21

1.7K 162 8
                                    

Mark sedang bersandar di dinding samping lift sambil menunduk, ketika melihat sepasang kaki terbalut sneakers berwarna putih dihadapanya.

Tanpa mengatakan apa apa mark menekan tombol lift dan membiarkan donghyuck masuk lebih dulu sebelum dirinya menyusul.

Haechan mengedarkan pandangan kesegala arah ketika mereka menginjakkan kaki di roftoop yang ternyata di fungsikan sebagai bar&lounge. Suasananya cukup santai. Dan sejauh yang haechan lihat hanya ada beberapa orang disan.

Mark yang sudah melangkah lebih dulu menarik kursi di meja paling dekat dengan pembatas kaca setinggi pingang , merek bisa melihat pemandangan dibawah sana dengan jelas dari meja itu.

Mark Memberi intruksi dengan kepalnya, meminta haechan duduk di kursi yang telah ia tarik

" Aku bukan anak kecil yang harus dibantu ketika duduk" Haechan mengatakan itu tetapi tetap duduk di kursi yang mark siapkan mark.

" Its ok. Aku hanya berusaha membuatmu terbisa" Gumam mark.
" Pernah minum, minuman beralkohol?"

" Kau pikir aku hidup di jaman batu?"
Mark hanya terkekeh mendengar sarkasme dari pemuda dihadapanya.

Mark menjentikan jarinya dan seorang Pelayan lansung datang membawa sebotol wine kehadapan mereka.

" Biar aku sendiri" Mark menghentikan pelayan yang akan menuangkan wine kegelas merek. Mark sudah cukup sabar melihat pelayan itu, yang membutuhkan waktu untuk membuka tutup wine ditangannya, Jadi akan lebih baik jika mark bisa mengusir pelayan itu dari meja mereka lebih cepat.

"Tolong beri aku ice cream, terimakasih?" kata haechan pada sang lelayan sebelun pria itu pergi dari meja mereka.

Mark mengangguk kearah sang pelayan, saat pria itu menatap kearahnya.

" Kau mungkin akan merusak rasa wine ini karena memakan ice cream lebih dulu donghyuck -ssi
" Kata mark setelah menungkan wine untuk mereka berdua.

" Aku tidak datang untuk menikmati wine bersama mu" balas haechan sambil mengoyang gelas winenya sebentar lalu minum sedikit wine di gelasnya. Membirkan lidahnya terbiasa dengan rasa wine di di tanganya.

Mark menunggu reaksi Haechan dan melihat haechan sepertinya tidak keberatan dengan rasa wine yang ia pilih
"Henri Jayer Cros Parantoux. Ini adalah salah satu wine tertua, bukankah rasanya unik Donghyuck -ssi?"

Pertanyaan mark mengantung begitu saja tanpa mendapat jawaban, saat seorang pelayan datang dan meletakkan semangkok ice cream dan 2 piring Chocolate Cake untuk teman wine mereka. Mark tidak suka makanan manis. Tapi donghyuck mungkin suka di lihat dari cara donghyuck melihat 2 kali pada Cake itu.

" Haechan panggil aku seperti itu. Rasanya sangat asing selalu di panggil dengan nama yang baru kau tau milinya sementara kau sudah dipanggil dengan nama berbeda sejak kecil"

Haechan meneguk wine nya sekali lagi dan menandaskan gelasnya sebelum agak membanting gelasnya diatas meja.

" Kau bisa sedikit santai" Kata mark sambil mengisi kembali gelas haechan.

"Apa sebenarnya yang coba kau lakukan"

Mark mendengar nada fruatasi dari nada suara haechan. Saat ia mengutarakan pertanyaan pada mark.

" Kau benar benar tidak mengerti atau hanya berpura pura tidak mengerti?"

" Kau tau dengan jelas kau tidak akan mendapatkan apapun dariku. Aku tidak tau apapun tentang bisnis ayah dan kakeku dan aku tidak berniat untuk ikut campur, kalaupun aku akhirnya harus ikut campur, aku jelas tidak akan membiarkanmu mengambil keuntungan dariku" Kejengkelan haechan terdengar jelas dari nada dan kata katanya. Sejak pesta amal kemarin mark hampir setiap detik mencoba menganggunya. Dia juga sempat mencuri dengar pembicaraan antara ayah dan kakeknya jika pihak Hollywings tiba tiba saja ingin bertamu sambil membicarakan bisnis di rumah mereka. Dan haechan tau dari pembicaraan mereka juga jika putra keluarga Lee memata matai mereka.

HAECHAN LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang