14

2.2K 199 0
                                    

Deru halus mobil yang di kemudikan yuta adalah satu satunya suara yang terdengar sejak mark dan haechan duduk berdampingan di kursi belakang mobil yang sedang bergerak menjauh.

Kun yang duduk di kursi penumpang disamping yuta, yang mendapat tugas mengemudikan mobil , jelas tidak akan mengatakan apapun atau mengobrol dengan salah satu diantara mereka untuk memecahkan keheningan diantara mereka semua.

Sentara donghyuck yang duduk di sisi kanan kursi penumpang bersama mark di sebelahnya,  hanya terus menatap keluar jendela.  Dan sesekali mengetik pesan di ponselnya, dan kembali memandang kejalan diluar san.

Dilihat dari jarak sedekat ini mark bisa  melihat dengan jelas kumpulan mole di wajah sebelah kiri donghyuk turun keleher, mark tersenyum tipis ketika menyadari tahi lalat donghyuck membentuk rasi bintang Ursa Major, mark pernah mengamati bintang itu sebagai tugas atronominya ketika dia SHS. Jadi rasi bintang itu cukup familiar di ingatan mark.

Dan menemukan donghyuck memiliki rasi bintang itu di wajah dan lehernya membuat mark terasa tergelitik entah kenapa.

Mark masih memasang senyum kecil ketika yuta berdehem, membuat mark melirik yuta dan menemukan pria itu melirik kearah kun. Mark mengerti tanpa ada yang mengatakan, pria disamping yuta  pasti mengawasinya sejak tadi. Karena terus memandangi sang majikan.

Mengabaikan 2 orang di kursi depan mark memilih untuk memusatkan perhatianya pada remaja di sampingnya.

"Aku jelas mendengarmu menyanyi semalam, jadi aku simpulkan kau bisa bicara" kata mark sambil terkekeh.

" Kau bicara padaku? Maaf aku tidak bisa berbahasa inggris" kata haechan dengan bahasa korea.

Kun mengernyit mendengar perkataan donghyuck, kun jelas mendengar donghyuck berbicara denagan bahasa ingris yang cukup bagus pada maid di rumah.  Diambah Kun sudah melihat rangkuman data tentang donghyuck, disana disebutkan donghyuck bisa berbicara 4 bahasa , Korea, inggris, china dan jepang. Jadi kenapa haechan mengatakan tidak mengerti apa yang dikatakan putra keluarga lee ini.

Mark menyeringai sambil mengangguk berfikir ini sangat lucu, dari pengamatan mark selama pesta semalam dan saat mereka makan bersma orang tua mereka tadi, anak ini jelas mengerti apa yang di di bicarakan  para orang tua, dilihat dari alisanya yang kadang mengernyit mendengar pembicaraan  mereka, tapi mengaku tidak mengerti apa yang dia katakan. Baiklah donghyuck jelas ingin bermain dengannya, tidak masalah kan, jika mark ikut bermain.

" Aku sudah lama tidak bicara bahas korea, Tapi aku percaya diri dengan kemampuanku" kata mark mengunakan bahasa korea yang fasih.

Haechan mengatupkan bibirnya jengkel. Jangan kira haechan tidak tau jika orang ini terus memperhatikanya selama pesta semalam dan saat makan siang tadi.

"Jadi Seo Donghyuck. Mari kita mulai obrolan kita dengan kekaguman ku melihat penampilan mu semalam" Kata mark, sambil menatap lurus kearah sang lawan bicara yang masih beeusaha mengabaikanya.

Donghyuck membiarkan perkataan mark mengantung hingga mobil berhenti. Mungkin mereka sudah tiba di tempat yang mereka tuju haechan tidak tau. Haechan tidak tau, tapi dia cukup tenang walaupun pergi bersama orang asing setidaknya masih ada kun yang setidaknya sudah dia kenal 3 minggu terahir.

Yuta dengan cepat turun dari mobil dan membuka pintu untuk donghyuck, yang membuat donghyuck menoleh kearah mark sambil mengerutkan alisnya. Yang dibalas mark dengan kedikan bahu dan senyum miring.

Qian Kun tidak punya pilihan selain membuka pintu untuk mark. Karena yuta sudah melakukan tugasnya.

Mark dan  dan haechan berjalan dalam diam menysuri jalanan berumput Dromiskin Monastic Site. Mark metap lurus kedapan sesekali melirik pada Donghyuck yang terlihat mengedarkan pandangan pada pemandangan sekitar yang dipenuhi batu nisan.

" Kau membawaku ke kuburan?" tanya haechan merasa dia sedang di kerjai, karena justru dibawa me kuburan.

" jika kau ingin berziarah kau bisa membiarkan aku dan kun hyung pulang, dan kau bisa menyelesaikan apapun itu urusanmu" Lanjut haechan jengkel. Seharusnya sejak awal mark tidak meng "iya" kan perintah orang tuanya,  jika tau akan berakhir begini ia akan membantah ayahnya dengan cara apapun ,walaupun itu berarti dia harus berguling di lantai seperti saat  saat masih junior school.

" Aku tidak akan berziarah, seingatku aku tidak punya leluhur yang dikubur disini" Kata mark sambil bercanda.

" Ini gereja Dromiskin.  Tempat ini sudah ada  mungkin sejak nenek moyang lita  masih berupa zigot" Lanjut mark bercanda.

" Aku tidak ingin tau, aku benci kuburan" Kata donghyuk.

" lihat menara itu" tunjuk mark pada donghyuk " Disanalah lonceng di gantung, dahulu kala"  jelas mark.

Haechan diam tapi tetap menaggapi perkataan mark dengan mendongak guna melihat menara tersebut.

"Tempat ini  melalui banyak hal, berganti kepengurusan, ditinggal mati pemiliknya, dibakar, mengalami penjarahan beberapa kali diabad ke-10.
Setiap fragmen disini memiliki cerita mereka sendiri. Bahkan diding dinding itu memiliki sejarah yang terukir , Beberapa fragmen memiliki gambar yang menyedihkan, setiap nisan memiliki doa, pengharapan, dan penantian. Aku merasakan kesedihan setiap kali berkunjung kesini.

"Kenapa?" Tanya haechan tanpa sadar

" Apa kau percaya jika apapun itu, Entah benda atau tenpat bisa merasakan apa yang terjadi. Misalnya tempat ini. Dulu tempat ini digunakan untuk berdoa penyaliban,  dan orang orang pasti datang untuk berziarah,dan berdoa. Tapi setelah sekian tahun berlalu, sekarang tempat ini hanya menjadi tempat wisata, orang orang datang hanya untuk melihat dan bahkan tidak perduli dengan sejarahnya. Atau sebagian sepertimu. Menganggap tempat ini menyeramkan"  Kata mark panjang lebar.

" Apa kau selalu sesentimental ini?" Tanya haechan setelah mendengar cerita mark.

Mark terkekeh mendengar pertanyaan haechan.
" Tidak. Biasanya aku adalah orang yang rasional"

" Tidak terlihat seperti orang yang tadi berbicara dengan penuh lerasaan" kata haecan mengejek.

Mark terkekeh sebagai tanggapan, merasakan atmosfir diantara mereka perlahan mencair.
"Mau coba masuk dan berdoa?" tawar mark.

Haechan mengernyit mendengar tawaran mark Danberkata "Ku fikir kau sepertinya kerasukan hantu salah satu orang yang dikubur disini"

" Mungkin" kata mark terkekeh.

" Ayo kalau begitu , Tidak ada salahnya mendengar bisikan hantu sesekali" Kata haechan menyetujui ajakn mark.

Yuta dan kun menatap kedatangan majikan mereka, dan sama sama menyadari jika atmosfir diantara keduanya jelas telah berubah, dari saat mereka masuk tadi. Mark melarang mereka berdua ikut dan menyuruh mereka menunggu di mobil.

"Mau mampir ke tempat ice cream yang enak, aku tau beberapa tempat yang menyediakan ice cream yang unik khas tempat ini" tawar mark ketika mereka sudah duduk di dalam mobil.

"Boleh juga" Kata haechan santai sambil melihat layar ponselnya.

Mark mengangguk kearah yuta, Dan yuta lansung menginjak pedal gas meninggalkan pelataran parkir  Dromiskin Monastic  Site. Menuju tempat selanjutnya.

HAECHAN LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang