17

1.8K 176 6
                                    

Haechan terbangun 5 jam setelah dia jatuh tertidur selama penerbangan mereka kembali ke Chicago. 

Mark bahkan kagum akan bakat yang dimiliki donghyuck, Anak itu bisa tidur dipesawat  begitu lama tanpa terbangun sama sekali. Sampai mark melihat Donghyuck bergerak perlahan dan mulai menggaruk kepalanya menyebabkan rambutnya yang sudah berantakan bertambah seperti sarang burung.

Ketika haechan terbangun sepenuhnya, ia agak terkejut menemukan mark duduk di sampingnya, dan bukanya kun yang ada disana.

" Apa yang hyung lakukan disini?" tanya haechan agak linglung.

Mark terkekeh dan membenarkan sebelah kerah kaos donghyuck yang agak melorot dan memperlihatkan kulit bahunya yang agak tan.

" Kun perlu membicarakan beberapa hal dengan yuta, jadi aku menyerahkan tempatku untuknya" Kata mark.

Hechan tau mark pasti berbohong, untuk apa kun berbicara dengan yuta, dia tidak bekerja untuk keluarga mark. Dan lagi mark adalah bos yuta jadi kenapa seorang atasan harus menyerahkan tempat duduknya demi bawahanya yang memiliki urusan.

" Hal penting apa yang membuatnya harus meningalkanku sendirian? , ayah menitipkanku pada kun hyung dan sekarang dia meninggalkanku?. Itu jelas tidak mungkin dia melakukan itu, jika bukan karena terpaksa" Kata haechan yakin, kun tidak akan meninggalkanya sendirian dengan orang asing. Haechan jelas tidak percaya pada alasan yang diberikan mark. 

" Ok. kau menang" kata mark mengalah.

"Kun jelas tidak akan melakukan itu, dia tidak akan membiarkan orang asing duduk di sampingmu. Tapi ini aku, tidak akan ada orang yang berani melakukan hal buruk pada mu jika aku adalah orang yang ada disampingmu" lanjut mark.

" Aku percaya itu, jelas tidak ada orang yang akan melakukan hal buruk padaku saat bersama mu, mereka akan berfikir 2 kali jika ingin melakukan hal buruk padaku saat ada seorang pria membawa senjata api disampingku". Perkataan donghyuck  agak mengejutkan mark, karena donghyuck cukup teliti sampai bisa tau ia membawa senjata api di pingang belakangnya.

Mark terbiasa membawa  pistol berjenis Glock Mayer 22 bersamanya kemanapun ia pergi sejak ia bisa mengunakannya dengan baik. mark sudah tertarik pada segala jenis senjata api sejak dia berusia 12 tahun, Sang kakek dari pihak ibu, yang merupakan seorang jendral militer, melihat jika mark menunjukan ketertarikanya pada senjata api, Dan Memutuskan untuk melatih sang cucu secara lansung di waktu senggangnya, hingga bertahun tahun kemuadian mark mampu mengunakan senjata api jenis apapun, kemampuanya bahkan bisa disandingkan dengan sniper dari  tentara aktif kemiliteran.  Berkat latihan selama bertahun tahun, sekarang ia terbisa membawa senjata api kemanapun ia pergi dengan percaya diri.

"Orang yang berpotensi besar melukaiku disini adalah dirimu, dan kau mengatakan jika aku aman bersama mu, Jangan bercanda"  Lanjut donghyuck melihat mark masih agak terkejut mendengar jika ia tau mark membawa senjata api bersamanya.

"Well...." Kata mark pulih dari keterkejutanya dan digantikan dengan kekehan setelah mendengar apa yang donghyuck katakan. 

"Dari sekian banyak orang yang ingin kau terluka aku adalah orang terakhir yang mungkin melukaimu well dalam artian kekerasan karena kemarahan  . Tidak kah kau berfikir jika kemungkinan besar aku tertarik padamu?" lanjut mark.

" Tertarik?" Tanya haechan.

" Aku yakin kau jelas tidak bodoh untuk tau jika aku tertarik padamu" kata mark.

Haechan memang tau jika mark selalu memperhatikanya sejak ia masuk ke aula pesta, dan berusaha untuk akrab denganya.  Dan dari data yang sudah berusaha dia kumpulkan perusahaan keluarga Lee dan Seo jelas memiliki hububungan yang erat. Tapi menurut haechan ada banyak perusahaan yang saling menghianati bahkan dengan cara yang kotor.
"Sekarang kau mengaku jika kau tertarik padaku , dan berusaha mendekatiku dan ayahku, ku fikir kemarin kau jelas mengatakan tidak" kata haechan.

Mark terkekeh jelas donghyuck membicarakan ketertarikan yang berbeda denganya, donghyuck adalah anak yang cerdas dan teliti tapi sepertinya dia di jaga dengan baik oleh johnny selama ini, atau donghyuck yang terlalu acuh tak acuh pada sekitarnya sela ini, hingga dia bahkan tidak menyadari jika ia adalah seorang yang mampu menarik perhatian orang dalam atian romanisme.

" Apa kau pernah memiliki pacar sebelumnya?" tanya mark akhirnya memilih mengunakan kata yang pacar daripada menyebut gender spesifik.

Haechan agak bingung pada arah pembicaraan mereka sedang bahas hal lain tapi mark bertanya apa dia pernah punya pacar.

" tidak...." Kata haechan ragu.
" Kenapa bertanya?" lanjutnya.

" Tidak. Hanya saja itu menjelasakn kenapa arah pembicaraan kita berbeda" kata mark sambil terkekeh.

Hechan baru saja akan menjawab perkataan mark ketika seorang pramugari datang membawa makanan untuknya.

" Kau tidur selama 5 jam, kau harus makan jika tidak ingin perutmu sakit" Kata mark sambil membereskan selimut donghyuck, sedang kan seorang pramugari membantu menata makana di meja kecil di depan haechan.

Ketika makanan selesai di hidangkan 2 pramugari itu meninggalkan mereka berdua dengan selimut haechan yang di kembalikan mark. Haechan mau tidak mau mulai membenahi duduknya dan makan hidangan didepanya walaupun ia tidak menginginkanya. Benar kata mark dia harus makan, dia tidak takut sakit tapi dia harus punya tenaga untuk menghadapi ayahnya nanti ketika dia tiba di rumah kakek dan neneknya.

Mark melihat donghyuck duduk bersila di kursi pesawat dan itu membuat celana pendeknya yang memang agak longgar tertarik keatas dan memperlihatkan kulit paha donghyuck. Mark melihat  kulit agak tan itu sambil tersenyum miring. Mark yakin donghyuck tidak sedang berusaha mengodanya, jika biasanya hampir semua pria dan wanita yang ia temui melakukan hal serupa untuk menggoda mark, sementara donghyuck bahkan tidak menyadari ketertarika mark padanya.

Donghyuck terbisa makan dengan sopan santun seperti dia sedang makan di hotel bintang lima, ia tidak tau kenapa tapi memang sudah seperti itu sejak ia ingat, ayahnya mengajarinya makan seperti itu. Renjun pernah mengatakan jika ia makan seperti bangsawan. Dan sekarang dia mengerti kenapa ayahnya makan seperti itu dan otomatis mengajari haechan makan seperti itu juga.

Jika yang dikatakan mark benar, jika mereka sudah di persiapkan untuk menjadi 1% Teratas pengendali perekonomian dunia, maka tidak heran ayahnya yang lahir dengan sendok emas di mulut sulit untuk menghilangkan kebiasaan yang sudah ia miliki hampir seumur hidupnya.

Sebuah usapan di permukaan kulit pahanya  membuat haechan menegang dengan perasaan aneh. Dia berhenti mengunyah untuk beberapa saat sebelum menelan makanan yang ada di mulutnya dengan susah payah, lalu menoleh kearah paha kirinya yang terbuka, dan menumukan sebuah tangan besar ada disana.

" Kenapa? apa makannya tidak enak?" tanya mark, Hechan masih diam dan menengang. Kenapa mark perlu mengusap pahanya seperti itu.

" Hyung" kata haechan sambil melihat kearah mark. Dan dengan perlahan menyingkirkan tangan mark dari kulit pahanya.
" Tidak ini enak" lanjut haechan.

Mark tersenyum miring saat melihat reaksi donghyuck yang berubah ketika ia mengusap paha atasnya yang terbuka. Dan makin merasa terhibur setelah melihat anak itu memerah hingga tilinga dan jangan lupa wajah haechan ketika menyingkirkan tanganya dari kulit mulusnya. Mark mendapatkanya.

" Kau melamun sambil makan, aku pikir makananya tidak enak, mungkin kita perlu mengantinya dengan yang lain"  kata mark.

" Tidak tidak" kata haechan buru buru.
" Ini enak, tidak perlu melakukan itu, Aku memang punya hobi melamun" lanjut haechan.

" Aku tau itu" kata mark lalu mengusap kepala haechan.

Haechan agak bingung dengam kepribadian mark. dia seperti apa ya..... Haechan tidak bisa menjelaskannya.
Setelah berbincang dengan mark 2 kali ia menemukan mark kadang kala seperti mengendalikanya? Tapi juga tidak, Ahhhh terserah haechan tidak mengerti toh dia tidak akan bertemu sesering ini lagi  dengan mark setelah setelah hari ini. Terserah lah...

HAECHAN LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang