, Chen mendapatkan kesimpulan itu setelah penyelidikan singkatnya di sekolah donghyuck ,anak itu praktis baru berusia 18 tahun jika dihitung usia internasional tapi sudah lulus SHS, dia 2 kali lompat kelas. Dan memutuskan untuk tidak lompat kelas lagi karen ingin ikut berbagai olimpiade dan club musik. Bukankah sudah jelas anak seperti apa yang ada didepanya ini.

"Jadi kau akan tetap mengenakan itu?" tanya chen putua asa.

"Aku akan mengunakan ini" kata haechan final.

Seorang pria meletakkan 2 buah pasport di atas meja dengan pelan.
"Terserah kau saja" chen menyerah mengadapi anak ini.

"Aku dan ayah sudah memiliki pasport." kata haechan setelah melihat 2 pasport  atas nama seo donghyuck Dan johnny seo.

" pasport itu di buat dengan data palsu, atau akan menjadi masalah nanti" jelas chen

HAECHAN LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang