27

1.3K 138 0
                                    

Haechan melirik sekilas pada Madam Go yang terus menerus melihatnya diam diam, saat mark sibuk melihat entah apa pada tab di tanganya, sangat menyebalkan menurut haechan. Apa dia dibawa kesini hanya untuk menjadi penyeimbang sofa, agar mark tidak terjungkal.

"sialan"

Haechan jelas tidak akan mengatakan umpatan keras keras. Dia sudah belajar banyak belakangan ini. Dia tidak boleh menampilkan emosinya dipermukaan, atau orang orang akan dengan mudah memanfaatkanya. Contoh paling nyata kakeknya. Haechan baru sadar jika alasan sang kakek membiarkan dia menurunkan Gusheng keramat kemarin dari dinding, adalah karena ia terlihat sangat tertarik. Dan pria tua itu memanfaatkan ke tertarikan haechan sebagai umpan agar dia bisa memperlenalkan haechan kepublik secara tidak lansung.  Dan Tanpa haechan merasa dipaksa. Sialan memang, jadi pada dasarnya dia manipulasi oleh sang kakek.

Suasana ruangan cukup tenang, sejak awal memang sangat tenang tidak ada keributan. Mark dan madam Go berbicara dengan tenang, dan seolah hanya mereka berdua yang ada di dalam ruangan. Orang orang yang ada di belakang madam go jelas tidak akan menimbulkan suara apapun, atau melakukan apapun jika tidak diminta.
Sementara Pemuda bersurai merah yang duduk di samping mark , memilih duduk sambil memandang keluar jendela yang tetutup kaca besar di sampingnya.

Mark tidak buta madam Go jelas selalu mencuri pandang kearah haechan. Dan mark tidak menyukai cara madam go memandang haechan. Haechan menoleh kearah samping, kecelah kosong dianta bahu mak dan miliknya, saat merasakan sesuatu membayang di belakang  sofa yang mereka duduki. Dan benar saja gadis yang tadi berdiri dibelakang madam go dudah duduk di atas sandaran sofa yang mark dan haechan duduki. Duduk di sandaran sofa, diantara bahu mark dan haechan.

Gadis itu membungkuk mengalungkan tanganya melewati dada mark yang bidang, memeluk pemuda itu dari samping, sementara kepala yang dihisai rambut hitam sepinggang  itu terkubur di tengkuk mark, dan menciuminya beberapa kali.

Entah mengapa haechan jelas tidak menyukai pemandangan didepanya ini. Mungkin karena gadis ini menyenggol bahunya dengan pantat tepos itu, atau mungkin juga karena pemikiran jika ia  dibawa kesini hanya untuk melihat pemandangan ini.

Ketika haechan mengangkat pandangan dari lekuk punggung gadis itu kearah wajah mark, ia menemukan jika mark juga tengah melihat kearahnya. Mark bisa melihat perubahan mata juga aura Haechan, dan mark mati matian menahan diri agar tidak tersenyum. Seberapa keraspun haechan menolaknya mark jelas tau anak itu tertarik padanya.

Tersenyum miring kearah haechan, menikmati perubahan mata yang biasanya serupa mata rusa di penghujung hari jernih dan polos, kini terlihat keruh, saat mark mengangkat tanganya dan mendarat di pinggang gadis yang masih terus terusan menciumi tengkuknya. Haechan bisa merasakan jika ia mengenggam ponsel ditanganya lebih erat setiap kali telapak tangan mark merambat di tubuh gadis itu. Dan mark jelas menikmati pemandangan dihadapanya. Orang seperti Seo Dinghyuck adalah tipe orang dengan harga diri selangit dan  juga orang yang akan lebih rela makan beling  daripada mengakui jika ia  tertarik pada mark tetang tetangan . Mark perlu melihat reaksi haechan agar bisa menyesuikan langkah yang akan ia ambil. Hitung hitung ini juga pelajaran agar haechan lebih memahami dunia barunya.

Haechan sedang berfikir dia mungkin perlu memotong telapak tangan mark. Apa menempel pada setiap tubuh orang adalah kebiasaan tangan itu. Fakta jika mark mengunakan tangan itu untuk menggodanya tadi jelas membuat haechan jengkel. Lebih menjengkelkan daripada saat Madan go selalu mencuri pandang kearah tubuh haechan dari pinggang kebawah sejak tadi, sehingga haechan memilih duduk dengan menyilangkan kakinya.
Tapi itu tidak membuat madam go berhenti menatap bagian bawah tubuhnya.

"Ahhhhkkk"

Suara jeritan tertahan adalah yang memecahlan keheningan diruangan itu. Mark menarik rambut gadis itu secara mendadak cukup keras, sampai membuat gadis itu mendongak. Posisinya yang duduk di sandaran sofa membuatnya condong diatara tubuh haechan dan mark. Meringis sambil memegang pergergelangan tangan mark yang menjambak rambutnya.

HAECHAN LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang